Naya sekarang sedang duduk di kursi depan toserba setelah Hyunsuk membawanya ke tempat itu. Gadis itu menunggu Hyunsuk yang masih membeli sesuatu.
Tidak lama, Hyunsuk datang dengan kantung kresek sedang berisi beberapa makanan, minuman, dan obat. Lelaki itu mengambil kursi dan menaruhnya di depan tempat duduk Naya, untuk ia duduki menghadap Naya.
"Gue bisa sendiri." ucap Naya ketika mengetahui gerak-gerik Hyunsuk yang hendak mengobati luka di wajahnya.
Tanpa menggubris ucapan Naya, Hyunsuk tetap mengobati luka Naya.
"Gue-"
"Diem," ucap Hyunsuk dengan nada rendah dan tatapan dingin.
Naya pun hanya pasrah saat Hyunsuk mulai mengobati luka di pelipis, pipi, hidung, dan sudut bibirnya.
"Ck, kenapa lo gak lawan?" tanya Hyunsuk yang geram melihat betapa bonyok nya muka Naya.
"Gue gak bisa."
"Why? You even cursed me when we almost kissed."
"Cause I deserve it."
"What?"
"It's my punishment."
Hyunsuk pun menghela napas kasar dan menghentikan kegiatannya mengobati luka Naya.
"Orang yang harusnya dihukum itu dia, Nay!"
"Kenapa lo selalu ikut campur urusan gue?" tanya Naya yang sudah muak dengan opini Hyunsuk.
Kali ini Hyunsuk terdiam.
"Ganti plesternya tiga hari sekali." ucap Hyunsuk setelah menempelkan plester pada luka Naya di pipi.
Ia memilih tidak menjawab pertanyaan Naya. Dia sendiri tidak tau kenapa dia selalu terusik dan merasa harus menjaga Naya.
"Makan," suruh Hyunsuk sembari memberikan onigiri pada Naya.
"Kotak bekal dari nenek gue jatuh tadi, sorry."
"Sampein makasih buat nenek."
Hyunsuk pun hanya mengangguk sebagai tanggapan. Suasana kembali hening dengan Naya yang fokus makan dan Hyunsuk yang masih menatap Naya.
"Dia selalu mukul, lo?"
"Enggak, cuma kalau gue telat bayar atau setorannya kurang."
"Apa yang tadi dia bilang bener?"
"Hmm, yang bisa ngelunasin utang cuma gue."
Hyunsuk kembali kesal mengingat ia tidak bisa membantu melunasi hutang Naya, karena memang perjanjian mereka bahwa Junkyu hanya menerima uang dari pihak Naya. Tidak bisa dibantu oleh pihak manapun.
"Terus lo mau gimana?"
"Kerja,"
"Kerja sampai lo sakit?" tanya Hyunsuk yang mulai menyadari keadaan Naya yang pucat dan semakin kurus.
"Hmm, mungkin kerja sampai gue mati."
Hyunsuk pun menatap Naya penuh arti. Ada rasa tidak suka saat Naya mengucapkan hal tersebut.
"Jangan liat gue kayak gitu."
"Kenapa?"
"Gue gak suka dikasihani."
"Tapi itu keadaan lo sekarang, kan?"
Naya terkesiap dengan jawaban Hyunsuk. Ia pun menatap Hyunsuk yang juga menatapnya.
"Do you need help?"
"No,"
"Gue bisa bantu lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
Money for LOVE [CHOI HYUNSUK] || END✨️
Jugendliteratur"Apa yang lo mau?" "Uang" "Cuma itu?" Hyunsuk tersenyum miring, meremehkan. "Ok, gue turutin mau lo!" Music play: {Dear Moon by JeHwii} {Can you hear my heart? by IU} Note: Di cerita ini akan terdapat adegan dan kata kasar yang gak patut sama sekal...