Who is He?

2.7K 89 3
                                    

Hari Minggu yang cukup cerah untuk jalan-jalan dengan keluarga. Hari ini, rencananya Dean akan mengajak Sena mengunjungi keluarga mereka. Tapi, rencananya jadi berantakan gara-gara dia tidak bisa bangun pagi.
Saat dia bangun, Sena sudah mengerjakan semua pekerjaan rumah. Mulai dari menyapu bagian dalam rumah sampai halaman, mencuci pakaiannya dan pakaian Sena, sampai memasak dan menghidangkannya dengan rapi di meja makan.

Dean bertanya-tanya di mana Sena berada,"Di Hari Minggu seperti ini apa yang biasa dia lakukan. Di mana orang itu ?"

Dean celingak-celinguk mencari Sena. Ia tidak menemukan Sena di dapur, ia kemudian mencari Sena di lantai dua. Dia berdiri tepat di depan pintu kamar Sena. Ia ingin mengetuk pintu di depannya. Tapi hatinya dipenuhi keraguan. Ia tidak pernah mengetuk pintu kamar Sena sebelumnya.

Ia memberanikan dirinya. Ia mengangkat tangannya. Tiba-tiba pintu di depannya terbuka. Sena muncul dari balik pintu. Dean terkejut bukan main. Ia langsung mundur satu langkah.

Sena terheran-heran melihat Dean ada di depan kamarnya, "Apa yang kau lakukan di sini ?"

Dean tidak mendengarkan perkataan Sena dan malah bengong karena terkesima melihat Sena.

Ia mengenakan dress selutut berwarna putih dipadupadankan dengan high heels berwarna perak. Bahkan ia menata dan mengurai rambutnya yang lebih sering ia ikat ke belakang. Ia juga memakai make up cukup tebal. Sebelumnya, ia tidak pernah memakai make up setebal itu. Dandanan Sena hari ini benar-benar aneh tidak seperti biasanya.

"Kau mau ke mana pagi-pagi begini ?" tanya Dean penuh dengan keheranan.

"Aku ada urusan sebentar. Jika kau ingin sarapan, aku sudah menyiapkan makanannya di atas meja makan." katanya lalu segera berlalu menuju tangga.

"Tunggu !"teriak Dean tiba-tiba.

Sena pun menghentikan langkahnya, "Bila ada hal yang perlu kau bicarakan, bisakah kita bicarakan hal itu nanti saja ? Aku sedang buru-buru."

"Sampai kapan kau akan terus bersikap seperti ini ? Kau itu istriku bukan pembantuku. Setiap hari yang kau lakukan hanya menyiapkan makanan, membersihkan rumah, mencuci, dan pergi ke kampus. Kau selalu pulang dan pergi begitu saja. Kau tidak ingin sekamar denganku aku tidak mempermasahkannya. Tapi, kalau kau mengacuhkanku itu akan jadi masalah untukku. Kau selalu saja bersikap seperti seorang pembantu dan kau memperlakukanku sebagai Tuanmu. Aku ingin kau memperlakukanku sebagai suamimu. " kata Dean.
Terlihat jelas kemarahan di wajahnya.

Ia berjalan mendekati Sena. Ia berdiri tepat di belakang Sena. Ia memagang kedua bahu Sena lalu membalikan badan Sena. Dean mendekatkan wajahnya ke wajah Sena.

"Mulai hari ini dan seterusnya, aku yang akan mengantarmu ke manapun kau akan pergi."kata Dean sambil terus menatap mata indah Sena dalam-dalam.

"Jadi, sekarang kau mau bertingkah seperti seorang supir?"

"Kau bersikap seperti seorang pembantu jadi aku juga akan bersikap seperti seorang supir dan memperlakukanmu seperti seorang Nyonya. "

"Lakukan sesukamu karena aku tidak peduli. Lakukan apapun yang kau inginkan."

"Tidak, itu salah. Yang benar, jangan lakukan hal yang tidak ingin kau lakukan !"

"Benarkah ? Lalu, kenapa kau sendiri melakukan hal yang tidak kau inginkan ? Pernikahan ini, bukankah kau tidak menginginkannya ?"

"Mmmm.....tidak juga. Sejak dulu, aku sangat tertarik padamu. Setiap kali melihatmu, aku selalu ingin tahu mengenai apa yang kau pikirkan. Aku selalu ingin berbicara denganmu. Aku ingn tahu segala hal tentangmu. Karena itu, aku rasa aku mulai menyadari bahwa aku mulai menyukaimu."kata-kata ini tiba-tiba keluar begitu saja dari mulut Dean. Dean sendiri tidak mengerti mengapa ia tiba-tiba mengungkapkan perasaannya.

Marrying StrangerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang