"Jelasin ke nenek." Ucap Nenek Hyunsuk pada dua orang yang sudah duduk bersimpuh di hadapannya.
"Ini bukan pertama kalinya nyonya. Saya pernah memergoki mereka berduaan di dalam ruangan stock makanan." Ucap Bibi Kim semakin membuat dua orang itu membeku.
"Di dapur rumah?" Tanya nenek Hyunsuk masih dengan raut datar dan garang.
"Bi, gak kayak gitu-"
"Terus kayak gimana?! Nenek gak pernah ajarin kamu buat tidur bareng perempuan di satu ranjang!"
"Nek, Hyunsuk sama Naya gak ngapa-ngapain. Kita ketiduran aja di brankar." Alibi Hyunsuk yang mulai membela diri usai kepergok nenek tidur satu brankar dengan Naya di rumah sakit.
"Ketiduran-ketiduran, nanti kalau keterusan terus keblabasan gimana? Kasihan Naya harus nikah sama kamu!"
"Nek, Hyunsuk gak kurang satu apapun, ganteng, kaya juga. Naya bakal bahagia sama Hyunsuk." Ucap Hyunsuk yang tidak terima dengan ucapan neneknya yang nyeleneh.
"Gimana bisa Naya bahagia sama anak bandel kayak kamu. Naya gadis baik-baik. Pasti Naya gak mau sama kamu. Ya kan, Naya?"
Naya yang ditanyai menjadi sedikit gelagapan. Jujur dia malu sekali kepergok tidur satu ranjang dengan Hyunsuk.
"Hmm... Naya...N-Naya minta maaf, nek. Ta-tapi Naya hmm.." Mampus, Naya tidak tau harus bagaimana melanjutkan perkataannya.
"Hyunsuk bakal nikahin Naya, nek." Ucap Hyunsuk yang membuat semua orang di ruangan itu kaget dan menatapnya.
"Hyunsuk," lirih Naya dan menggeleng pelan. Ia takut nenek Hyunsuk tidak menyetujui hubungan mereka.
"Hyunsuk serius, nek. Hyunsuk cinta sama Naya. Hidup Hyunsuk seluruhnya milik Naya sekarang. Sama Naya, Hyunsuk bisa yakin untuk jalanin hidup dengan baik dan lebih bermakna. Hyunsuk yakin cuma Naya yang bisa bikin Hyunsuk jadi manusia yang lebih baik setiap harinya."
Hyunsuk pun menjeda perkataannya, menatap Naya, dan menggenggam tangan kanan Naya.
"... She's the only one. I need her very much, nek. Jadi, Hyunsuk minta restu nenek buat nikah sama Naya." Sambung Hyunsuk dengan sungguh-sungguh.
"Hyunsuk," panggil nenek.
"Iya, nek?"
"Kamu yakin sama keputusan kamu?"
"Hyunsuk yakin, nek."
"Nenek yang gak yakin."
"Maksud nenek?" Tanya Hyunsuk bingung dan sedikit was-was. Yaa, nenek Hyunsuk kan sangat ajaib.
"Nenek yakin kamu bakal jadi orang yang bahagia dan beruntung dapetin Naya. Tapi Naya... Naya sial banget kalau dapet kamu."
Hyunsuk langsung menatap kesal pada neneknya yang tiba-tiba merubah ekspresi wajahnya menjadi jenaka di akhir kalimat. Dia baru sadar neneknya hanya mengerjainya.
"Nek..." tegur Hyunsuk pada neneknya yang tertawa melihat wajah kesal cucu satu-satunya itu.
"Hahaha, tuh kan. Naya, kamu yakin mau nikah sama orang ngambekan kayak gitu?"
"Nek astagaa... Hyunsuk serius mau nikah sama Naya."
"Iya-iya astagaaa! Kamu ngebet nikah banget sih."
"Hyunsuk minta restu, nek." Bela Hyunsuk lagi.
Nenek pun menarik tangan Hyunsuk dan Naya untuk berdiri dari posisi bersimpuh mereka lalu menyuruh mereka duduk disamping nenek. Dengan posisi Hyunsuk di samping kanan nenek dan Naya di samping kiri nenek.
KAMU SEDANG MEMBACA
Money for LOVE [CHOI HYUNSUK] || END✨️
Teen Fiction"Apa yang lo mau?" "Uang" "Cuma itu?" Hyunsuk tersenyum miring, meremehkan. "Ok, gue turutin mau lo!" Music play: {Dear Moon by JeHwii} {Can you hear my heart? by IU} Note: Di cerita ini akan terdapat adegan dan kata kasar yang gak patut sama sekal...