Jam sudah menunjukkan pukul sembilan pagi lewat lima belas menit. Jeonghan asik menonton drakor di televisi ditemani dengan keripik pisang keju buatan sang ibu.
Sedangkan sang Bunda sibuk ngehias kue tart ulang tahun pesanan pelanggan. Jadi ga heran kenapa dari tadi ada bau semerbak harum kue dan cream yang bikin Jeonghan ngiler.
" Taeman kamu walaupun absurd di drakor tapi di real - life kamu kalem kok ihh ganteng banget si kimchi. " Jeonghan membenamkan wajah memerahnya menatap drakor di televisi.
Dering ponsel miliknya membuat Jeonghan mendengus, ia memutuskan mengambil dan mengangkat nya.
" Ya? "
" Bersiap - siaplah, kita akan berangkat "
" Naik mobil Jicu? "
" Tidak, kita ikut dengan Shua. Siap - siap cepet lu "
" Iye Yong "
" Oke awas aja lu lama "
" Iya buset "
Panggilan pun dimatikan, Jeonghan mendengus.
" Padahal gue enak - enakan nonton DAS. Lagian awal bener. Udah ah jom siap - siap " Jeonghan pun mematikan televisi dengan remote lalu bergegas ke lantai dua dimana kamarnya berada.
Beberapa menit kemudian Jeonghan sudah rapi dengan sweater rajut biru dengan dalaman kaos tanpa lengan warna putih. Dan bawahan celana jeans putih dan sepatu kets senada.
Jeonghan pun pamit ke depan untuk menunggu dua sahabatnya itu menjemputnya.
" Bunda, Kakak mau ke rumah sakit nengokin Heochan. "
" Iya Kak, jangan sampe kemaleman ya nak. Hati - hati suruh Shua bawa mobil nya. " ucap Bunda
" Iya bundaa, bye "
" Bye sayang. "
Jeonghan pun memutuskan menanti di teras rumah. Dan pagar rumah dibiarkan terbuka oleh pak satpam.
Beberapa menit kemudian mobil Shua pun sampai, Jeonghan pun pergi tak lupa pamitan dengan pak satpam dan masuk kedalam mobil. Duduk di samping kemudi. Sedangkan dibagian kursi penumpang di tengah ada Taeyong, Wooseok, Wonwoo.
Dan dibelakang ada Taehyung, Momo, dan Sana.
Jeonghan mengernyit menatap Wooseok dan Wonwoo yang tumben mau duduk berdekatan. Karena dua sosok ras setengah kucing itu tidak pernah akur satu sama lain.
Namun dimobil keduanya hanya diam, Wonwoo yang mendengarkan musik lewat earphone miliknya di telinga sedangkan Wooseok sibuk bermain game.
" Itu dua maung tumben sebelahan? " bisik Jeonghan pada Shua.
" Diamuk Taeyong " balas Shua berbisik
Jeonghan mengangguk dan terkekeh kecil, ternyata dua manusia setengah kucing itu sudah diamuk oleh sang indukannya. Yakni Taeyong.
Beberapa menit kemudian mereka semua sampai di Rumah sakit Gemilang. Disana sudah ada teman sekelas saja. Karena pihak sekolah akan berkunjung lebih sore karena tak ingin membuat ramai di koridor rumah sakit.
Dan disana sudah ada Hwasa, Jennie, Jisoo, Jihoon, Soonyoung, Bobby, Yunhyeong, Biay, Junhui, Doyoung, Tenlee, dan Nayeon menanti kedatangan mereka sembari mengobrol dengan ibu dari Heochan.
Setelahnya mereka sampai dan mereka pun mengobrol sekilas dengan ibu Heochan. Ibu Heochan orangnya lemah lembut, ga kasar, intinya mamaable.
Beberapa menit kemudian mereka semua sudah akan pamit pulang, karena cuaca sedang mendung.
Dan Jisoo serta Taehyung telah selesai dengan acara donor darah mereka.
" Kami segenap kawan - kawan kelas 12 -1 mendoakan supaya Heochan bisa cepat pulih dan sembuh ya Tante " - Taeyong
" Saya Ketos mewakili semua warga sekolah mendoakan agar Heochan kembali sadar dan bisa sekolah seperti biasa " - Seungcheol.
" Heochan itu anaknya asik, jadi hampa aja kelas gada dia Tante. Semoga Heochan cepet kembali pulih " - Jeonghan.
" Ini ada Beras dan makanan buat Tante dan juga adekk.. Adek cantik harus terus senyum yah, doaian kakaknya biar cepet sembuh biar bisa ngajak main adek lagi oke? " - ucap Jennie
" Ini juga ada uang dari kami Tante semoga bisa membantu walaupun cuman seberapa. Mohon diterima ya " - Jisoo
" Ini... Sana bikinin cake lumer buat Adek.. Sama Tante terima ya" - Sana
" Kakak beliin boneka nih, diambil yahh " - Momo
" Ini uang buat sehari - hari tante mungkin bisa buat sebulan. Mohon diterima ya tante " - Shua.
Ibu Heochan tersenyum, walaupun maniknya berkaca - kaca. Ia mengusap titik air mata yang jatuh ke pipinya.
Menatap ke arah anak bungsunya yang sudah tak lagi menampakkan raut wajah kesedihan. Cukup membuat ibu dua anak itu tenang.
Mendongak menatap dua puluh satu orang yang menjadi sahabat Heochan dengan tatapan sendunya.
" Terimakasih untuk kalian semua ya nak, Heochan pasti seneng ya punya temen - temen sekelas kaya kalian. "
" Makasih ya nak, makasih untuk semuanya. " ucap ibu Heochan.
" Kakak... Makasih udah jengukin kak Chan, makasihh. " ucap adek dari Heochan.
Gadis cilik dengan dua kepang tinggi serta bandana biru laut dengan mutiara itu tersenyum menatap mereka semuanya.
Membuat beberapa dari mereka terenyuh dan tak sengaja mengeluarkan air mata mereka.
" Kami pamit ya Tante, semoga bantuan dari kami bisa meringankan. Dan semoga Heochan bisa sadar. " ucap Taeyong mewakili semuanya.
Ibu Heochan mengangguk, lalu mereka pun berbalik badan dan pergi.
Namun beberapa dari mereka menoleh dan melambaikan tangannya pada Ibu Heochan dan adiknya. Yang juga dibalas dengan senyuman.
Cepet sembuh ya Chan~ [ tbc. ]
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeruk Lemon|JeongCheol [√]
Fanfictioncuman karena minuman jeruk lemon, dua sosok berbeda karakter dan sifat itu bertemu. warn! bxb, svtships, school - life, toxic area. bahasa indonesia campuran.