Naya tidak menyangka, mengungkapkan perasaannya pada Hyunsuk tadi malam benar-benar membuatnya lega. Setidaknya, Hyunsuk sudah mulai membuat jarak dengan Sena. Itu sudah cukup untuk Naya.
"Are you happy?" Tanya Hyunsuk.
"Happy," ucap Naya dengan senyum tipis.
Setelah memgucapkan itu, Naya kembali fokus pada pemandangan yang ada di depannya. Hamparan kebun strawberry dengan suasana sejuk meskipun di siang hari, berhasil membuat Naya merasa nyaman.
"You can take it as much as you want, Nay."
"Strawberry?"
"Ya,"
Naya pun tersenyum manis pada Hyunsuk dan mulai memetik strawberry itu. Melihat Naya bahagia, membuat Hyunsuk enggan melunturkan senyum sejak tadi.
"You like strawberry?" Tanya Hyunsuk sembari memetik strawberry di samping Naya.
"Ya, kalo lo?"
"Gue? Gue suka lo, Nay." Ucapan Hyunsuk membuat Naya menoleh ke arah lelaki itu. Dapat Naya lihat, Hyunsuk menunjukkan senyum jenaka. Hal itu pun membuat Naya berdecak.
"Why? Gue ngomong jujur."
"Diem," ucap Naya lalu melangkah meninggalkan Hyunsuk yang tertawa melihat Naya kesal.
Tidak lama, hujan turun. Hyunsuk menarik tangan Naya dan membawanya ke sebuah gubuk yang ada di kebun itu.
"Ck, padahal tadi gue udah cek perkiraan cuaca gak bakal hujan." Gerutu Hyunsuk.
"Yaudah, tunggu reda aja."
Hyunsuk pun melepaskan jaketnya untuk ia berikan pada Naya. Tetapi Naya menghentikan pergerkan lelaki itu.
"Mau ngapain?"
"Lo bisa kedinginan kalo kelamaan di sini."
"Gue udah pake jaket gue sendiri. Lo lebih kedinginan kalo gak pake jaket."
Hyunsuk pun berdecak mendengar ucapaan Naya. Namun, sedetik kemudian lelaki itu mendekatkan tubuhnya pada Naya. Ia memeluk tubuh Naya dari samping dengan erat.
"Hyun-"
"Biar gak dingin."
"Tapi-"
"Diem. Salah sendiri gak mau pake jaket gue. Ngode banget pengen dipeluk gue?"
"Dih, gue gak minta ya."
"Tapi mau, kan?"
"Ogah,"
"Ogah-ogah. Kemarin aja yang cium gue lo duluan."
Mendengarnya, Naya pun seketika membeku. Lagi-lagi ia merutuki keputusannya menyium Hyunsuk duluan kemarin malem.
"Gak sengaja, tau." Ucap Naya lirih. Hyunsuk pun tersenyum gemas mendengarnya. Lelaki itu tau Naya hanya mencari alasan.
"Bodo amat. Yang penting gue seneng dicium cewek cantik." Ucap Hyunsuk yang membuat Naya mencubit tangannya. Bukannya marah, Hyunsuk malah tertawa gemas pada reaksi Naya.
Setelah percakapan itu, mereka terdiam. Menikmati suasana kebun yang terkena air hujan. Ditambah dengan pelukan hangat yang mereka berikan untuk satu sama lain. Naya tidak pernah merasa senyaman ini. Terutama, selama tiga tahun terakhir.
"Nay,"
"Hm?"
"What are we now?"
"Maksud lo?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Money for LOVE [CHOI HYUNSUK] || END✨️
Fiksi Remaja"Apa yang lo mau?" "Uang" "Cuma itu?" Hyunsuk tersenyum miring, meremehkan. "Ok, gue turutin mau lo!" Music play: {Dear Moon by JeHwii} {Can you hear my heart? by IU} Note: Di cerita ini akan terdapat adegan dan kata kasar yang gak patut sama sekal...