Malam harinya.
Tok! Tok!
Suara ketukan yang berasal dari luar pintu kamar Jeonghan, nampaknya tak membuat si sulung dari keluarga Yoon itu bangkit dari acara bergelungnya di kasur empuk miliknya yang hangat.
Jeonghan masih tidur nyenyak dengan memeluk boneka kelincinya yang tubuhnya tertutup oleh selimut milik si sulung Yoon.
Di luar sana, ada Bunda yang menghela nafasnya jengah. Ia tahu jika sang putera sulungnya itu pasti saat ini sedang tidur pulas dan tak akan bangun jika tidak ada gempa ataupun tsunami yang datang.
Menepuk jidatnya pelan, Bunda berjalan ke arah kamarnya dan mengambil kunci cadangan dari kamar si sulung. Karena Bunda yakin, Jeonghan pasti mengunci pintu kamarnya itu.
Kemudian Bunda pun kembali ke kamar Jeonghan dan mulai membuka kunci kamar anak sulungnya yang nampaknya masih asik bergelung nyaman memgarungi mimpinya.
Ceklek!
Pintu pun terbuka, terlihat disana Bunda yang menatap ke arah gelungan selimut yang lucu sedang sibuk mengarungi mimpinya yang indah.
Bunda menghela nafas, kemudian berjalan ke arah anak sulungnya yang masih tertidur pulas.
" Han, Jeonghan..,, kak? Bangun sayang, udah malem. Kamu belum makan malem, belum mandi juga, ayo bangun. " Ucap Bunda dengan suara yang agak besar.
Terlihat manik cantik itu mengerut, wajahnya mengerut seolah menjadi tanda jika dirinya tak nyaman, kemudian Jeonghan pun mengerjapkan matanya dan menatap ngantuk ke arah Bunda.
Bunda tersenyum,
" Ayo bangun, mandi.. Abistu ke bawah buat makan malem, kasian dedek mu itu nungguin lama di meja makan " ucap Bunda pelan.
Jeonghan menggerung pelan layaknya kucing, ia kemudian bangkit dan berjalan secara perlahan ke arah kamar mandi.
Meninggalkan Bunda yang tersenyum dan menggelengkan kepalanya, kemudian bangkit membereskan tempat tidur si anak sulung yang terlihat berantakan.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Sekembalinya Jeonghan dari kamar mandi, ia melihat jika tempat tidurnya sudah rapi. Mungkin Bundanya yang merapikannya kembali.
Ia kemudian keluar dan berjalan ke arah meja makan di ruang dapur.
Sesampainya disana ia melihat Bunda yang sibuk meletakkan lauk pauk di piring untuk dimakan oleh mereka, dan dibantu oleh Tzuyu yang meletakkan makanan pencuci mulut dan segelas susu hangat.
" Brrr... Kok dingin banget rasanya? " tanya Jeonghan.
Bunda dan Tzuyu menoleh ke arah Jeonghan secara bersamaaan,
" Tadi waktu kakak tidur itu ada Hujan deres, jadi karena udah malem dan emang anginnya yang lumayan kencang ya.. Hawanya jadi agak dingin deh. " ucap Bunda.
" Lagian kakak nih, Tzuyu laper tau lama banget mandi nya. " ucap Tzuyu kesal.
Sedangkan Bunda terkekeh melihat ekspresi anak bungsunya yang kesal sedangkan anak sulungnya yang terkekeh ria dengan menggaruk kepalanya.
" Hehe maafin kakak ya chuwii.. " ucap jeonghan pada Tzuyu yang merengut.
Sedangkan Tzuyu kini menghela nafasnya dan menganggukkan kepalanya.
" Yaudah ayo dimulai makannya. " ucap Bunda.
Kini mereka pun makan dengan hikmat, hanya keheningan yang melanda yang disertai dengan suara dari sendok dan garpu yang saling beradu dengan permukaan piring.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Setelah selesai makan malam, kini Jeonghan, Bunda dan Tzuyu berada di ruang tengah menonton televisi.
Ahh tidak, lebih tepatnya Bunda yang meminta kedua anaknya menemani dirinya menonton televisi.
Disana terlihat Bunda yang duduk anggun menonton sinetron drama korea sembari dirinya menonton Bunda memakan kue kering yang ada di toples.
Tzuyu yang duduk di karpet di tengah - tengah Bunda dan kakaknya itu terlihat sibuk mengerjakan tugas sekolahnya.
Dan Jeonghan yang sibuk membalas chat teman - temannya sembari menatap bosan ke arah televisi.
Ting tong!
Suara dari bel pintu rumah terdengar, membuat ketiga orang itu saling tatap satu sama lain. Sebelum akhirnya Jeonghan yang mengalah berjalan ke arah depan.
Meninggalkan Bunda dan adiknya yang terkikik satu sama lain sembari saling bertatapan.
Ceklek.
Jeonghan membuka pintu utama rumah keluarga Yoon itu, namun baru saja akan tersenyum kini senyuman luntur dan hanya memperlihatkan tatapan dingin dengan wajah judes miliknya setelah bertatapan dengan seseorang.
Choi Seungcheol.
Kalian tak salah membaca karena memang Choi Seungcheol kini berdiri dengan membawa bingkisan makanan di kedua tangannya.
" Ga nyuruh gue masuk? " tanya Seungcheol.
Manik Jeonghan memutar malas,
" Pergi sono. "
Baru saja akan menutup pintu, suara Bunda membuat kedua orang yang masih berdiri di pintu itu kini teralihkan.
" Kak, gabaik kaya gitu ahh.. Ayo Cheol masuk aja. Jeonghan lagi mode pms, maklum remaja puber. " ucap Bunda diakhiri kekehannya.
" Bund! " kesal Jeonghan.
" Ahhh.. Bunda, ini ada bingkisan sama titipan dari Mama buat Bunda dan keluarga, kebetulan juga Seungcheol dateng kesini itu ada hal yang perlu Seungcheol omongin sama anak sulung Bunda. " ucap Seungcheol.
" Ohh gitu, mending bawa keluar aja ya nak Seungcheol. Biar ada kegiatan dia itu, gangguin adiknya mulu sampe ngambek. Sini masuk dulu, tunggu di ruang tamu sambil nunggu Jeonghan ganti baju ya nak. " ucap Bunda lalu menggiring Seungcheol masuk.
" Kak! Ganti bajunya cepet! Gausah protes! " ucap Bunda yang membuat Jeonghan mendengus sebal.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Kini Jeongan dan Seungcheol berada di sebuah cafe ternama di kota mereka, keduanya mengambil spot duduk di dekat jendela yang menghadap air mancur yang cantik.
" Han.. " panggil Seungcheol.
" Cepet, gue mau tidur. " ucap Jeonghan ketus.
Hening..
Jeonghan kesal hingga dirinya ingin bangkit namun ucapan Seungcheol mampu membuat lelaki manis itu kini terdiam kaku.
" Gue suka sama lo Han. " ucap Seungcheol mantap.
" Cheol.. " jeonghan mengerjapkan matanya perlahan. Ia kembali mendudukkan dirinya. Kemudian menatap ke arah Seungcheol.
" Gue suka, sayang, dan cinta sama lo. Yoon Jeonghan. " ucap Seungcheol
Membuat Jeonghan hanya dapat terdiam.
tbc
wkwkwk
Aku ga sholat tarawih jadi sempat update..
Seneng ga? Nanti bacanya jangan pas puasa ya buat yang menjalankan.
Bersoda nanti😞Yasudah, ayo vote nya
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeruk Lemon|JeongCheol [√]
Fanfictioncuman karena minuman jeruk lemon, dua sosok berbeda karakter dan sifat itu bertemu. warn! bxb, svtships, school - life, toxic area. bahasa indonesia campuran.