***
Pagi pun tiba, jisoo sudah bangun dari tidurnya. Hari ini dia tidur sangat nyenyak sekali, ia melihat ke sekeliling kamarnya baru sadar ternyata dia sudah tidur di kontrakannya yang baru.
Lalu jisoo bangun dari tempat tidurnya untuk membersihkan diri. Sekarang hatinya lega, karena tidak ada yang mengganggu lagi meskipun dalam rumah kontrakan itu sendiri dan kesepian. Tetapi hal itu lebih baik, daripada ia direndahkan oleh orang lain. Masih jelas dalam ingatannya bagaimana ia di usir dari rumah saja kesalahan yang yang tidak pernah dibuatnya seolah dilimpahkan kepadanya.
Jisoo pernah berpikir untuk pindah sekolah tetapi dia sudah kelas 12, rasanya tidak mungkin kalau Pindah sekolah. Ia harus menyelesaikan pendidikan itu di sana sehingga dia bisa kuliah. Jisoo mengambil ponselnya, ia menyempatkan waktunya sebentar untuk mengetik satu novelnya.
Jisoo menjadi semangat untuk melanjutkan cerita bab berikutnya karena novel itu sudah menolongnya dengan penghasilan yang lumayan. Ia bisa mengontrak rumah sesuai dengan keinginannya. Setelah satu jam lebih ia selesai mengarang satu bab, lalu mengirimkannya untuk di publish lewat ponselnya.
Kemudian ia bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah. Di jalan jisoo melihat angkot dan taksi berlalu lalang. Jisoo menyetop angkot yang lewat lalu ia menaikinya. Meskipun uang jisoo mungkin cukup untuk naik taksi. Tapi jisoo masih ingin berhemat karena ia tidak tahu gaji buku besok apakah cukup untuk hidup selanjutnya. Dia harus irit untuk menghadapi segala situasi yang serba dadakan.
Sesampainya di sekolah, jisoo bertemu dengan taehyung. Tetapi dia hanya bersikap acuh, ia malas untuk bertegur sapa dengan cowok itu. Peristiwa kemarin masih menorehkan luka untuknya. Taehyung langsung menghampiri jisoo, tidak biasanya taehyung berangkat pagi-pagi. Mungkin karena ingin segera bertemu dengan jisoo dan menjelaskan semua duduk perkaranya agar mereka bisa damai.
Taehyung menarik tangan jisoo membawanya ke belakang gedung sekolah untuk menjelaskan semuanya. Jisoo tidak tidak peduli dengan penjelasan taehyung karena ia lebih tahu yang sebenarnya. Hieora sudah pernah menjelaskan kalau taehyung sebenarnya dijodohkan, jadi untuk apa mendekatinya, semua itu akan sia-sia saja.
"Jisoo, maafkan aku dan maafkan sikap papaku soal kejadian tadi malam, aku mohon kembali lagi ya kerumah?" kata taehyung.
"Aku udah maafin kamu dan papamu tapi maaf aku nggak bisa kembali ke sana"
"Sekarang kamu tinggal dimana?" tanya taehyung. Ia cukup khawatir karena jisoo tidak memiliki uang yang cukup untuk menyewa kosan ataupun kontrakan.
"Itu nggak perlu kamu tau, karena aku lebih suka hidup sendiri dan tidak terusik oleh orang lain" jawab jisoo dengan penuh penekanan.
"Trus mengapa kau seolah menjauhiku?" tanya taehyung.
"Bukankah dari dulu aku memang menjauhimu" jawab jisoo.
"Sudahlah lebih baik kita akhiri saja hubungan pacaran palsu ini, aku nggak ingin membuat kedua orang tuamu resah. Apalagi mereka sudah menjodohkanmu dengan gadis lain" imbuh jisoo.
Taehyung cukup terkejut, bagaimana bisa jisoo mengetahui hal ini.
"Darimana kau tau kalau aku dijodohkan dengan gadis lain?" tanya taehyung.
"Mamamu yang menceritakannya padaku, nggak usah salahkan mamamu. Dia wanita yang sangat baik, orang tua mana yang menginginkan putranya dekat dengan gadis yang tidak jelas seperti aku"
"Aku bisa maklum dengan pandangan kedua orang tuamu terhadap diriku" kata jisoo.
"Tapi aku udah terlanjur cinta sama kamu jis, nggak mungkinkan aku cancel perasaan ini" terang taehyung.
"Sudahlah, bukankah cerita kita berawal dari taruhan itu dan taruhan itu udah selesai"
"Kamu juga udah dapat uangnya, lebih baik kita akhiri saja hubungan ini, daripada masalahnya makin rumit" jawab jisoo.
"Tapi aku nggak bisa jauh sama kamu jisoo" kata taehyung.
"Jangan terlalu berkata manis padaku tae, aku takut nanti bisa menimbulkan salah paham"
"Katakan saja pada perempuan lainnya, aku nggak membutuhkan kata-kata seperti itu karena aku lebih memikirkan masa depanku" lanjut jisoo.
"Katakan sesuatu padaku jis, apa yang harus kulakukan agar kamu mau menerimaku kembali" kata taehyung.
"Nggak ada yang perlu kamu lakukan. Anggap aja kita nggak saling kenal seperti dulu, bukankah dulu kamu juga sangat membenciku. Jadi, untuk apa kamu merayuku dengan kata-kata cinta itu"
Jisoo berusaha untuk membekukan hatinya, tidak merasakan ungkapan cinta yang sudah dilontarkan oleh taehyung. Ia tidak ingin terpengaruh dan tidak ingin jatuh cinta pada cowok itu, karena baginya cinta adalah hal yang tidak patut dan percuma saja memiliki perasaan itu.
"Kita masih sekolah, jadi fokuslah untuk belajar menggapai cita-cita"
"Kamu nggak usah memikirkan soal cinta karena jodoh udah di tentukan oleh tuhan" kata jisoo.
"Iya, tapi aku nggak bisa hanya memandangimu dari kejauhan saja dan tidak saling mengenal"
"Hal itu membuat hatiku sangat sakit" ungkap taehyung.
Terharu mendengar perkataan taehyung tapi mau bagaimana lagi, ia harus mematikan perasaannya sebelum tumbuh benih cinta yang baru.
Ia takut mencintai dan takut untuk terluka. Jika sudah terluka, bagaimana jisoo mengobatinya.
Sementara mungkin bagi taehyung banyak wanita atau gadis cantik yang mengelilinginya. Dia tinggal memilih siapa saja diantara mereka. Jisoo tidak percaya dengan pernyataan cinta taehyung, karena hanya taehyung yang mengetahui wajah aslinya, bisa saja taehyung tertarik karena penampilan fisiknya jadi jisoo tidak begitu terpengaruh dengan pernyataan cinta cowok itu.
"Sudah saatnya masuk ke kelas, aku duluan" pamit jisoo.
Taehyung menarik tangan jisoo, namun gadis itu menghempaskannya, ia tidak mau berdekatan lagi dengan cowok itu. Jisoo tidak ingin terlibat hubungan yang rumit, lagipula ia tidak yakin kalau perasaan taehyung memang serius padanya.
Jisoo berlari meninggalkan taehyung sendirian. Taehyung menyugar rambutnya dengan kasar, kesal mengapa hal ini harus terjadi di saat dirinya sudah mulai jatuh cinta dengan jisoo. Dia disuruh menjauh oleh kedua orang tuanya, baru kali ini taehyung merasa gila, karena merasakan cintanya bertepuk sebelah tangan.
Padahal selama ini banyak cewek-cewek yang mencintainya tapi baginya jisoo adalah gadis yang unik. Dia satu-satunya cewek yang menolak cintanya. Jisoo seperti tidak peduli pada perasaannya.
Dikelas banyak pasang mata yang menatap jisoo, mereka masih ingat bagaimana kejadian yang menimpa jisoo. Tak ada lagi yang berani membully jisoo. Mereka takut kalau taehyung akan marah dan melaporkannya kepada polisi. Mereka tidak mau merasakan dinginnya penjara. Jisoo juga merasakan keanehan teman-temannya, mereka menjadi bersikap baik terhadapnya, tak ada yang membullynya hari ini, tetapi malahan bersikap sopan kepada dirinya.
Ia merasa tidak nyaman, seolah teman-temannya berubah karena terpaksa, entah apa yang menyebabkan mereka berubah, jisoo tidak tau.
***
Lemas banget, akhir-akhir ini aku kehabisan ide, gimana lanjutannya yaa??
•
19.40 WITA
• SULAWESI SELATAN
Jum'at 29 - September - 2023Follow ig aingg ya
yaraapspta_srThank you and See you all💙👋
KAMU SEDANG MEMBACA
GERULEAN [Vsoo]
RomanceKim jisoo adalah siswi pindahan dari Gwangju, penampilannya yang cupu membuatnya sering di bully oleh teman-temannya. Disekolah yang baru dia bertemu dengan kim taehyung. Seorang pria dingin yang disukai banyak wanita, tapi tidak bagi jisoo. Ia sama...