22.

1.3K 245 92
                                    

Radit kira Shahnaz hanya menyiapkan kejutan saat pagi buta tadi dan selesai disana ketika mereka pergi bersama ke kantor dan berpisah di ruangan masing-masing.

Namun memang kadang pemikiran kekasihnya itu sangat tidak bisa ditebak..
Siang ini, Shahnaz mengumpulkan orang-orang di divisinya beserta Radit, lalu membawa mereka semua ke salah satu restoran ayam cepat saji.

Semua orang sempat bingung saat mereka ditempatkan di lantai dua yang kosong..
Hanya ada kursi yang mereka duduki menghadap dinding yang ditutupi oleh tirai.
Tapi seketika semua orang bersorak dan terbahak saat tirai dibuka dan muncul backdrop ulangtahun bertuliskan nama Radit lengkap beserta badut ayam berbaju merah muncul dari sana sembari membawa troli berisi kue dan goodie bag.

Shahnaz muncul dari belakang membagikan topi ulangtahun bergambar ultraman kepada karyawan, dan di akhir wanita itu menarik Radit berdiri maju ke depan untuk membelakangi backdrop menghadap seluruh karyawannya.

"Nah! Udah ketebak kan kita akan ngapain hari ini? Salah satu bos kita ini lagi ulang tahun, lho..."
Shahnaz membuka acara dengan semangat, sementara Radit disebelahnya menundukkan kepala karena malu.

Pria itu tidak pernah melakukan ini sebelumnya, apalagi dengan usianya sekarang.. Bahkan Shahnaz sengaja membubuhkan tanda koma diantara kedua angka di umurnya agar terlihat lebih pantas merayakan ulangtahun di restoran cepat saji ini.

"Ayo kita nyanyi selamat ulang tahun sambil tepuk tangan buat Pak Radit."
Shahnaz tertawa dan mulai menepuk tangannya mengikuti irama lagu diikuti yang lainnya. Membuat Radit yang tadinya menunduk, menaikkan wajahnya lalu ikut bernyanyi dan tertawa juga atas apa yang terjadi saat ini.

Suasana siang itu sangat hangat, semua orang bergembira dan tertawa, sejenak melupakan pekerjaan yang ada.

Setelah bernyanyi, memotong kue dan bermain beberapa games serta membagikan goodie bag, acarapun berakhir dengan Radit membebaskan mereka semua memesan apa yang mereka mau disana.
Semua orang berhambur, berebut lebih dulu menghampiri kasir karena mendapat makan siang gratis sepuasnya.

Shahnaz hendak mengikuti kerumunan sebelum tangannya ditahan Radit, wanita itu tersenyum lebar menampilkan giginya yang rapi membuat Radit gemas dan menjawil hidung bangir kekasihnya.
"Aw!" Shahnaz mengaduh lalu kembali tersenyum, "Kaget gak?" Tanya Shahnaz. Matanya berbinar, senyum tidak surut dari bibirnya dan itu menular pada Radit yang ikut tersenyum.

Radit mengangguk seraya mengusak puncak kepala Shahnaz, "Kaget. Saya nggak pernah kepikiran bakal ngerayain ulang tahun disini."
Pria itu memerhatikan aura bahagia yang tidak hilang dari diri Shahnaz seharian ini, dan sekali lagi, seperti sebelumnya, Radit merapal dalam hati berharap semoga kebahagiaan untuk wanita yang dicintainya ini tidak pernah menghilang dari sana.

"Nggak pernah sama sekali?"
Shahnaz melebarkan matanya, ia pikir merayakan ulangtahun seperti anak kecil akan membuat Radit mengenang masa lalunya, tapi ia keliru.. Ini bahkan pertama kali untuk pria yang menjadi kekasihnya itu.

Radit menganggukkan kepalanya, "Sama sekali." Ujarnya, "Papi dulu suka pindah-pindah tempat dinas, saya lama tinggal diluar. Dan saat pindah kesini, saya bahkan nggak punya banyak teman untuk merayakan pesta. Gak masalah, sih, lagipula dari kecil saya nggak begitu suka keramaian, dan Mami berusaha mengerti, jadi ulangtahun saya selalu dirayakan dengan makan malam keluarga atau liburan aja." Lanjut Radit menjelaskan.

Tapi semua penjelasan Radit nampaknya kurang masuk akal untuk Shahnaz.
Masa iya orang berkecukupan seperti Radit tidak pernah merasakan pesta ulang tahun? Radit pasti hanya ingin Shahnaz merasa senang dan tersanjung saja karena menjadi yang pertama kali memberinya pesta ulang tahun.

INVISIBLE STRING | WONWOO X LISA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang