Minhee berlari ke daerah seberang, dimana para vampir tinggal. Ia meremat lehernya yang berdarah karena ikatan dari benang chanhee.
Tanpa Ia sadari, para vampir dapat mencium darahnya yang menetes di sepanjang jalur yang Ia lewati.
Ia terduduk di bawah pohon dan menenangkan diri, berharap chanhee tidak akan menemukannya di sini.
"Hey! " suara itu membuat minhee kaget dan tak sengaja mengeluarkan jarum es dari tangannya.
"Dia ailux, sepertinya darahnya akan terasa manis" gerombolan vampir yang sedang mencari batang kayu mendekatinya, tatapannya terlihat lapar.
"Ailux? Dia mempunyai sihir, bukan? " para vampir menatapnya sambil tersenyum jahat, seolah memiliki ide untuknya.
Salah seorang vampir melemparkan batang kayu padanya. Tangannya segera berada di depan wajahnya untuk melindungi diri dan sebuah bayangan besar melindunginya.
"Bayangan! Dia werewolf! " seru vampir yang melempar batang kayu padanya.
"Keturunan werewolf pantas untuk dimusnahkan! " ucap vampir yang ada di paling depan disetujui oleh para vampir di belakangnya.
Lalu suar langkah kaki terdengar bersamaan dengan suara daun yang terseret. Para vampir itu menatap ke sumber suara, mendapati seorang vampir berkulit pucat dengan jubah hitam panjang.
"Apa yang kuperintahkan kepada kalian? " tanya vampir itu dengan suara dingin dan tegas namun para vampir itu tidak menjawab dan menundukkan kepala mereka.
"Cari batang kayu di dekat goa! Sekali lagi aku menemukan kalian berada di daerah ini, aku yang akan memusnahkan kalian! " para vampir mengangguk dan berlari menuju ke arah goa.
Minhee menatap vampir itu takut, "ailux, sepertinya kita perlu berkenalan" ucap vampir itu sembari mendekatinya.
"Tidak perlu takut, aku tidak akan menyakitimu" ucap vampir itu mencoba meyakinkan.
"Aku jungmo, pemimpin vampir pekerja" jungmo berjongkok dan melihat luka-luka minhee.
"Lukamu harus segera diobati" ucapnya, ia berniat untuk mencolek darah yang keluar dari leher minhee namun dengan cepat minhee memukul tangan jungmo sebelum berhasil sampai ke lehernya.
"Kau pikir aku mudah dibodohi? " balasnya sembari memberikan tatapan tajam pada jungmo.
Jungmo menarik kedua sudut bibirnya, "aku bermaksud baik untuk menolongmu, jangan salahkan aku jika darahmu tercium oleh vampir lain" ucapnya bersiap untuk bangkit berdiri.
Tapi minhee mencekal tangannya, "kau juga akan menghisap darahku, kan? " tanyanya.
"Menghisap darahmu? Aku tidak tertarik dengan darah ailux" jawab jungmo memberikan tatapan jijiknya.
"Buktikan jika kau memang tidak tertarik dengan darahku! " ucap minhee.
"Kau belum mati, kan? Jika aku memang tertarik dengan darahmu, aku sudah menghabisimu dari tadi" balas jungmo.
Minhee pun berpikir sebentar, "bagaimana kau bisa mengobati lukaku? " tanyanya.
"Aku keturunan bangsawan, aku bahkan bisa menghentikan aliran darah para vampir tadi jika aku mau" jawab jungmo sembari menyombongkan diri.
"Kau janji tidak akan melakukan hal yang buruk padaku? "
Jungmo mengangkat kedua bahunya, "untuk sekarang sepertinya tidak, aku sedang tidak ingin usil" balas jungmo.
"Ya sudah, tolong aku kalau begitu! " ucap minhee. Lagi-lagi tangan jungmo ingin mencolek darah di lehernya.
Dan lagi, minhee menepuk tangan jungmo keras, "bisakah kau tidak menargetkan leherku? " tanyanya kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARCUNA; Aiterleux Mission
Fantasía─ rembulan terus menjadi saksi bisu baginya, membiarkannya dibawa pergi untuk menemui orang tuanya di tempat yang terlalu jauh.