Cherry celingak-celinguk sambil melihat-lihat baju.
"Apa kau mencari bos ?"tanya seseorang yang menghampirinya.
"Oh, Lisa. Kenapa masih bertanya kalau kau sudah tahu jawabannya ?"Cherry tersenyum malu.
"Bos sedang di ruang kerja. Kau tunggu saja di restroom ! Akan kupanggilkan dia."kata Lisa lalu berbalik.
"Tunggu !"
Lisa berbalik lagi,"Ada apa ?"
"Terima kasih hadiahnya."
"Hadiah apa ?"tanya Lisa heran.
"Yang kau titipkan pada Sino minggu kemarin."
"Aku tidak melakukannya. Aku tidak pernah memberi hadiah pada siapapun minggu kemarin."
"Oh. Ya sudah. Lupakan saja !"
Lisa pun pergi meninggalkan Cherry yang masih bingung.
***
"Bos. Apa kau masih di dalam ? Ada seseorang yang mencarimu."kata Lisa setelah dia masuk ruangan.
"Ya. Aku mengerti. Kau boleh pergi."
Sino melangkah gontai memasuki restroom. Senyuman Cherry menyambut kedatangannya. Ia pun duduk di depan Cherry dengan wajah lesunya. Sulit baginya menerima kenyataan bahwa ia hanya dimanfaatkan oleh perempuan bermuka dua di depannya. Ia hanya meminum jus jambu di depannya, enggan memulai pembicaraan.
Sino masih tidak bicara. Cherry pun memutuskan untuk memulai pembicaraan,
"Kudengar kau punya mobil baru. Bagaimana kalau lusa kita jalan-jalan naik mobilmu ?"
"Tidak bisa. Aku sibuk. Jika tidak ada hal penting yang ingin kau katakan, aku akan kembali ke ruang kerjaku."kata Sino dengan suara ketus.
Cherry yang terheran-heran melihat sikap aneh Sino kontan langsung bertanya,"Ada apa ? Kenapa kau tiba-tiba jadi seperti ini ?"
"Aku sudah menemukan orang yang mencelakai adikku. Tapi, aku akan berpura-pura tidak tahu. Jadi, pergilah !"jawab Sino dengan nada sinis.
Ekspresi terkejut itu terlihat jelas di wajah Cherry,"Benarkah ? Siapa ?"
"Kau lebih mengerti daripada aku. Kau juga tahu siapa pelakunya. Haruskah kukatakan dengan begitu jelas ?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Marrying Stranger
RomanceKau dan aku Dekat namun hanya raga Selebihnya tidak Kau dan aku Kita adalah asing Kau dan aku Kita menikah