She'll be your air
She'll bring you life
She'll make me sacrifice
When a woman loves a man.Sorak sorai terdengar begitu Jane menyelesaikan lagu When a Woman Loves a Man dari Westlife. Sebenarnya Jane tak begitu mau bernyanyi di sini. Tapi sang mempelai wanita memaksa ia untuk melakukannya. Hitung-hitung hadiah pernikahan, katanya.
Yep, setelah 2 tahun persiapan mental dan segala macam tetek bengek lainnya, akhirnya Louis dan Lena memutuskan untuk mengikrarkan janji sehidup semati.
"Oh my God! Thankyou sister in law, my Janey for singing that song for us!!"
Lena menarik Jane ke dalam pelukannya. Lalu, Lena melepaskannya. Sekarang Louis tampak seperti kehabisan kata-kata.
Louis pun memberikan pelukan tererat yang pernah ia berikan pada adik perempuannya ini. Tetes demi tetes tangis bahagia mengalir dari mata Louis di gaun Jane.
"Jaga dia baik-baik. Sayangi ia seperti kau menyayangi mom. Okay?" bisik Jane pada kakaknya.
Louis mengangguk pelan namun yakin.
Setelahnya, Jane bergabung dengan teman-temannya yang sedang duduk, di salah satu bangku-bangku lucu berwarna biru yang sudah Jane dan Lena siapkan sejak bulan lalu.
"I'm envy with you. You have that talent!" ujar Heinna pada Jane sambil mengerunyutkan bibirnya.
"You really need to sing for me before I'm asleep, Janey."
Jane hanya menggelengkan kepala mendengar ucapan Finn.
"Ehem. Ehem."
Terdengar dehaman dari seseorang yang sedang berjalan mendekat.
Itu Niall.
"I am sorry, Finn. But I think you should find another angel, because this angel is mine." ucap Niall.
Niall menaruh lengannya di pundak Jane membuat jarak antar ia dengan Jane berkurang sambil mengeluarkan senyuman termanisnya.
"Sekali-kali bolehlah ia meninabobokanku, masa cuma kau saja yang boleh dininabobokan oleh Jane?" balas Finn.
Tawa pun tak bisa tertahankan dari mulut-mulut para pria menyebalkan ini.
"Anyway, Janey. I think we need to go now. Ibuku sudah menelponku untuk pulang cepat." ucap Ezra, nyengir.
Jane dan Nall mengantar teman-temannya namun hanya mengantar sampai gerbang.
"Kau mau makan apa? Ntar aku yang ambil deh. Tadi aku sudah hampir mencoba semuanya. Dan kau tahu apa? Semuanya enak!"
Niall bicara seolah-olah ia tidak diberi makan seminggu.
"Itu sih kaunya saja yang penyuka segala! Tapi, tawaranmu boleh juga, tuh." jawab Jane.
Pun Niall pergi mencari makanan untuk Jane.
5 menit. 10 menit. Niall belum kembali.
Ugh, dia mengambil makanan di belahan dunia mana sih? gerutuku dalam hati.
Ku putuskan untuk mengecek twitter saja daripada mati karena bosan.
"Permisi, nona. Bolehkah aku ikut duduk di sampingmu? Ku lihat masih banyak bangku yang kosong."
Huh, menganggu saja lelaki ini.
"Ya, silahkan."
"Terimakasih, nona. Tapi alangkah lebih baiknya jika seseorang berbicara dengan kau, kau tatap matanya."
Jane pun dengan kesal langsung mengalihkan perhatiannya pada lelaki menyebalkan ini.
Lelaki ini tampak seperti model. Rambut panjangnya ia biarkan menjuntai begitu saja.
"Mengapa kau datang kemari? Aku bahkan tak mengundangmu, Mr. Styles."
Sangat jelas terdengar penekanan nama itu dari mulut Jane.
"Santai saja, Malik. Aku takkan ke sini kalau Louis tidak menghubungiku jam 5 pagi hari tadi hanya untuk mengundangku ke pesta pernikahannya ini."
Oh.
I hate you, Louis, omel Jane dalam hati.
"Dengan siapa kau datang kemari?"
"Dengan.... dia. Yah, Zoe. Zoella Delevigne."
Jari telunjuk Harry mengarah pada gadis cantik yang memilik rambut blonde, dia sedang mengobrol dengan Niall.
"Oh iya, dia pacarku." kata Harry, singkat, padat, dan terdengar sangat jelas di telinga Jane.
***
HAII. AKHIRNYA SELESAI JUGA YA BOOK INI. LEGA RASANYA.
THANKS YANG UDAH VOMMENTS, YOU DON'T KNOW HOW MUCH IT MEANS TO ME.
Anyway, gue udah post sekuel dari buku ini. Judulnya One More Time, dicek ya dicek:")))
Don't forget to give vote and comment(s) walau buku ini udah selesai...dan buku selanjutnya juga hehehe
Sekian dari gue...
P.S.: Cara Delevingne as Zoella Delevingne
Have a great day!
Love,
Nadha Malik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Is It Too Late? » Harry » Niall »
Fanfiction[Book 1] When you have to choose the one who always right beside you then left, or the one who left you then make a promise to always right beside you. ⬛⬛⬛ Copyright © 2015 by malikryptonite