"Dean, May I get your attention?"suara lirih perempuan terdengar dari depan kelas. Suara itu bagaikan lullaby di telinga Dean, membuatnya ingin tidur siang. Matanya sudah mulai lelah, semakin ia buka kedua kelopak matanya, justru malah semakin menutup. Ia meletakkan kepalanya di atas meja, mengganjalnya dengan tangan kanan. Dipalingkannya wajah tampan itu ke arah kiri, memandang perempuan berparas cantik di sebelahnya. Rasa kantuknya pun hilang seketika.
Seorang perempuan bertubuh kurus tinggi seperti tiang datang menghampirinya dari depan kelas, ia menaikkan volume suaranya,"Dean! Attention, please!"
Dean tetap tak bergeming sedikitpun. Ia masih saja memandangi perempuan di sampingnya sembari mengembangkan senyum di bibirnya yang tipis. "Hey you!"bentak perempuan di depannya, membuatnya memalingkan wajahnya.
"Yes, Ms.Julia. Why?"jawab Dean dengan wajah polos merasa tak bersalah.
Ms. Julia mengganti wajah ramahnya dengan wajah kesal,"Can you stop look at your wife for a few minutes?"
"Yes, Miss. I'm so sorry."
"Dean, I have a question for you. People come when they get hope, and they leave when get nothing. What is the meaning of this sentence?"
Dean menggigit bibir bawahnya, menandakan dia sedang bingung. Ia mulai berpikir keras dengan otaknya yang tidak terlalu memahami Bahasa Inggris.
"Sorry, Miss. I don't understand. Can you translate it into Bahasa Indonesia?"jawab Dean asal yang disusul gelak tawa seisi kelas.
Ms.Julia memejamkan matanya sesaat, menahan rasa jengkelnya,lalu membuka matanya lagi lebar-lebar,"Stop joking around!" Ia menghela nafas panjang,"Can we continue our class?"
"Yes, Miss."jawab Dean lesu dengan wajah memelas.
"Really? But, you look so tired."tanya Ms.Julia lagi, dengan wajah ramahnya yang telah kembali.
"Yes, Miss. Really."jawab Dean singkat. "I am really tired."lanjutnya.
Ms. Julia terkikik mendengar jawaban Dean. Ia pun menyerah berdebat dengan idola kampus itu,"Okay. I am give up with you. Class is over. You can have a break earlier."
"Thank You, Miss."jawab seluruh mahasiswa laki-laki dengan kompaknya.
"Ms. Julia, Thank You. I love you."celetuk Dean tiba-tiba.
"Dean. Don't say that! You will make your wife jealous."
Dean langsung menggenggam tangan istrinya,"Sena, jangan salah paham! Aku hanya menyukaimu seorang."
Sena menarik tangannya, melepaskan genggaman suaminya yang berlebihan. "Sorry, Miss. I am not like that such girl."jawabnya dengan nada datar, seperti biasanya.
Ms.Julia terkikik lagi, ia mendekati Sena, berbisik di telinga Sena. Beberapa saat kemudian, Sena mengangguk dan Ms. Julia pun pergi.
Dean menatap Sena penuh curiga, "Apa yang kalian bicarakan?"
"Bukan apa-apa. Pulanglah dulu. Aku ada urusan dengan Ms.Julia. Aku akan pulang dengan Ms.Julia."
Dean memasang wajah sedihnya. "Lalu, bagaimana denganku? Siapa yang akan masak makan siang? Kau mau membiarkanku kelaparan?"rengeknya.
"Ada banyak penjual makanan. Kenapa kau begitu khawatir? Berhentilah merengek!"
Dean menghela nafas,"Baiklah. Aku pulang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Marrying Stranger
RomanceKau dan aku Dekat namun hanya raga Selebihnya tidak Kau dan aku Kita adalah asing Kau dan aku Kita menikah