Lagi-lagi minhee dibangunkan oleh chanhee, "ini saat yang tepat untuk mencari kristal" bahkan matahari belum terbit.
"Minhee, bangunlah" chanhee berulang kali menarik tangan minhee agar segera bangun dari tidurnya.
"Aku akan mencarinya saat siang, kumohon biarkan aku tidur" ucap minhee, chanhee menghela nafas lalu menampakkan dirinya.
Ia mengusap lembut rambut minhee, "carilah kristal itu di sungai" ucapnya halus.
"Aku tidak boleh mengganggu para naga" balas minhee lalu mencari posisi tidur yang lain.
"Karena itu kau harus mencarinya sebelum matahari terbit, kau tidak akan menggangu para peri dan naga" ucap chanhee lagi.
Mendengar itu, minhee pun akhirnya bangun. Dengan wajah bantal ia keluar dari rumah jamurnya dan pergi ke sungai.
Hampir saja ia tercebur ke dalam sungai jika chanhee tidak menahan tubuhnya, "sebelum itu, kau harus membuat dinding pelindung" ucap chanhee.
Minhee menggaruk kepalanya bingung, "sepertinya aku tidak bisa menciptakan benda sebesar itu" balas minhee.
"Kau dapat melakukannya, bayangkan dinding tinggi membatasi desa peri dengan sungai" minhee menutup matanya lalu membayangkan sebuah dinding batu tinggi memanjang membatasi rerumputan dan sungai.
Chanhee memegang bahunya, membuat minhee membuka matanya, "apakah sudah? " tanya minhee.
Pria itu tersenyum kecil lalu menghilang, "chanhee, kemana kau? " minhee menoleh ke sekitarnya.
Lalu sesuatu seolah menabrak tubuhnya dari belakang, ia pun terjatuh ke dalam sungai.
Ia dapat merasakan kakinya terendam air, namun tidak dengan tubuh atasnya. Minhee membuka matanya lalu mendapati noir di bawahnya.
"Sungai ini tidak sedalam roacengle, tapi kau tetap membutuhkan udara" ucap chanhee tanpa wujud. Minhee berpikir sebentar lalu membayangkan sebuah ruang kecil di sekitarnya yang penuh oksigen.
"Aku harap ini berhasil" minhee menghela nafas pelan, "noir, ayo lakukan" naga hitam itu mulai masuk ke dalam sungai.
Berhasil, minhee dapat bernafas. Di dalam sungai, yang dapat minhee lihat adalah para naga dengan ukuran yang lebih kecil. Tanpa sayap atau pun kaki, sama seperti noir.
Di sela-sela tanah dan dasar sungai, terdapat banyak berlian, permata dan kristal tapi minhee tidak menemukan kristal yang ia cari.
"Minhee, kembali sebelum kau melewati batas" ucap chanhee, "apa maksudmu melewati batas? " tanya minhee.
Baru saja ia bertanya, minhee sampai di air yang lebih dalam. Banyak naga seukuran noir yang tampak tertidur lelap.
Minhee memajukan sedikit tubuhnya, "noir, kita harus kembali" ucap minhee pelan, ia mendapati beberapa naga yang bergerak.
Noir lalu menyembul keluar air, membalik tubuhnya lalu kembali masuk ke air dengan keras hingga naga lain terbangun.
"Apa yang kau lakukan?! " kini minhee ingin menangis, satu persatu naga itu mulai mengejarnya.
"Cepatlah, noir! " para naga yang lebih kecil juga mulai terbangun.
Minhee panik, "minhee, satukan telapak tanganmu lalu pisahkan ke depan" ucap chanhee namun otak minhee seperti tidak berfungsi saat ini.
Chanhee masuk ke dalam tubuh minhee menggerakan tangan minhee sesuai instruksinya tadi.
Kristal bermunculan di depan sana, para naga kecil sudah tidak mengejarnya, tergiur dengan kristal.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARCUNA; Aiterleux Mission
Fantasia─ rembulan terus menjadi saksi bisu baginya, membiarkannya dibawa pergi untuk menemui orang tuanya di tempat yang terlalu jauh.