Itu semua tidak benar, 'kan?
Shahnaz masih punya akal sehat, 'kan?
Semua sikap Radit selama ini... bermula dari Shahnaz sendiri?!Otak Shahnaz masih mencoba menyangkal semuanya, tetapi jika melihat kebiasaan buruknya saat mabuk yang bahkan Jennie saja kewalahan menghadapinya.. Bukan tidak mungkin apa yang dikatakan Radit adalah benar.
"Kalo kamu nggak percaya, CCTV apartemen bisa kita puter ulang sekarang."
Radit mulai memancing, merogoh saku untuk mengeluarkan ponselnya demi meyakinkan Shahnaz, matanya tidak tidak berhenti melirik wanita itu yang masih tertegun berperang dengan dirinya sendiri."Kamu cium saya dari saya tutup pintu, kamu bilang saya ganteng banget..."
Pancingan kedua dan itu kebohongan, Shahnaz menciumnya saat berada ditempat tidur dan wanita itu tidak mengucapkan apapun. Kamarnya juga tidak dilengkapi CCTV karena Radit amat sangat menjaga wilayah pribadinya.Radit dengan sengaja hanya ingin memecah konsentrasi Shahnaz dan membuat wanita itu tidak bisa memikirkan apapun..
Shahnaz tidak mungkin meminta Radit memutar rekaman yang tidak ada, pikirannya sedang kacau dan mustahil Shahnaz membiarkan dirinya sendiri lebih malu daripada ini.Saat kesadaran Shahnaz kembali, ia melihat ponsel Radit mulai akan keluar dari saku pria itu. Tidak bisa. Shahnaz harus menghentikannya!
"Berhenti."
Shahnaz mencekal tangan atas Radit yang masih berada disakunya membuat pria itu mengulum senyum karena apa yang ia pikirkan tidak meleset.
Shahnaz memejamkan mata sebelum beralih menatap Radit yang balas menatapnya setelah dengan cepat pria itu mengubah kembali ekspresinya. "Mau kamu apa?" Tanyanya lemah. Radit memerhatikan Shahnaz sejenak lalu menjawab dengan lugas, "Kamu."
Radit menarik pelan tangan Shahnaz yang mencekal tangannya yang lain lalu menggenggamnya.
Bersamaan dengan tangannya yang lain mengamit tangan Shahnaz yang terkulai di samping tubuh wanita itu untuk ikut ia genggam.
"Saya mau kamu. Nggak perlu langsung jadi pacar kalo kamu belum siap. Seenggaknya jangan tolak saya lagi. Hm?"Suara hentakkan kaki Acha yang baru datang membangunkan Shahnaz yang sedang menelungkupkan wajah mengantuknya pada meja.
Wanita itu memang datang lebih pagi hari ini, tidak lain dan tidak bukan adalah karena Bosnya.Radit ada di ruangannya, pria itu memiliki meeting online pagi-pagi sekali dan Shahnaz harus terkena imbasnya. Radit memaksanya untuk pergi bersama tadi malam lalu meneleponnya jam enam pagi untuk bersiap dijemput satu jam kemudian.
Jangan kira Shahnaz akan menurut begitu saja. Untuk masuk kantor masih ada tiga jam lagi, Shahnaz butuh lebih banyak tidur setelah kekacauan yang Radit buat pada pikirannya membuatnya tidak bisa terlelap tadi malam. Abaikan saja, pikirnya.Shahnaz mematikan ponselnya dan kembali menarik selimut setelah panggilan terputus namun Radit justru meminta petugas untuk menggedor unitnya saat ia sudah ada dibawah satu jam kemudian. Pria itu pasti sudah kehilangan akal sehatnya!
KAMU SEDANG MEMBACA
INVISIBLE STRING | WONWOO X LISA [END]
Fanfiction🚨 this works has been labeled with mature sign, some parts of the story contains mature scenes. do not cross your line, BE WISE. "I wont give up on us, Didi." Nadira Shahnaz memandang nanar pada pria yang memohon didepannya. Lelaki yang ia kenal t...