Jeruk Lemon|JeongCheol [√]

27 : 2 bulan kemudian.

Dua bulan kemudian.

Hari ini adalah hari dimana kelas 12 di seluruh Indonesia akan melaksanakan ujian nasional secara serentak.

Dan pada pagi hari ini terlihat Jeonghan yang sedang membantu Bunda mengemasi kotak makan untuk dirinya dan juga untuk Seungcheol.

Tzuyu sudah berangkat lebih dulu karena memang Jeonghan dan mereka yang akan ujian ini akan datang ke sekolah pukul 9 pagi. 

" Udah Kak,  mending kamu mandi dulu sana.  " ucap Bunda.

Jeonghan menganggukkan kepalanya dan berjalan ke lantai atas dimana kamar dirinya berada,  Jeonghan pun mengambil seragam sekolahnya dan printilan - printilan lainnya lalu berjalan ke arah kamar mandi dan mulai melakukan ritual mandi paginya hari ini.

Beberapa menit kemudian Jeonghan pun telah rapi dengan balutan seragam sekolahnya,  dengan tas kecilnya untuk menyimpan perlengkapan sekolahnya.

" Nih bekelnya.  Jangan lupa kasi pacarmu kak ya. " ucap  Bunda Yoon dengan senyuman.

Jeonghan memasukkan bekalnya itu kedalam tas dan menganggukkan kepalanya paham.

" Iya Bunda.  Pasti. "

Setelah selesai,  Jeonghan kini menyalimi tangan sang Bunda dan pamit untuk pergi ke sekolah.

" Kakak jalan ya Bund?  bye bye bunda!  " ucap Jeonghan dengan penuh senyuman.

Bunda tersenyum dan mengecup kening si sulung dengan penuh kasih sayang.

" Nak Seungcheolnya udah jalan ke rumah kan sayang?  " tanya Bunda.

Jeonghan mengangukkan kepalanya,  mencium pipi bundanya sekali lagi lalu bergegas pergi.

Sesampainya di luar rumah Jeonghan menghela nafas perlahan.

Membuka ponsel nya Jeonghan menatap pesan Wa yang Seungcheol kirimkan padanya tadi pagi - pagi buta dan Jeonghan belum sempat membalasnya.

Mr.Cherry 🍒

|bunny,  maaf  aku gabisa
nganter kamu kesekolah. 
Aku ada acara sama anak
osis. 
|Kamu nebeng sama Shua ya? 
Aku udah chat dia sayang.
|sorry bunny, sebagai
gantinya kamu boleh
ngabisin waktu mu sama
sahabat - sahabat kamu
itu.
|have fun ya sayang ♥♥

read

***

Jeonghan menghela nafasnya secara gusar dan memilih memasukkan ponselnya ke saku celana dan berjalan ke arah kursi depan sembari menanti kedatangan sahabatnya.

Sudah lebih dari 10 kali Seungcheol berkata atau mengirimkan pesan pada Jeonghan jika dia tidak bisa dengan alasan sibuk dan lain - lain. 

Jeonghan awalnya berusaha untuk memahami kesibukan sang kekasih, namun makin kesini Seungcheol semakin susah bahkan untuk mengirim pesan. 

Bahkan Jeonghan pernah dimarah oleh Seungcheol karena menelponnya berkali - kali.

Dan keesokkan harinya Jeonghan demam karena bentakan keras Seungcheol padanya. 

Dan saat sakit pun Seungcheol tidak ada datang menjenguknya.

Membuat orang - orang disekitarnya merasa curiga jika sebenarnya Seungcheol tak tulus mencintai Jeonghan.