Chapter 17 Dim Light

381 45 12
                                    

Get ready, untuk yg klean tunggu-tunggu~

Hadeuh, gk nyangka chap sebelumnya bikin ngehype....

____

Langit malam penuh dengan bintang. Disaat cahaya kelap-kelip menerangi kegelapan, disitu". langit sedikit terlihat biru. Navy Blue.

Sayup-sayup suara sirine yang anehnya masih bisa terdengar. Yang entah kenapa surai oranye dapat mendengarnya dari arah dorm. Mengingat adiknya yang tadi keluar malam.

"...Mitsu, ada kabar dari Ichi?" tanya surai lumut yang meminum kopi, sungguh jarang dan entah kenapa dia meminum kopi dari pada bir.

Mitsuki menggelengkan kepalanya dengan menghela nafas, "Belum... tapi yah, dia pasti gak jauh dari dorm sih..." ucapnya masih melihat ke jendela.

"Ouh... kuharap Iori cepat baikan..." ujar surai kuning yang ikut duduk, namun menyetel kokona dengan sunyi.

"...sudah malam, tapi Iori-kun terlalu lama..." ucap Sogo yang tengah mengusap surai merah yang tertidur di pahanya.

Terlihat Tamaki juga tidur dekat sofa, sembari memegang tangan Riku. 

Ekspresi semuanya sembab. Semuanya memiliki kantung mata dan kemerahan, sudah menangis hebat.

Dan surai merah kini sudah tenang setelah tidur dengan nyaman, meski matanya ikut sembab.

Menunggu seorang lagi, mereka duduk bersama di sofa.

*BRAKK

Kejutan pintu digedor paksa oleh seseorang, membuat semuanya terkejut. Apalagi Sogo langsung menutup telinga Riku supaya tidak terganggu.

Nagi juga berjalan didepan, dengan Yamato dan Mitsuki dibelakangnya. 

'Siapa yang menggedor ditengah malam?'

'Mungkin Iori?'

Mungkin... dan Nagi membukanya. Namun dia malah dikejutkan oleh Tsumugi yang terengah seperti baru berlari padahal membawa mobil.

"Minna-san!!!" ucapnya masih menarik nafas panjang, dia juga masih memakai baju tidur

"Ouh Manajer? Ada apa? Lady tidak boleh terburu-buru seperi in-"

"Tolong dengar dan jangan panik!!!" potong Tsumugi dengan suara lantang. Membuat semuanya menegang. Jujur mereka heran kenapa malam ini banyak kejutan yang membuat senam jantung.

Hingga senam jantung itu dimulai yang kedua kalinya...

"Iori-san, dilarikan kerumah sakit..." ucapnya pelan namun lantang.

Semuanya menegang kembali, dua kali palu seperti memukul jantung. Yamato yang buru-buru tenang, langsung melihat Mitsuki yang terkena serangan panik.

Leader harus bertindak cepat, "Nagi! Beritahu Sou, tapi jangan bangunkan Riku!" Nagi langsung berlari, dan Yamato segera membangunkan Mitsuki.

"Mitsu! Oi Mitsu!!" badannya digoyangkan berkali-kali,

Sementara itu Nagi yang masih mencoba menenangkan diri, gagap didepan Sogo. Dan sialnya Sogo langsung menyadari. Hampir saja dia menjatuhkan Riku, namun ditangkap oleh Tamaki yang terbangun oleh suara pintu.

Bahkan Tamaki juga berekspresi takut.

"Sogo dan Tamaki jaga Riku, Trio Phyta akan kerumah sakit..." ucap Nagi yang diangguki oleh Mezzo. Nagi keatas membuka kamar, membawa barang-barang jika perlu dan kembali lagi ke depan.

 "Kita harus cepat kerumah sakit!! Ayo!!" teriak Yamato, yang semoga saja tidak membangunkan tetangga.

Itu langsung membuat Mitsuki bangun dari segala pikiran negatif. Dia menyeka air mata yang hampir keluar lagi.

A Certain Future with YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang