↷✦; w e l c o m e ❞
.
.
.Pukul 21.35 kini mereka sedang dalam perjalanan untuk pulang.
"Eh mampir ke club dulu yuk? gue mau minum" reva berbicara di tengah tengah mereka, semua sontak menoleh, apalagi vina yang sedang menyetir.
"Kamu mau ngapain?" vina kembali fokus ke jalan
"Gue mau minum, bentar doang" balasnya lagi
"Boleh tuh, gue juga lagi pengen" anna menimpali, ia menoleh kearah elinor dengan wajah lucu, elinor hanya menghela nafas pendek kemudian ia hanya mengangguk kecil.
"Tapi jangan banyak banyak." elinor menimpali. anna sekali lagi mengangguk.
Vina menghela nafas, ia membelokkan setir nya menuju club terkenal di sana. vina memarkirkan mobilnya lalu mereka semua turun dan masuk kedalam, saat di pintu pun suara dentuman musik sudah menggelegar, ramai sekali di sana.
Elinor mengenggam tangan anna agar ia tak menghilang, begitupun vina yang menggengam tangan reva. mereka duduk di depan meja bar, memesan minuman lalu sesekali mengobrol satu sama lain. Sudah 3 botol mereka habiskan, anna memegang kepalanya yang berdenyut, elinor membawa anna kedalam pangkuannya.
Sementara vina ia sudah mabuk berat, sebenarnya vina tidak begitu toleran dengan alkohol, tapi reva yang terus memaksa nya untuk minum, vina tentu saja tidak bisa menolak karena itu reva.
Elinor menatap jam tangannya, pukul 23.40 malam.
"Udah, ayo pulang." elinor menghentikan reva yang hendak memindahkan alkohol ke gelas vina.
"Lo ga mabok?" anak itu bertanya
"Kadar alkohol gue tinggi." balasnya, tangan elinor mengangkat tubuh anna, mengendongnya ala koala.
"Bawa vina." elinor berjalan lebih dulu, reva merengkuh tubuh vina tangannya ia letakkan di pinggang vina, tangan vina di kalung kan di leher reva, ia agak kesusahan memapah tubuh vina.
"Lo berat banget gila." keluhnya
"Maaf.." suara pelan vina terdengar, namun matanya tak bisa lagi ia buka. reva mendengar itu matanya berkedip beberapa kali, mereka kembali berjalan.
Elinor sudah menunggu mereka di mobil, ia menyelimuti tubuh anna dengan jaketnya. elinor yang melihat reva kesusahan membawa vina mendekati mereka dan membantunya. Elinotlr yang menyetir, anna di sampingnya dan di belakang mereka reva dan vina yang tertidur.
"Lo seharusnya ga bikin vina mabuk berat." elinor menatap reva dari spion depan.
"Udah terlanjur." timpal nya. Mobil melaju dengan kecepatan normal. ia membelokkan setir nya menuju apartemen anna, lalu ia turun mengendong anna.
"Lo bisa nyetir kan?" tanyanya pada reva setelah turun. ia mengangguk.
"Thanks, hati hati." elinor kemudian masuk kedalam apart anna. reva berpindah dari tempat duduknya yang semula di belakang menjadi di depan. ia langsung melesat menuju rumahnya.
"Lo tidur di rumah gue dulu" ucapnya, matanya melirik vina dari spion depan. vina hanya mengangguk kecil, wajahnya sudah bercucuran keringat dan sedikit memerah. tak lama ia sampai di depan rumahnya, reva memarkirkan mobil vina di garasi rumahnya lalu turun membopong vina. tak ada orang di rumah karena memang reva tinggal sendiri, kedua orang tuanya berbeda rumah dengannya. ia membawa vina kedalam kamarnya, membaringkan vina di ranjangnya ia melepaskan sepatu yang di pakai vina.
"Bangun, mandi dulu lo." titahnya, memaksa vina bangun dan membuka mata.
Vina dengan langkah sempoyong menerima handuk yang di berikan reva, ia pergi menuju kamar mandi. reva menyiapkan baju vina di ranjang. lalu ia keluar untuk mengambil beberapa makanan dan minuman untuk mereka berdua. tak lama vina keluar dari kamar mandi, ia memakai baju yang di siapkan reva, kaos oversize dan celana panjang, hanya itu yang akan muat di tubuh vina.
Vina duduk di ranjang, ia bersandar di dashboard ranjang memegangi kepalanya yang masih pusing. reva datang membawa camilan, ia memposisikan duduk di samping vina.
"Masih belum sadar?" reva bertanya sembari membuka bungkus camilan. vina mengangguk pelan, kepalanya bersandar di pundah reva, memejamkan matanya.
pukul 01.25
Reva masih tak bisa tidur karena vina yang tertidur sembari memeluknya erat, posisinya vina tidur menyamping memeluk reva yang terlentang.
Reva menoleh sedikit melihat wajah vina, tangannya mencoba melepaskan pelukan vina namun nihil bukannya berpindah malah semakin kuat.
"Vin, geser.. gue ga bisa nafas." ia menoleh lagi.
Vina hanya berdehem, ia membalikkan posisi reva menjadi berhadapan dengannya, reva sontak membulat kan matanya, vina benar benar merengkuh kuat pinggang nya. mereka berhadapan, bahkan reva bisa mendengar hembusan nafas vina.
"Vin.. gue ga bisa gerak kalo gini.."
Vina membuka matanya, ia menatap reva yang juga menatapnya, tanpa aba aba vina langsung mencium bibir reva di depannya. reva terkejut tentu saja, ia tak bergerak, tak bisa berkata kata, sedangkan vina ia malah melanjutkan tidurnya.
Reva mencoba menetralkan detak jantung nya, mungkin vina tak sadar karena masih mabuk. reva berusaha keras untuk tidur, ia memaksa matanya agar terpejam.
.
.
.
.
.TBC
JANGAN LUPA NINGGALIN JEJAK SETELAH BACA YA SAYANG..[♟️] Thank you
- yechan's girlfriends
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SWEET KETOS [ GXG ]
Teen Fiction[ Follow dulu sebelum baca!! ] Ga pinter nulis deskripsi, disaranin langsung baca aja. Authornya baperan, jadi kalo kaga vote + follow kaga update. GXG AREA⚠️ [ Girls x Girls ] / [ Cewek x Cewek ] Gasuka?, gausah dibaca lah bajingan! Jangan bikin...