Sean sendiri tidak mengerti kenapa ia mengurungkan niatnya untuk memanggil Chris kala mereka berpapasan kembali di lorong asrama. Entahlah, kata-kata Jean sebelumnya tiba-tiba saja menyeruak dalam ingatannya.
Lelaki ber-dimple manis itu berjalan menghampiri Sean karena meski Sean tidak jadi memanggilnya, mereka sudah terlanjur beradu tatap.
“Sepertinya belakangan kita sering sekali berpapasan ya, Chris?”
“Aku juga merasa begitu.”
Waktu libur hampir tiba. Chris berkata dia akan pergi menuju kediaman Hillard untuk liburan kali ini. Dan dia tidak menyangka bahwa banyak barang miliknya yang harus dikemas sebelum berangkat. Maka Sean, yang memang tidak ada pekerjaan lain karena sudah tidak ada kelas menawarkan diri untuk membantu Chris berkemas.
• • •
“Setelah libur dimulai, berarti kita baru akan bertemu kembali di semester depan ya?” tanya Sean.
Chris sempat terdiam sejenak sebelum akhirnya menjawab, “Iya...”
“Oh ini foto kita bertiga sewaktu kecil!” ujar Sean penuh antusias.
“Kalau diingat lagi, Chris juga menyimpan bunga yang dulu aku beri. Sepertinya Chris memang selalu menyimpan kenang-kenangan dengan baik ya?”
Tentu saja. Bagi Chris, semua kenangan yang dia lalui bersama Sean adalah kenangan yang indah juga menyenangkan. Yang mana meski ingin dia lupakan, tidak akan pernah mampu dia lakukan. Maka, sekecil apapun itu serpihan kenangan tentang Sean akan selalu Chris jaga dengan baik.
“Karena semua tentangmu memang berharga.”
“Chris tadi bilang apa?”
Sean berbalik saat mendengar Chris menggumamkan sesuatu. Tapi bukannya menjawab Chris malah menatap Sean dan mendekatkan diri. Wajah mereka begitu dekat, tangan Chris pun menangkup sebelah pipinya.
Jantung Sean berdegup kencang, dia kebingungan dengan tindakan yang dilakukan oleh Chris.
“Ada noda tinta di pipimu.” setelah mengusap sesuatu pada pipi Sean dan menunjukkannya, Chris kembali mundur dan lanjut untuk berkemas.
Astaga, lelaki itu hampir saja membuat jantung Sean meluncur bebas!
Selesai dengan kegiatan berkemas, Chris berterima kasih pada Sean dan berkata akan langsung memberinya hadiah karena telah ikut membantu. Sehingga meski Sean sedikit kebingungan, dia tidak keberatan untuk mengikuti langkah Chris.
• • •
Sepotong kue manis yang dipadukan dengan secangkir teh hangat memang perpaduan terbaik.
Sean dan Chris saat ini sedang minum teh bersama di rumah kaca. Chris berkata, penjaga kebun memberinya kue sebagai hadiah karena sering membantunya. Dan dia pun memutuskan untuk membaginya dengan Sean yang juga telah membantunya.
“Apa yang akan kau lakukan saat liburan nanti, Chris?”
“Entahlah.. Mungkin aku akan belajar cara membantu Liam saat resmi masuk kerajaan nanti?”
“Tapi kan, ini liburan?! Masa harus tetap belajar? Coba pikirkan hal yang lebih menyenangkan!”
Chris sempat berpikir dengan serius, namun akhirnya menyerah dan berkata dia tidak tahu hal menyenangkan apa yang bisa dirinya lakukan saat libur.
Bagi Sean, kepribadian Chris tidak jauh berbeda dari apa yang dia baca dalam novel. Dan kepribadiannya itu selalu mengingatkan Sean pada kehidupan lamanya, yang tidak tahu mau apa atau apa yang diri sendiri sukai karena tekanan juga kekangan yang terus menerus diterima.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm just his friends [ 2MIN ]
FanfictionApa yang akan kau lakukan jika tiba-tiba terbangun dan menjadi salah satu tokoh dalam novel yang pernah kau baca? Tidak cukup sampai situ nasib sialku karena ternyata aku menjadi tokoh antagonisnya! Dengan cermat ku susun rencana untuk menjauhi toko...