“Sean Sweeney itu benar-benar orang yang sangat ramah, ya? Mudah disayangi oleh siapa saja.” Peter berkata pada Liam.
“Lebih tepatnya, dia itu mudah dimanfaatkan oleh siapa saja.”
“Ah.”
“Kudengar, ketua osis juga sering memanfaatkan dan mengganggunya, bahkan untuk hal-hal remeh sekalipun.”
“Tapi tentu saja, aku percaya Liam bukan orang jahat yang akan melakukan hal seperti itu.”
“....Memang apa salahnya? Toh, sejak awal dia memang sudah jadi milikku.”
Liam menjawab dengan bibir membentuk seringai hingga Peter terkejut dengan jawaban darinya.
“....Apa?”
“Apa sebegitu mengejutkannya?”
“Itu— tentu saja...”
“Sean dan anggota osis lainnya kan, memang sejak awal orang-orangku.”
“Aah... Maksudnya begitu, ya.”
“Kau juga pasti paham kan...”
“....Bagaimana rasanya jika ada orang yang berniat untuk memanfaatkanmu?” Liam bertanya dengan wajah yang tidak terlihat bersahabat.
“Pasti... T-tidak senang.”
“Lalu?”
“Tidak nyaman...”
“Lalu?”
Peter mengeratkan genggaman pada lengannya sendiri lalu menjawab, “Juga, akan marah...”
“Tepat sekali!”
Liam lalu tersenyum.
“Omong-omong, saat ini aku tidak sedang membicarakan tentang Sean Sweeney.”
“Jadi, kau khawatir akan rumor tentang dirimu?”
“Iya, aku hanya ingin bersekolah dengan tentram. Semenjak kita berdansa malam itu, aku ditempatkan dalam situasi kurang menyenangkan. Dan aku sedang mencoba untuk mencari cara untuk mengatasi hal itu.”
“Namun, meskipun begitu, kau malah mengajakku untuk berbincang berdua saja seperti ini?”
“Oh! A-aku minta maaf, aku tidak berpikir panjang terlebih dahulu.” ucap Peter penuh sesal.
“Sepertinya begitu.” balas Liam dengan suara pelan.
Lalu, tanpa berkata sepatah katapun lagi Liam berbalik dan pergi meninggalkan Peter sendirian disana. Ia merasa sudah menyampaikan maksudnya dengan baik, jadi tidak perlu untuk membicarakan tentang hal lain.
• • •
Beberapa hari kemudian.
“Dokter di pusat kesehatan bilang kemungkinan sore ini akan hujan. Meskipun tidak terlalu terampil di bidangnya, tapi prediksinya tentang cuaca selalu tepat sasaran.”
“Jangan khawatir, kami akan membantu!”
Sean, dengan semangat datang membawa serta Chris juga Profesor Hill untuk bantu memanen stroberi di kebun yang dirawat oleh penjaga kebun akademi.
• • •
“Aku kaget. Bagaimana Chris bisa tahu dan ikut datang ke sini?”Chris yang mulanya sedang fokus memetik buah stroberi mengalihkan pandangan pada Sean di hadapannya.
“Pagi tadi aku tidak sengaja bertemu dengan Profesor Hill yang kesulitan membawa setumpuk keranjang, jadi aku membantunya.”
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm just his friends [ 2MIN ]
FanfictionApa yang akan kau lakukan jika tiba-tiba terbangun dan menjadi salah satu tokoh dalam novel yang pernah kau baca? Tidak cukup sampai situ nasib sialku karena ternyata aku menjadi tokoh antagonisnya! Dengan cermat ku susun rencana untuk menjauhi toko...