"Chanhee, darimana saja kau, sayang? " sangyeon menatap pada pintu yang terbuka, terdapat chanhee yang baru saja masuk.
Dengan senyum sedih chanhee menatap sangyeon, "aku mencari angin segar" ucap chanhee.
Sangyeon pun menghampiri chanhee dan memeluknya, "jangan berbohong padaku, apa yang sebenarnya terjadi? "
Chanhee menggelengkan kepalanya dengan mata berkaca-kaca, "chanhee, kau tahu aku akan selalu mendukungmu" ucap sangyeon meyakinkan.
"A-apa kau mau membantuku? " tanya chanhee.
Kepala sangyeon mengangguk, "tentu saja, apa pun untukmu" balasnya.
"Tolong bantu aku untuk mencari minhee, dia menghilang saat kami sedang berjalan di sekitar perbatasan" ucap chanhee, sangyeon pun menatapnya.
"Apakah para vampir yang menculiknya? " tanya sangyeon.
"Aku tidak tahu" jawab chanhee, kini dirinya meneteskan air mata yang membuat sangyeon merasa sedih.
"Jangan menangis, sayang, kupastikan kita akan menemukannya secepat mungkin" ucap sangyeon sembari membelai punggung chanhee.
Chanhee tersenyum miring dalam dekapan sangyeon, pikirnya dengan sihir minhee yang terkunci dan sihir sangyeon yang kuat, minhee dapat tunduk padanya.
'Sangyeon akan mempermudah segalanya, kita akan segera bertemu, minhee'
✧─✧
'Minhee! ' minhee hampir saja melompat kaget, rasanya sudah lama ia tidak berkomunikasi dengan liz.
'Tugasmu saat ini bukan untuk lari dari chanhee, tapi mendekatinya' lanjut liz membuat minhee semakin terkejut.
"Kau mau membuatku mati di sini? " tanya minhee dengan suara kecil, mengingat saat ini ia berada di kawasan para hybrid yang tidak mengetahui tentang sihirnya.
'Dekati chanhee dan lepaskan sangyeon, Dengan begitu kita akan aman' ucap liz.
"Lepaskan sangyeon dari apa? " tanya minhee bingung.
'Chanhee menggunakan sihirnya pada sangyeon dan kau harus melepasnya'
"Sangyeon itu tidak menyukaiku, dia akan memberikanku pada chanhee" ucap minhee tak percaya.
'Aku janji kau akan baik-baik saja, percayalah padaku' bujuk liz, minhee pun terdiam.
"Apakah ini penting untuk dilakukan? " tanya minhee.
'Sangat penting, dan kau yang harus melakukannya' balas liz.
Minhee pun menghela nafas, "baiklah, tapi kau tahu aku tidak bisa melakukan apa pun sendirian" ucapnya pasrah.
'Aku akan menemanimu' ucap liz, 'besok pagi, kita akan pergi ke voirita' lanjutnya.
"Besok?! Itu terlalu cepat untukku" namun liz tidak peduli pada pernyataan minhee.
'Lebih cepat lebih baik, aku tahu kau sangat ingin kembali ke duniamu' ucap liz diangguki oleh minhee, memang ada benarnya juga.
Karena liz juga ingin aeternum tetap aman dari segala rencana yang chanhee ciptakan.
✧─✧
Sesuai perkataan liz, minhee datang ke voirita sebelum matahari terbit. Sebelum meninggalkan unpaix, dia sudah mengucapkan banyak ucapan selamat tinggal pada pada hybrid, terlebih pada hao.
Ini pertama kalinya ia melewati hutan voirita, namun baru saja masuk, ia sudah dapat lihat daerah voirita. Sepertinya hutan voirita adalah hutan yang paling jarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARCUNA; Aiterleux Mission
Fantasia─ rembulan terus menjadi saksi bisu baginya, membiarkannya dibawa pergi untuk menemui orang tuanya di tempat yang terlalu jauh.