Fear

820 62 15
                                    

Ohiya, di cerita ini Naya tuh bimbang dalam konteks nikahnya ya. Jadi hubungan serius yang dimaksud Hyunsuk itu nikah. Kalau hubungan selain nikah, misal deket atau pacaran masih okey untuk Naya. Cuma bagi mereka yang pemikirannya udah dewasa, pacaran itu gak perlu. That's why Naya bimbang gess mwehehe, yaa pokoknya gitu deh wkwkwk

Lanjut! Happy reading!!! 😆😆

♡♡♡♡♡

Sabtu ini Hyunsuk mengajak Naya ke sebuah taman. Sikap Hyunsuk terlihat biasa-biasa saja setelah perdebatan itu. Hyunsuk masih baik pada Naya. Namun, hal itu malah membuat Naya semakin tidak enak hati.

Sekarang mereka sudah ada di taman. Mereka duduk di rerumputan dengan pemandangan lurus ke depan menikmati sunset.

Naya menoleh saat tangannya digenggam oleh Hyunsuk yang duduk di sampingnya. Naya memperhatikan wajah Hyunsuk yang selalu membuatnya tenang.

"Hyunsuk," panggil Naya dengan lembut.

"Hm?"

"Maaf,"

Ucapan maaf Naya sontak membuat lelaki itu menoleh menatap Naya dengan raut bingung.

"Maaf gue bikin lo bingung tentang hubungan kita."

Mendengarnya, Hyunsuk malah tersenyum lembut membuat Naya semakin merasa bersalah.

"As long as you're here, I'm okay Naya."

"... Setelah gue pikir, I've been attached with you, Nay. Jadi gue cuma butuh lo tetep di samping gue. Boleh?"

Naya terhenyak mendengar penuturan Hyunsuk. Mendengar ketulusan Hyunsuk, Naya semakin bimbang.

Melihat Naya yang menunduk, Hyunsuk pun menarik Naya mendekat. Lelaki itu membawa Naya kepelukan hangatnya.

"Nay,"

"Ya?"

"Rasa gue tulus buat lo. Gue harap lo gak terbebani dengan semua ini. Dengan lo yang selalu ada buat gue, itu udah cukup."

Mendengarnya, Naya pun memeluk Hyunsuk dengan lebih erat. Naya bingung dengan dirinya sendiri. Ia merasa tidak pantas untuk Hyunsuk, tapi Naya tidak mau munafik, ia hampir jatuh, sejatuh-jatuhnya pada Hyunsuk.

"Hyunsuk,"

"Hm?"

"Boleh gue jujur?"

Hyunsuk pun perlahan mengurai pelukan mereka dan menatap Naya. Lelaki itu mengusap lembut surai Naya, dengan senyum yang akhir-akhir ini menjadi sumber ketenangan Naya.

"Apa?" Tanya Hyunsuk.

"Banyak banget pikiran buruk di otak gue."

"Pikiran buruk?"

"Iya, sampai gue pikir banyak banget kemungkinan buruk terjadi kalau kita bener-bener jalanin ini dengan serius." Naya menjeda perkataanya yang tercekat menahan tangis. Ia merasa tersentuh di tatap sebegitu lembutnya oleh Hyunsuk saat ia sedang mencurahkan isi hatinya.

"... Jujur, gue gak mikirin efeknya buat gue. Gue mikir efek buruknya buat lo." Sambung Naya.

"Gue sampe... gue sampe mikir kalo gue gak pantes buat lo." Ucap Naya dengan nada bergetar masih menahan tangis. Melihatnya, Hyunsuk pun mengusap dan menepuk perlahan punggung Naya. Lelaki itu masih diam, ia ingin mendengar semua pemikiran gadisnya itu.

"Tapi gue... gue c-cinta sama lo." Tutur Naya dengan bulir air mata yang jatuh perlahan. Hyunsuk perlahan menyeka air mata Naya.

"Dan itu bikin gue ngerasa semakin jahat sama lo. Hikss... gue gak bisa turutin keinginan lo, tapi gue juga gak sanggup kalo lo jauh dari gue. Maaf gue egois, Hyunsuk. Hikss... Maaf,"

Money for LOVE [CHOI HYUNSUK] || END✨️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang