Out of prediction

753 68 1
                                    

Saat ini Hyunsuk dan Jihoon sedang berada di pesawat, mereka baru saja kembali dari perjalanan bisnis di luar negeri selama lima hari.

"Lo nyimpen nomer Naya?" tanya Hyunsuk pada Jihoon yang duduk di sebelahnya.

Jihoon pun mengangguk. "Kenapa?"

"Nomernya masih aktif kan?"

"Masih." Jawab Jihoon dengan kening mengerut melihat bos sekaligus sahabatnya itu terlihat gelisah sembari terus melihat ke layar handphone-nya.

"Ada apa?" Tanya Jihoon.

Hyunsuk pun menghela napas beratnya. "Naya gak bales chat gue selama kita di luar negeri. Dia juga gak angkat telpon gue."

Jihoon pun tertawa kecil. "Lo suka sama Naya?"

"Ck, gue tanya nomor Naya. Bukan masalah itu."

"Lo uring-uringan gini cuma karena Naya gak bales chat lo?"

"Kabar tuh penting, Ji."

"Kenapa Naya harus kabarin lo?"

"Ya haruslah!"

"Dih, siapa lo?"

"Gue? Ya.. Ya gue kan.. Gue kan bosnya." Jawab Hyunsuk sedikit gelagapan ditanyai Jihoon.

"Hahh, saingan gue tambah." Celetuk Jihoon.

Hyunsuk pun langsung mengumpulkan seluruh atensi nya pada Jihoon. "Maksud lo?"

"Tapi gak jadi. Lo kan gak suka Naya."

"Lo suka Naya?"

"Iya. Yang gak suka Naya kan lo."

"Jihoon, gak usah macem-macem lo."
Jihoon terkekeh saat mendengar nada bicara Hyunsuk yang terdengar kesal.

"Kalau macem-macem juga itu urusan gue sama Naya, kan?" Tanya Jihoon sok polos. Membuat Hyunsuk naik pitam.

Namun Hyunsuk menghela napas setelah menyadari raut jahil Jihoon. "Kalau lo apa-apain Naya. Urusan lo sama gue."

Jihoon pun tertawa mendengar peringatan Hyunsuk. "Kenapa? Lo suka Naya?"

"Gue tau lo suka Naya." Ucap Jihoon setelah tau Hyunsuk akan mengelak pertanyaannya.

"Bukan urusan lo." Ketus Hyunsuk. Lelaki itu kembali melihat kearah jendela pesawat.

"Gue pikir, semua cowok akan suka sama Naya." Ucap Jihoon.

Hyunsuk hanya melirik Jihoon malas. Mengetahui fakta bahwa Jihoon menyukai Naya membuatnya sedikit kesal.

"Naya cewek yang pinter, ramah, sering senyum, dan gak pernah beda-bedain temen." Ucap Jihoon dengan tatapan menerawang ke depan.

"Naya sering senyum?" Tanya Hyunsuk. Sebab, yang ia tau gadis itu selalu menunjukkan raut wajah dingin dan datar.

"Iya. Lo tau? Seumur hidup gue, gue baru lihat senyum semanis itu cuma dari Naya. Meskipun banyak cewek cantik di luar sana, tapi Naya beda. Dia gak bisa dibandingin sama siapapun."

"... Sayangnya, gue gak pernah lihat senyum itu semenjak tiga tahun lalu. Naya harus nanggung semua hal berat yang harus dia jalanin. Padahal itu bukan salah dia." Sambung Jihoon.

"Karena kesalahan bokapnya?" Tebak Hyunsuk.

"Lo tau?"

Hyunsuk pun hanya mengangguk kecil sebagai jawaban.

"Lo suka dia dari dulu?" Tanya Hyunsuk

"Hmm, bahkan sebelum Naya ketemu Junkyu."

"Kenapa lo gak bantu dia tiga tahun lalu? Lo beneran suka kan sama Naya?"

Money for LOVE [CHOI HYUNSUK] || END✨️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang