"Chanhee, jika anakmu hidup, dia akan bangga memiliki ibu sepertimu" ucap minhee, namun chanhee tak meresponnya.
"Maafkan aku, apa itu membuatmu sedih? " tanya minhee, ia takut chanhee marah padanya.
"Kau tidak perlu meminta maaf, aku tidak sedih. Kau lebih hebat dariku, anakmu di masa depan akan lebih bangga memiliki ibu sepertimu" balas chanhee.
Kini mereka duduk di punggung feyrin dalam perjalanan menuju flauge, chanhee duduk di belakang minhee sembari menatap lurus ke depan.
Sedangkan minhee menatap ke bawah dan pada awan-awan di sekitarnya, "apa kita akan berjalan di atas awan? " tanya minhee antusias.
"Iya" jawab chanhee singkat.
"Apakah itu kota di atas awan yang kau maksud? " tanya minhee sembari menatap penuh kagum sebuah awan dengan istana besar.
"Itu flauge, aku akan membantumu untuk berbicara pada ratu pony" jawab chanhee.
Setelah mereka sampai, chanhee dan minhee segera turun, "terima kasih, feyrin" ucap chanhee lalu mengusap punggung feyrin.
Sementara itu, minhee menginjak-injakkan kakinya di awan seperti anak kecil di taman bermain.
Awan sepertinya akan menjadi tempat terfavorit minhee.
"Masuklah" ucap chanhee, ia menunjuk pintu masuk yang terbuat dari awan.
"Apa aku harus mengetuk lebih dulu? " tanya minhee, "tentu saja tidak, semua pegasus diperbolehkan masuk tanpa izin" jawab chanhee.
Setelah pintu terbuka, minhee menatap senang seluruh permukaan istana yang terbuat dari awan.
"Minhee, kau dapat melihat-lihat setelah kita mendapatkan kristal itu" ucap chanhee, minhee sangat antusias berada di tempat seperti ini.
Chanhee menghilang lalu masuk ke dalam tubuh minhee, ia pergi ke ruang singgasana ratu pony.
"Reine yang terhormat" kuda bersayap dengan tanduk itu berdiri, tampak angkuh.
"Saya kemari untuk mencari kristal yang hilang" chanhee berbicara dengan bahasa pony, membuat perempuan di samping reine pun terkejut.
Namun reine tetap angkuh, "aku mengijinkanmu untuk mencari bendamu di wilayah celeste"
"Ratu reine, saya sudah mengetahui letak kristal yang saya cari, berada di ruang mahkota istana ini"
Wajahnya pony itu mendadak berubah, "ruang mahkota bukanlah tempat yang dapat kau kunjungi, carilah bendamu di tempat yang lain"
"Ratu reine, kristal yang saya cari adalah bagian dari aiterleux agar aeternum kembali berdamai" bujuk chanhee.
"Bola bodoh itu? Dan perdamaian? " reine tertawa sembari menggelengkan kepalanya, "bangsa pony tidak memerlukan perdamaian dari wilayah lain, kami adalah bangsa yang mandiri" sambungnya.
"Lagipula, kau tidak akan bertahan lama di sini seperti chanhee, pulanglah ke duniamu" ejek reine lalu tertawa kencang.
Chanhee memendam emosinya, reine berkata fakta tentangnya, kenapa ia harus marah?
"Baiklah, terima kasih, ratu" ucap chanhee, ia berjalan keluar dari istana itu lalu keluar dari tubuh minhee.
"Itu ratu pony? Dia sangat sombong! " ucap minhee, bibirnya cemberut. Chanhee yang melihat itu pun tersenyum kecil lalu mengusak rambut minhee.
"Begitulah para peri dan pony. Saat aku menjalankan tugasku di celeste, aku tidak pernah merasa nyaman dengan akting perdamaian mereka"
"Dan jangan pernah menilai vampir dan werewolf sebagai makhluk yang berbahaya, terlebih para werewolf" minhee pun menatap chanhee sambil menggeleng.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARCUNA; Aiterleux Mission
Fantasy─ rembulan terus menjadi saksi bisu baginya, membiarkannya dibawa pergi untuk menemui orang tuanya di tempat yang terlalu jauh.