🎀 Eps. 22 | Perjanjian

7 1 0
                                    

Masih dihari yang sama saat pulang sekolah, Aksa masih bersikeras untuk menemui Ara dan meminta maaf, Ara pun sudah memaafkannya, Aksa tenang dan berjanji tidak akan menyuruh May untuk memberitahukan info soal Ara kepadanya lagi.
Usai dirumah, Ara terus memikirkan bagaimana cara untuk membenahi tutur kata Naufal, ia dari tadi berpikir dengan mondar mandir dikamarnya hingga sebuah ide muncul dibenaknya "Aha! Ya! Aku tahu caranya!" Girangnya.

***
Keesokan harinya, saat istirahat Ara memberanikan dirinya melawan rasa gengsi dan introvertnya untuk menghampiri bangku Naufal.

"Assalamualaikum gus, a-aku mau bicara" ucapnya.

"Waalaikumussalam, sini ikut gue" Naufal menarik tangan Ara dan membawanya keluar kelas.

"Eh eh, mau kemana? Nggak mahram tau?! Main pegang-pegang aja, lepasin!" balas Ara dengan berusaha melepaskan tarikan Naufal.

Sampai didepan kelas, Naufal melepaskan tangannya dari Ara "Eh, gue kan udah bilang, jangan pernah panggil gue dengan sebutan gus itu lagi, lo lupa?"

"Ya maaf udah kebiasaan soalnya, tapi kalo kamu ndak mau aku panggil kamu gus, kamu harus turuti permintaanku" santai Ara.

"Ribet banget sih lo, pakek syarat segala" jawab Naufal.

"Mau nggak nih?!" Sahut Ara.

"Apa dulu syaratnya? Gue nggak mau ya kalo lo minta yang aneh-aneh" cetus Naufal.

"Ndak kok, tenang aja, syaratnya mudah, cuman kamu harus bersedia mengikuti kelas tutur kata dan belajar adab selama 7 hari dan melaksanakan seemuuaa nasehat aku" sahut Ara.

"Apa? Eh lo udah gila ya! Syarat sulit kayak gitu dibilang mudah, mudah dari mananya, nggak ah, gue nggak bakal mau terima syarat!!" Cetus Naufal.

"Ayolah, setelah 7 hari itu selesai aku ndak akan ikut campur dikehidupan kamu lagi deh" bujuk Ara.

"Tetep aja 7 hari itu waktu yang lama bawel, pokoknya gue nggak mau terima syarat itu sampai kapanpun!!"

"Oke, kalo kamu ndak mau sih ya.. gapapa terserah aja, tapi? jangan salahin aku kalo aku akan panggil kamu gus setiap hari sekaligus aku akan viralin kamu ke semua sekolah kalo kamu itu anak kyai dan aku bisa komporin kepala sekolah biar beliau mengeluarkan kamu dari sekolah, ya secara kan aku punya berjuta alasan buat laporin tindakan kamu mulai dari tutur kata kamu yang kasar, merokok..." Ara belum selesai, Naufal sudah memotong pembicaraannya.

"Stop! Oke, gue akan turuti permintaan lo itu asal lo tutup mulut" sahut Naufal dengan terpaksa.

"Tenang aja, aku ndak akan ingkar janji kok, perjanjian ini akan dimulai hari ini juga, jadi nanti pulang sekolah kamu ikut aku ke taman deket sekolah, kita belajar tutur kata dan adab" ujar Ara.

"Huft terserah lo deh bawel" sahut Naufal.

Setelah pulang sekolah, Ara langsung pergi ke taman dan tak lupa mengajak May untuk menemaninya karena Ara tidak mau kalau cuma berdua dengan laki-laki yang sepertinya les hari ini membutuhkan waktu yang lama. Tak lama menunggu, Naufal pun datang dan Ara memulai pembicaraannya dengan salam seperti biasa. May menemani Ara sambil melihat wajah Naufal yang katanya ganteng parah. Ara memberikan pengarahan seputar bahasa yang baik dan sopan kepada Naufal.

***
Keesokan harinya saat di kantin...

Byurr

Seorang siswi tak sengaja menumpahkan minuman ke seragam Naufal
"Astaga, gimana sih, baju gue kan jadi kotor" bentak Naufal ke siswi itu. Mendengar suara bentakan Naufal, seluruh siswa dan siswi yang ada dikantin sontak pandangannya teralihkan kepada Naufal termasuk Ara dan May yang sedang makan disana.

"Aduh iya, maafkan aku, a-aku tidak sengaja, tadi a-aku tersandung" sahut siswi itu dengan wajah yang panik.

"Gue nggak mau tahu, nih bersihin baju gue pakek tissu" cetus Naufal dengan memberikan tissu ke siswi yang menumpahkan makanannya tadi. Siswi itu mengambil tissu yang diberi Naufal kemudian mengelapkan tissu itu ke bajunya.

Ara tidak tega melihatnya, ia langsung menghampirinya
"Hei hentikan! Biarkan dia sendiri yang membersihkannya, kamu kembali saja" ucap Ara.

"I-iya" sahut siswi itu dengan berjalan pergi meninggalkan Naufal.

"Lo lagi lo lagi, eh lo nggak usah ikut campur ya, dia itu tadi numpahin makanan ke baju gue jadi dia harus tanggung jawab bersihin baju gue, kenapa malah lo biarin pergi!" cetus Naufal.

"Dia kan udah bilang dia ndak sengaja, dia tadi ke sandung dan dia juga udah minta maaf kok, lagipula dia kan juga perempuan ndak seharusnya kamu marahi dia kayak gitu" sahut Ara.

"Arghh bawel lo" cetus Naufal.

"Pakek lo gue lo gue lagi, lupa kemarin apa yang udah aku ajarin? Ndak mau nurut juga sama nasihat aku? Ohh berarti udah siap dilaporin" ucap Ara.

"Bisa nggak sih kalo mau bahas ini jangan disini bawel, iya deh iya maaf gue eh aku maksudnya, maaf aku lupa" bisik Naufal.

"Nah, gitu dong" sahut Ara.

Aksara [Tulisan] COMPLETED✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang