[ 15 ] o. Gue ga suka cewek

1.6K 81 10
                                    

↷✦; w e l c o m e ❞


baca chap ini sambil dengerin lagu [ Stay In My Love - Nine ( OnlyOneOf ) ]
.
.
.

Paginya, pukul 06.15

Vina bangun dari tidur nyenyak nya, ia meraba kasur sebelahnya tak menemukan reva, pandangannya seketika buram saat ia bangun. vina menetralkan penglihatan nya lalu ia berdiri hendak keluar kamar. saat akan memegang knop pintu, pintu itu tiba tiba terbuka memperlihatkan reva yang sudah memakai seragam sekolahnya.

Reva terkejut melihat vina tiba tiba ada di depannya, pikirannya melayang mengingat kejadian malam tadi, seketika wajahnya memerah. reva berjalan masuk kedalam kamar tak memperdulikan vina yang masih memegangi kepalanya yang pusing.

"Kamu ga ngerasa bersalah udah buat aku mabuk?." Vina membalikkan badannya menatap reva. reva berhenti berjalan saat mendengar suara serak vina.

"Pulang sana, kita sekolah sekarang" balas reva tak menoleh, ia menuju meja belajarnya mengemasi buku buku yang akan ia bawa. vina masih memperhatikan gerak gerak reva yang menurutnya aneh.

"Kamu kenapa sih?" suara lembut vina terdengar.

'Lo yang kenapa bangsat!!, ngapain lo nyium gue tadi malem!!!.' teriak reva dalam hatinya. sudah ia duga vina tak akan mengingat kejadian tadi malam.

Merasa tak didengar vina kembali melontarkan pertanyaannya.

"Reva, kamu kenapa?"

"Udah ah, lo bikin gue telat aja. sana pulang!" marah nya melewati vina yang masih bingung dengan sikap reva.

"Yaudah aku pulang." vina berjalan menuju pintu keluar, menuju garasi mencari mobilnya lalu pergi dari halaman rumah reva. sementara anak itu masih bimbang dengan pikirannya.

"Udah reva, gausah di pikirin."

.
.
.

"Sayang bangun, kamu mau sekolah ga?" suara lembut elinor mengema di telinga anna, anak itu membuka matanya, elinor sudah siap dengan seragam lengkapnya, elinor mencium bibir anna agar anak itu cepat sadar.

"Bangun.." Anna memeluk tubuh elinor di atasnya. elinor tak keberatan ia dengan senang hati membopong tubuh anna agar duduk di pangkuannya. Anna masih menenggelamkan wajahnya di ceruk leher elino, menikmati aroma segar dari tubuh elinor membuatnya ingin tidur kembali.

Elinor mengelus pelan punggung anna, mengusap rambutnya sayang.

"Sana mandi" anna hanya mengeleng pelan di pelukannya.

"Atau mau aku mandi in?" godaan elinor, anna langsung melompat dari pangkuan elinor berlari menuju kamar mandi dengan wajah memerah.

"Kakak mesum!!" teriaknya didalam kamar mandi, elinor terkekeh melihat tingkah lucu kekasihnya. ia menyiapkan seragam anna lalu keluar untuk membuatkan nya sarapan. beberapa menit kemudian anna keluar dari kamar mandi ia mengambil seragam yang di siapkan elinor lalu mengenakannya.

Anna keluar dai kamar, ia melihat elinor yang sedang memasak, rambutnya di kucir kuda, proporsi tubuhnya yang tinggi dan tegap membuatnya sangat cantik. Anna selalu mengagumi elinor.

"Kak, kamu cantik banget sih?" elinor yang mendengar anna berbicara menoleh memamerkan senyum manisnya, anna berjalan menghampiri elinor ia berdiri tepat di samping gadis itu. memperhatikan setiap gerakan yang elinor buat.

"Tunggu di meja sana, aku ga mau kamu luka." timpal nya. Anna hanya menurut.

.
.
.

Anna duduk di kursinya, ia memperhatikan reva yang tak bersemangat seperti biasanya.

"Heh! ngelamun mulu, kemasukan loh" ejeknya, menghampiri reva.

"Gatau ah, lagi ga mood gue." balasnya acuh.

"Kenapa? lo ada masalah, baru juga tadi malem minum minum."

Reva menoleh menatap anna yang duduk di sebelahnya, ia tiba tiba memeluk anna sembari meregek seperti anak kecil, anna terkejut tentu saja.

"Eh ngapain malah nangis anjing??" paniknya.

"Gue bukan anjing!"

"Iya iya, udah ah lo malu malu in." reva melepaskan pelukan nya dari anna.

"Sini cerita" anna mengusap sisa air mata yang menempel di pipi reva.

"Masalahnya tuh--" Baru saja akan berbicara, vina tiba tiba masuk kelas menghampiri mereka berdua.

"Ini masalahnya.." gumam reva pelan melanjutkan ucapannya tadi. ia berdiri hendak pergi namun vina dengan cepat mengengam tangan reva membuatnya berhenti dan menoleh. Anna yang ada di antara keduanya nampak bingung.

"Kalian kenapa sih? berantem?" anna bertanya, namun tak ada yang berniat untuk menjawab pertanyaannya.

Vina meletakkan tasnya dahulu lalu menyeret reva untuk mengikutinya, mereka pergi menuju rooftop, vina mengunci pintu rooftop yang memang mengantung di sana.

"Kamu kenapa sih? kalo aku ada salah kamu bilang jangan malah ngehindar, aku ga suka." vina melepaskan cengkraman nya dari reva. reva memalingkan kepalanya.

"Apa karena ciuman tadi malem?" Vina melanjutkan, membuat reva dengan cepat menatapnya.

"Lo inget?" tanya gadis itu. vina hanya mengangguk. reva mengepalkan tangannya di samping tubuh.

"Kalo lo inget, kenapa lo seolah olah ga tau apa apa?!" marah reva, ia melayangkan pukulan nya di bibir vina, membuatnya mengeluarkan darah. mata reva berkaca kaca.

Namun vina lebih terkejut mendapati reva yang tiba tiba memukulnya.

"Jangan bilang lo suka sama gue?!" lanjut reva. vina menghela nafas, ia mengusap darah yang keluar dari sudut bibirnya.

"Bajingan!! gausah deket deket gue lagi, gue masih normal, gua ga suka cewek!!" lantangnya, pergi meninggalkan vina yang mematung, hatinya seakan tertusuk jutaan jarum.

"Gausah mikir karena gue nerima anna sama elinor gue juga bisa nerima lo."Reva berhenti sejenak namun tak menoleh. lalu melanjutkan langkahnya.

Vina terduduk lemas, ia meneteskan air matanya.

TBC
.
.
.
.
.

JANGAN LUPA TAP BINTANGNYA!!!

[ ♟️ ] Thank you
- yechan's girlfriends

THE SWEET KETOS [ GXG ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang