Me after you | End

928 63 6
                                    

Tidur malam ini serasa sangat sulit dilakukan oleh Naya. Berulang kali gadis itu berpindah posisi. Guling sana, guling sini. Semua sudah Naya lakukan tetapi rasa mulas di perutnya masih terasa.

Naya gugup setengah mati karena besok adalah hari yang sakral untuknya dan Hyunsuk. Yup, pernikahan mereka!

"Aduh, please... tenang Nay." gumam Naya sambil memukul-mukul pelan dahinya.

DRRRTTT

Naya pun menoleh ke arah handphone nya yang berada di atas nakas. Tertera nama Hyunsuk disana.

"Halo,"

"Kok belum tidur?" Tanya Hyunsuk.

"Kamu sendiri kenapa gak tidur?"

"Hey, kok malah balik tanya. Kenapa, hm?"

"Hmm... perut aku mules."

"Kamu sakit? Aku ke kamar kamu ya. Aku bawain obat."

Malam ini Naya menginap di mansion Hyunsuk atas perintah nenek. Menurut nenek, akan lebih mudah untuk acara besok jika Naya sudah stand by di rumah.

"Eh, enggak! Aku gak sakit. Gak usah ke sini. Gak enak nanti kepergok nenek lagi."

"Lagian besok udah resmi-"

"Hush! Besok ya besok. Bukan sekarang!"

"Buka pintunya."

"Pintu apa?"

"Pintu kamar kamu lah, sayang."

"Hah?! Mau ngapain?"

"Kasih kamu obat."

Jawaban Hyunsuk membuat Naya menahan geram. Naya benar-benar tidak mau membuat seisi rumah salah paham pada mereka. Terlebih, saudara-saudara Hyunsuk yang lain juga menginap di mansion ini. Tidak lucu jika mereka kepergok berduaan di kamar pada malam sebelum acara pernikahan.

"Astaga! Aku gak sakit."

"Buka." Ucap Hyunsuk dengan tenang namun Naya menangkap nada serius lelaki itu.

Mau tidak mau, Naya pun perlahan membuka pintu kamarnya. Benar saja Hyunsuk sudah di depan kamarnya membawa kotak obat. Naya dibuat panik saat Hyunsuk masuk begitu saja ke kamarnya lalu mengunci pintu.

"Hyunsuk! Kamu apa-apaan siih! Gimana kalau ada saudara kamu yang liat?"

"Gak akan," ucap Hyunsuk sembari mematikan sambungan telpon mereka.

Naya pun mengacak rambutnya sendiri saking gemasnya dengan respon santai dari calon suaminya itu.

"Ya, tapi-"

Ucapan Naya terputus saat tangannga ditarik oleh Hyunsuk untuk duduk di pinggir kasur.

"Kenapa?"

"Apa?"

"Kok bisa mules perutnya?"

"Gak apa-apa." Ucap Naya lirih sembari menunduk. Hyunsuk pun menarik dagu Naya agar gadis itu menatapnya.

"Sayang, say something." Ucap Hyunsuk dengan tatapan teduhnya.

"A-aku... gugup."

"Acara besok?"

Pertanyaan Hyunsuk pun diangguki oleh Naya. Hyunsuk tidak bisa menyembunyikan senyumnya melihat wajah khawatir dan gugup Naya yang sangat kentara.

"Kamu gak gugup?" Tanya Naya yang melihat Hyunsuk santai saja sejak tadi.

Money for LOVE [CHOI HYUNSUK] || END✨️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang