Kim jisoo pindah sekolah dari Gwangju, dia terpaksa pindah karena papanya tersandung korupsi. Hartanya habis ludes di sita oleh bank karena papanya tidak mampu membayar denda. Fitnah dari teman dekatnya berhasil menjebloskan papa jisoo masuk penjara. Mama jisoo mengalami serangan jantung hingga meninggal karena tidak kuat menerima kenyataan mereka jatuh miskin. Hinaan bertubi-tubi sering jisoo dapatkan disekolahnya. Seolah status anak koruptor itu najis di mata masyarakat.
Jisoo terpaksa meninggalkan kota kelahirannya, Gwangju. Kota yang memberikannya sejuta kenangan masa kecilnya ketika masih bersama kedua orang tuannya. Berdasarkan amanat terakhir mamanya, jisoo di suruh tinggal bersama bibinya di seoul.
Bibi Irene hanya pernah bertemu dengan jisoo ketika masih sekolah dasar. Selebihnya ia tidak tahu kalau jisoo sekarang sudah tumbuh menjadi gadis yang cantik dan anggun. Sayangnya, jisoo menyembunyikan kecantikannya yang sekarang dengan penampilan cupunya. Ia memakai pakaian yang ketinggalan jaman dan kecemata besar menghiasi matanya. Mereka tidak akan tahu kalau jisoo memiliki mata yang indah dan bulu mata yang lentik. Jisoo juga mengepang rambutnya menjadi dua bagian. Tak lupa juga ia memasang jerawat buatan, agar kulitnya tidak terlihat mulus.
Entah apa tujuannya, yang jelas dengan penampilan jisoo yang sekarang akan menjaganya dari para pria hidung belang. Jisoo bertekad akan mengukir prestasi di sekolahnya yang baru. Ia ingin menjadi orang sukses, agar bisa mengeluarkan papanya dari penjara. Ia tahu untuk mengeluarkan papanya dari penjara butuh uang yang banyak untuk menyewa pengacara yang handal. Ia hanya perlu bersabar menunggu saat itu tiba.
Lamunan jisoo tentang masa lalunya buyar, manakala Irene datang membawa setumpuk baju kotor didepannya.
"Daripada melamun tidak ada kerjaan, kamu mending cuci semua baju-baju ini!"
"Ingat kamu di sini hanya numpang. Makan, tidur, semuanya gratisan, sebagai gantinya kamu kerjakan semua pekerjaan rumah" Cecar bibi Irene
"Iya bi" jawab jisoo lirih.
Jisoo memungut pakaian yang berserakan di lantai, lalu ia memasukannya di ember. Meskipun dirumah bi Irene ada mesin cuci tapi jisoo tidak diperkenankan untuk menggunakan mesin cucinya dengan alasan hemat listrik.
Dulu, sewaktu jisoo tinggal di Gwangju, jisoo tidak pernah mengerjakan seperti ini. Karena di rumah jisoo banyak pelayan yang bertugas sesuai dengan keahliannya masing-masing. Ia hidup bak seperti tuan putri.
Namun hal itu tidak menjadikannya sombong. Banyak yang berebut ingin menjadi teman ataupun kekasih jisoo. Mengingat kedudukan orang tua jisoo yang tajir melintir.Sayangnya, semua itu berubah semenjak kasus korupsi menimpa keluarganya. Satu persatu temannya meninggalkan dirinya. Ternyata mereka hanya mau dekat kalau jisoo berharta. Mereka ikut andil dalam barisan pertama yang mencerca jisoo.
Keadaan jisoo makin terpuruk tatkala keputusan hakim menjatuhkan vonis hukuman pada papanya. Mamanya langsung terkena serangan jantung hingga tak tertolong lagi.
Kekasih jisoo yang bernama haein juga meninggalkannya. Ia hanya mencintai jisoo tatkala masih kaya. Setelah jisoo kehilangan seluruh hartanya, haein tak pernah lagi muncul dihadapannya. Terakhir jisoo berusaha menemui haein, bukannya kebahagiaan yang di rasakannya tetapi malahan perselingkuhan didepan mata yang dilihatnya. Itulah awal mulanya jisoo merubah penampilannya, ia tidak percaya dengan cinta seorang pria. Ia membuat wajahnya menjadi buruk. Jisoo ingin kelak yang mencintainya tidak sekedar melihat penampilannya saja."Habis kamu cuci baju, jangan lupa cuci piring di dapur. Kalau cuci baju tu jangan sambil melamun. kau pikir bibi tidak tahu kamu melamun apa. Jangan berkhayal deh, sekarang kamu hidup sebatang kara. Sudah miskin pula!"
"Sudah untung kamu ku tampung disini, kalau bukan karena keputusan hakim waktu itu menyuruh kamu tinggal sama kerabat terdekat, bibi juga tidak akan sudi menerimamu disini" ucap bi Irene ketus.
Bi Irene sebenarnya adalah kakak tiri mamanya jisoo. Orang tua mamanya jisoo mengangkat bi Irene sebagai anak mereka karena orang tua bi Irene meninggal dalam kecelakaan mobil. Kedua orang tua bi Irene adalah sahabat dekat orang tuanya mama jisoo.
Mamanya jisoo mendapat suami kaya raya. Namun hal itu tidak membuat mamanya jisoo menjadi lupa dengan saudara tirinya. Setiap bulan ia mentransfer uang untuk memberikan pada bi Irene agar tercukupi kebutuhannya.
Bi Irene juga dibelikan rumah dan dibuatkan usaha berupa toko kelontong. Sayangnya, semua budi baik mamanya jisoo seolah tidak diingat oleh bi irene. Wanita itu memperlakukan jisoo seperti pembantu. Belum lagi, anak perempuan Bi Irene selalu menghina penampilan jisoo.
Jisoo bisa sekolah karena mendapatkan beasiswa penuh, jadi Bi Irene tidak mengeluarkan uang sepersenpun. Andai saja jisoo tidak mendapatkan beasiswa mungkin Bi Irene tidak akan mau menyekolahkan jisoo.
Usai mencuci baju yang kotor jisoo melanjutkan tugas lainnya yaitu mencuci piring. Jisoo heran, setiap hari ada saja piring kotor menumpuk di wastafel. Padahal semua orang dirumah tergolong usia dewasa yang seharusnya bisa untuk mencuci piring.
Prang!
Karena melamun memikirkan nasibnya, tak sengaja tangan jisoo yang masih licin terkena sabun hingga menjatuhkan piring hingga pecah.
"Kamu ini becus gak sih kerja!?"
"Bisa habis semua piringku di tanganmu!" maki bi Irene.
"Ada apa sih, mah. kok berisik banget?" imbuh tzuyu yang tiba-tiba muncul dari balik pintu kamarnya.
"Aku tuh lagi enak enakan tidur, kok ramai banget, ada apa sih?" keluh tzuyu"Lihat tuh kelakuan jisoo, dia pecahin piring kesayangan mama!" tunjuk Irene pada piring di wastafel.
"Aduh, Kamu tuh ya, kelamaan manja jadi tuan putri, makanya tidak becus nyuci piring!" tzuyu menarik kepangan rambut jisoo.
"Aaargh! Ampun yu. sakit" rintih jisoo. Rambutnya seakan mau copot dari akarnya. tarikan tzuyu sungguh kuat.
"Hahh rasakan!!, itu pelajaran buat kamu karena pecahin piringnya mama!"
"Nanti malam jangan lupa kamu kerjain tugas PR ku" perintah tzuyuSelama ini tzuyu selalu memperdayai jisoo dengan beban tugas sekolahnya. Tzuyu selalu puas dengan pekerjaan jisoo, karena semenjak ada jisoo nilai tzuyu semakin bagus.
Tzuyu memperkenalkan jisoo di kelasnya sebagai anak pembantunya. Ia tidak mau mengakui kalau jisoo adalah saudaranya, apalagi wajah jisoo yang cupu membuat Tzuyu malu. Ia dan teman-temannya selalu membully jisoo. Hanya ada rose yang selalu menjadi teman terbaik jisoo apa adanya.
"Bereskan semua pecahan piring ini, setelah itu masak yang enak. Aku sudah lapar" perintah Irene
"Baik bi, setelah ini aku akan memasak" ucap jisoo lirih.
Jisoo tidak berdaya menghadapi semua perlakuan keluarga bi Irene yang selalu semena-mena padanya. Saat ini ia butuh tempat tinggal, dan hanya bi Irene satu-satunya keluarga yang mau menampungnya.
"Ingat ya, masak yang enak. Bukan makanan yang gosong seperti kemarin!" ketus Irene ngeloyor pergi meninggalkan jisoo sendirian.
Tak sengaja tangan jisoo terkena pecahan piring hingga keluar darah. Jisoo menangis, rasanya perih tapi lebih perih hatinya yang selalu disiksa batin oleh keluarga bi Irene.
"Mama, aku rindu padamu" tangis jisoo.
****
•23:40 WITA
• SULAWESI SELATAN
Jum'at 7 - juli - 2023follow ig aingg ya
yaraapspta_srthank you and see you all💙👋
KAMU SEDANG MEMBACA
GERULEAN [Vsoo]
RomanceKim jisoo adalah siswi pindahan dari Gwangju, penampilannya yang cupu membuatnya sering di bully oleh teman-temannya. Disekolah yang baru dia bertemu dengan kim taehyung. Seorang pria dingin yang disukai banyak wanita, tapi tidak bagi jisoo. Ia sama...