"Why am I here?" Gumam Naya setelah melihat makam di depannya dengan mata sembab dan raut pucat.
"Naya-"
"Harusnya gue marah, gak maafin dia, dan gak dateng ke makamnya, kan Junkyu?"
"Naya lo harus ikhlas, ya." Ucap Junkyu yang berdiri di samping Naya.
"Kalo boleh jujur, gue gak ikhlas sama sekali, Jun." Ucap Naya dengan tatapan kosong melihat makam itu. Junkyu pun hanya mampu mengusap lembut kedua punda Naya.
"Naya," panggil seseorang, membuat si empunya nama menoleh.
"Gue minta maaf," ucap orang itu lagi.
"Untuk?"
"Untuk kesalahan saudara gue."
"Yang salah saudara lo, bukan lo."
"Tapi izinin gue minta maaf atas kesalahannya."
"Kalo gue gak mau?"
"Terus kenapa lo dateng ke makamnya? Gue tau lo bukan orang yang sejahat itu."
"Emang. Yang jahat itu saudara lo yang bikin Hyunsuk koma sampai sekarang!" Bentak Naya. Untung semua pelayat sudah pulang dan hanya tersisa mereka bertiga.
Orang itu pun menangis, "Maaf, dia-"
"Lo sebagai saudara dia kenapa gak ngingetin dia waktu mau lakuin hal gila itu, hah? Lo kemana aja?!"
"Maaf, hikss gue akuin gue bukan saudara yang baik buat Sena. Tapi sumpah hikss... gue gak tau sama sekali kalau dia ada rencana buat nabrak Hyunsuk. Dia cuma bilang dia gak mau siapapun dapetin Hyunsuk selain dia. Gue gak nyangka dia malah lakuin itu-"
"Cukup, Lia. Gue gak butuh maaf, lo. Gue... gue pasti akan maafin saudara lo. Tapi ini gak mudah buat gue. Sekarang, gue cuma dateng sebagai bentuk penghormatan ke dia sebagai sesama manusia." Ucap Naya datar.
"Thanks, Nay. Hikss... Gue cuma mau Sena tenang di sana."
Naya pun menghembuskan napas kasar dan menunduk menahan emosi. Bisa-bisanya Lia berkata seperti itu sedangkan Naya sedang tidak tenang sama sekali dengan keadaan Hyunsuk yang masih koma di rumah sakit.
Naya pun beranjak pergi tanpa pamit. Junkyu mengikuti Naya dan meninggalkan Lia menangis sendiri.
"Nay gue anter, ya?" Ucap Junkyu sembari menghadang jalan Naya.
"Gue bisa balik sendiri."
"Nay, lo lagi kacau. Gak mungkin gue biarin lo sendiri."
"Lia juga lagi kacau. Lo harusnya-"
"Gue udah selesai sama Lia."
Mendengarnya, Naya pun menatap Junkyu. Dari raut wajahnya, Junkyu tampak sungguh-sungguh dengan perkataannya.
"Thanks, gue balik sendiri aja."
"Nay, lo masih marah sama gue?" Tanya Junkyu sembari mencekal tangan Naya yang hendak beranjak lagi.
Naya pun melepas cekalan tangan Junkyu perlahan. "Jun... seorang Sena yang bikin gue hancur karena ngeliat orang yang gue cintai terbaring lemah di rumah sakit aja, gue ada pikiran untuk maafin dia. Apalagi, lo. Gue udah maafin lo dari lama."
"Tapi lo ngehindar dari gue."
"Gue gak ngehindar. Gue-"
"Please... biarin gue anter lo ya sebelum lusa gue berangkat ke Jepang."
Naya pun sedikit terkesiap mendengarnya. "Lo beneran ke Jepang, Jun?"
"Hm, jadi please kasih izin gue untuk berlaku baik ke lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
Money for LOVE [CHOI HYUNSUK] || END✨️
Ficção Adolescente"Apa yang lo mau?" "Uang" "Cuma itu?" Hyunsuk tersenyum miring, meremehkan. "Ok, gue turutin mau lo!" Music play: {Dear Moon by JeHwii} {Can you hear my heart? by IU} Note: Di cerita ini akan terdapat adegan dan kata kasar yang gak patut sama sekal...