Sudah sebulan lebih Anna tinggal di apartemen, ia juga sudah tak pernah berbicara lagi pada Elinor sejak kejadian itu.
Bukan, lebih tepatnya ia tak pernah melihat Elinor sebulan ini, entah dia menjauhi Anna atau yang lain.
Pagi ini Anna hendak pergi bersama kedua temannya.
Anna menunggu didepan apartemennya, ia memperhatikan sekeliling, tak banyak orang yang tinggal di apartemen ini, hanya ada 21 orang. Dan itupun tak semuanya Anna kenal.
Setelah menunggu beberapa menit, mobil yang dikendarai Vina sampai dihalaman apartemennya. Anna masuk kedalam mobil Vina.
Vina melajukan mobilnya menuju mall, tak banyak percakapan selama dimobil, Anna terus memikirkan Elinor, ia sedikit tak tenang, Anna khawatir(?).
"Eeum.. Vin, lo pernah liat kak Elinor sebulan ini?"
Vina menatap Anna dari spion tengah mobilnya, ia mengangkat satu alisnya. Reva sedang mendengarkan musik menggunakan earphone jadi ia tak akan mendengar percakapan Anna dan Vina.
"Gue engga pernah liat kak Elinor sebulan ini.. Mungkin lo liat dia."
"Sorry Na, tapi gue juga nga pernah liat dia sebulan." Vina menatap khawatir Anna.
Wajah Anna seketika pucat, ia tak tau lagi dimana Elinor, bahkan rumah Elinor pun ia tak tau.
"Coba lo telfon dia, lawan gengsi kalian.." Vina melanjutkan.
"Tapi.."
"Ini hubungan kalian, gue gaakan terlalu jauh ikut campur, tapi gue yakin kalian bisa ngelawan sesuatu yang buat kalian pisah, termasuk Valen." Vina bergumam diakhir kalimatnya.
"Gue gatau rumah Kak Elinor.." Anna menunduk pasrah.
"Gak harus kerumah, lo bisa cari dia disekolah besok."
.
.
.7:00
Anna bangun sangat siang, ia memang sengaja agar ia bisa dihukum dan bertemu Elinor.
Anna bergegas mandi dan memakai seragamnya, lalu buru buru ia turun kebawah menunggu taxi yang sebelumnya ia pesan.
Tak lama taxi yang Anna pesan sampai, ia langsung masuk dan pergi kesekolah.
Anna turun setelah membayar taxi, ia bergegas menuju gerbang, namun gerbang belum ditutup.
Aneh ini sudah waktunya upacara, namun gerbang belum juga ditutup, bahkan tak ada yang menjaga gerbang, biasanya akan ada anggota OSIS yang berpatroli.
"Hufftt.., kak sorry.." Anna terisak pelan didepan gerbang, ia berjongkok.
Awan sekarang menjadi gelap, mungkin akan turun hujan, upacara juga akan dibatalkan sepertinya.
Benar, hujan mulai turun membasahi Anna.
Anna terus terisak dibawah hujan, sampai sampai suaranya pun tak terdengar.
Anna sangat suka hujan, tapi ia benci guntur. Menurutnya guntur adalah hal yang menyakitkan bagi hujan, hujan akan sangat indah jika tanpa guntur, adanya guntur dalam hujan membuat semua orang membencinya.
Tapi disisi lain Anna berfikir jika tak ada guntur dalam hujan, itu tak bisa disebut hujan, karena guntur selalu menemani hujan saat ia turun.
Terus Anna menangis, sampai ia sadar jika hujan tak lagi mengguyur tubuhnya. Ia mendongak, Anna melihat seseorang menutupinya dengan payung.
Anna sangat senang, ia berfikir jika itu adalah Elinor.
Saat Anna berdiri, senyumnya kembali memudar. Kenapa disaat seperti ini bukan Elinor yang datang dan menenangkannya, melainkan Valen, pendatang baru yang selalu ada disaat Anna membutuhkan seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SWEET KETOS [ GXG ]
Teen Fiction[ Follow dulu sebelum baca!! ] Ga pinter nulis deskripsi, disaranin langsung baca aja. Authornya baperan, jadi kalo kaga vote + follow kaga update. GXG AREA⚠️ [ Girls x Girls ] / [ Cewek x Cewek ] Gasuka?, gausah dibaca lah bajingan! Jangan bikin...