Chapter 4 Resident Evil Prologue

544 57 7
                                    

Lah kok judulnya?
genre zombie?
ehehehe~
___

Dari alarm terlihat sudah jam 6 pagi. 

Surai oranye membuka matanya perlahan sambil mematikan alarm yang berdering. Tidak butuh waktu lama untuk bangun. Hanya perlu menguap juga meregangkan badannya dia sudah 100% bangun dan beranjak dari kasur kemudian membasuh muka.

Memasang apron lalu mengambil semua bahan dari kulkas. Bahan yang dibelinya kemarin langsung diolah dalam jumlah banyak karena hari ini ke 6 membernya memiliki jadwal yang sama. 

Dengan semangat dia memotong bahan, memasukan bumbu dan menyalakan api. Hari ini perasaannya sungguh senang karena dia bisa memasak untuk 7 bagian. Bukan hanya 1-3 jatah makanan. 

Ibu dari i7 ini memasak dengan ahli tak lupa bersenandung untuk menyemangati.

*Cklek

"Ohayou, Nii-san." 

Surai raven masuk ke dapur melihat kakaknya yang seperti biasa bangun lebih dulu.

"Ou! Pagi Iori, tumben sudah siap, biasanya bangunin Riku dulu?" balasnya sambil menyengir.

Iori mendehem kan suaranya sebelum menjawab pertanyaan. 

"Nanase-san baru bangun tadi saat aku mengetuk pintunya, dan dia sedang membasuh buka... Ousaka-san tengah membangunkan yang lain..." ucapnya memalingkan muka, lalu menghampiri meja dapur. "Ku bantu Nii-san..." Iori mengambil alih bagian mengaduk.

"Makasih ya, sebentar lagi selesai kok!"

Kedua saudara itu bekerja dengan sinkron, tau apa yang harus dikerjakan dan juga apa yang harus dikerjakan selanjutnya. Mereka memang sering membantu toko ortunya yang memiliki toko kue, Fonte Chocolat.

*Cklek

"Ohayou/Ohayou gozaimasu!" ucap surai merah dan putih memasuki ruangan.

Disapa balik oleh Izumi bersaudara. Iori menghentikan kegiatannya sejenak. Mengambil cangkir dan menuangkan teh yang tadi sudah dibuat Mitsuki. Lalu diberikan pada Riku.

"Waaa! Ini teh yang Sougo-san beli ya?" ucap Riku mengambil perlahan teh yang masih panas.

"Fufufu! Aku membelinya lagi untuk di dorm! Hati-hati panas, Riku-kun!" jawab Sougo membantunya mengambil cangkir. Tak lupa satu pil untuknya dimakan sebelum sarapan.

"Minum sedikit ya! Sudahnya campur dengan pil supaya tidak terlalu pait..." ucap Sougo memberikan pil yang dia bawa dari kotak obat Riku.

Riku mengangguk dan meneguknya perlahan. Memang terasa tidak terlalu pait kalau diminum dengan teh. 

"Oke, tunggu 10 menit sebelum sarapan ya!" ucap Sougo lembut, menaruh kotak obat diujung meja untuk nanti diminum lagi setelah makan.

Mitsuki sedikit tersenyum sendu melihatnya. 

"Mana tiga orang lagi?" tanya Mitsuki menyadari kalau semuanya belum memasuki dapur sedangkan waktu hampir menunjukkan pukul 7.

*Drap drap drap
*Brak

"Ohayo! Aku sampai duluan!!" sapa Tamaki yang duluan sampai keruangan, diikuti Nagi yang sepertinya kalah lari. 

"Ohayo! Jangan lari-lari di lorong!" omel Mitsuki yang hampir selesai. 

Sougo menata piring bersama dengan Iori.

"Ohayou... kalian semangat sekali pagi ini..." Keluh kacamata lumut yang masih menguap.

"Yamato!!! Bangun!!! Sarapan tiba dan kita akan pergi!!!" teriak Nagi terus menggoyangkan tubuhnya.

"Oke, oke Onii-san bangun kok!!! Masih pagi sudah ribut..." Yamato kemudian duduk di kursi dapur bersamaan dengan Mitsuki dan Sougo yang sudah menata piring juga makanan.

A Certain Future with YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang