Seungmin's POV
Christopher Hillard adalah sepupu Liam juga satu-satunya putra dari Duke Hillard, adik sang raja.
Keberadaannya sebagai salah satu pewaris tahta yang umurnya sama dengan pangeran mahkota memunculkan bibit konflik.
Itulah kenapa sepanjang hidupnya ia berusaha menahan diri supaya tidak melampaui Liam dalam bidang apapun.
Lalu juga tentang Peter...
“Anda semakin tinggi!” pujiku.
“Apa iya?”
“Iya!”
“Tapi, Sean...” ada jeda panjang sebelum Chris melanjutkan ucapannya. Apakah dia sedang memilah ucapannya? Sejak dulu dia memang termasuk pribadi yang sangat berhati-hati.
“Apa kau sedang mencari buku 'waktu catatan'? Buku itu aku yang meminjamnya.”
“Benarkah?! Kalau begitu, saat sudah selesai...”
“Aku akan langsung memberikannya kepadamu.”
“Terima kasih!”
“Perlu bantuan untuk mengecek sisa waktu peminjaman bukunya?” suara Peter menginterupsi percakapan antara diriku dan Chris. Sejenak aku hampir lupa kalau ia masih ada disana bersama kami.
Kalau dipikir, ini adalah pertemuan pertama antara Chris dan Peter. Suara Chris yang dipenuhi kehangatan kira-kira akan terdengar seperti apa ya saat bicara dengan Peter?
Chris sempat diam sejenak lalu menjawab, “Tidak perlu.”
Ia langsung berbalik dan beranjak pergi sambil memintaku untuk tetap menunggu di perpustakaan selagi ia membawa bukunya kemari. Mungkin memang belum waktunya percakapan hangat terjalin diantara mereka.
• • •
Aku yang memutuskan menunggu Chris di lorong depan perpustakaan tersenyum saat melihat dia datang mendekat sembari membawa buku yang aku cari. Chris mengulurkan tangannya yang memegang buku saat sudah berada di hadapanku.
“Terima kasih, my lord.”
Belum sempat aku menerima bukunya, Chris malah mengangkatnya sangat tinggi sehingga aku sulit untuk meraihnya.
“....Saya tidak menyangka anda bisa bercanda seperti ini juga,”
Chris sedikit membungkukkan tubuhnya dan mendekatkan wajahnya padaku.
“Aku tidak sedang bercanda, aku sedang berusaha mengingatkanmu tentang aturan. Ingat, jangan panggil aku lord tapi Hillard.”
Aku lalu teringat pada peraturan sekolah yang belum lama ini juga sempat Liam ingatkan. “Oh, saya tak sadar... Tapi, rasanya aneh jika harus tiba-tiba memanggil Hillard.”
“Kalau begitu Chris saja.”
Bagiku, lebih sulit memanggil Chris secara santai dengan namanya dibandingkan dengan memanggil nama Liam. Karena ia orang dengan kepribadian kaku dan lebih dewasa.
“Memangnya saya boleh memanggil anda seperti itu?”
“Kan memang peraturannya seperti itu,” Chris masih bersikeras.
Aku hanya bisa menghela napas pasrah, “Baiklah, sekarang bisa tolong turunkan bukunya? Biar saya yang pegang bukunya.”
“Tidak boleh, katanya kau terluka.”
Aku terkejut ketika bahkan Chris yang baru kutemui pun tau tentang kabar terlukanya diriku. Sebenarnya sejauh mana kabar ini beredar?
“Saya sudah baik-baik saja kok, sungguh! Sudah tidak sakit lagi!” kucoba yakinkan Chris dengan sedikit melakukan peregangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm just his friends [ 2MIN ]
FanfictionApa yang akan kau lakukan jika tiba-tiba terbangun dan menjadi salah satu tokoh dalam novel yang pernah kau baca? Tidak cukup sampai situ nasib sialku karena ternyata aku menjadi tokoh antagonisnya! Dengan cermat ku susun rencana untuk menjauhi toko...