Chapter 12 Doubt

392 45 5
                                    

Thor punya urge buat bikin ff baru dah>.<

Bertema scifi, tpi Nooooooo!!! dua book belom kelar!!! kelarin dulu dua ini!!!

Thor juga pen revisi yg Monster!!!

****

Pagi seperti biasa,

Surai merah itu bangun dari tidurnya. Mengucek mata untuk kesekian kali. Kemudian melihat jam yang menunjukkan pukul 6 pagi. Memang bukan waktu biasa dia bangun, namun karena terlanjur membuka mata, dia bangkit dari kasur.

Menuju kamar mandi, gosok gigi dan mencuci muka.

Berjalan kearah dapur, menyadari ternyata belum ada yang bangun. Mendengar alarm dari kamar Mitsuki, sepertinya dia baru bangun.

Yasudah, dia menuju dapur tanpa membangunkan yang lain. Berniat menyiapkan sarapan pagi, melihat jadwal semuanya memiliki full kerja hari ini. Riku berpikir, mungkin dia akan menyiapkan sarapan ala Jepang hari ini.

Dipakainya celemek kemudian mengeluarkan bahan dari rak juga kulkas. Bersiap untuk membuat sarapan dengan 7 porsi.

Akhirnya suara pintu dapur terbuka. Memperlihatkan surai oranye dengan manik terkejut memandang kearah Riku.

"Lah? Riku? Kamu udah bangun?" tanyanya betul-betul terkejut.

Si surai merah yang tengah bersiul, menolehkan pandangan pada seseorang yang memanggilnya.

"Ah! Mitsuki ohayou!" sapanya dengan penuh riang.

"O-ou, ohayou..." meski dia dibutakan dengan sapaan itu, Mitsuki berjalan masuk mendekat ke dapur. Tepatnya penasaran dengan apa yang Riku buat.

Bisa dibilang dia hampir selesai. Surai oranye langsung bernisitiatif membantunya memasak makanan tambahan.

Entahlah, surai oranye itu tidak bertanya lebih jauh mengapa centernya ini bangun pagi. Hanya saja dibalaskan senyuman dia membantu tanpa berkomen apapun dan Riku juga hanya tersenyum lembut saat Mitsuki membantu.

"Ohayou gozaimasu!" suara ketiga membuka pintu.

Terlihat surai putih memasuki ruangan, melihat kedapur memasang eskpresi yang sama. Terkejut hanya dengan centernya, karena Mitsuki memang selalu bangun pagi.

"Riku-kun? Tumben bangun pagi?" tanya Sogo memutuskan untuk tidak membuat ekspresi terkejutnya menjadi negatif.

"Ah..." sejenak Riku berpikir, mengundang perhatian dari dua orang lainnya.

"Aku macem terlanjur bangun... yaudah daripada tidur lagi, aku bikin sarapan!" jelasnya dengan ekspresi seperti biasa.

Setidaknya dua orang itu dapat menghela nafas lega karena ekspektasi buruk mereka tidak terjadi. Center yang mungkin memang kebetulan bangun pagi. Sogo ikut mengambil piring dan sumpit dan menata meja.

Suara langkah kaki lain muncul.

"Ohayou gozaimasu..." ia membuka pintu memperlihatkan surai ravennya yang sudah rapih beserta seragam yang dipakainya.

Iori melihat kearah dapur. Melihat kakak dan centernya tengah memasak. Melihat Sogo dan Mitsuki yang bersikap biasa, dia langsung memandang centernya yang tengah menggoreng ikan.

"Nanase-san, apa kamu yang pertama bangun?"

Itu mengejutkan tiga orang itu. Dalam situasi ini padahal bisa terbaca, kalau Mitsuki bangun lebih dulu lalu Sogo datang, kemudian Riku yang berinisiatif membantu. Namun Iori dalam sekejap tau yang lebih dulu ke dapur adalah Riku.

"Ooh? Darimana kau tau Iori?" tanya kakaknya penasaran

"...iie... aku hanya merasa, Nanase-san yang memasak hari ini..." jawabnya membuang muka. Malah tidak percaya dengan dirinya yang baru saja membeberkan isi hatinya.

A Certain Future with YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang