Last Chapter Wish Upon a Shooting Star

633 57 21
                                    

Last chapter guys, enjoy 12266 kata, fiuh...

Siapkan tissue...

Dan kuucapkan terimakasih yang sudah memfollow book ini dari Monster, hingga sampai disini TvT....

____

Adakah yang tau bagaimana masa depan akan terjadi? Dapatkan diprediksi? Dapatkah di katakan akan terjadi?

Tidak ada yang tau... apa yang akan terjadi di masa yang akan datang.

Makannya ada banyak orang yang berkata bahwa tak perlu memikirkan masa depan. Tinggal ikuti saja alurnya yang akan menuntun kita ke masa depan yang seperti apa.

Banyak juga yang mempersiapkan masa depannya supaya itu sesuai dengan keinginan mereka. 

Apa berarti... yang namanya masa depan bisa juga diubah?

~~~~

.

.

.

=Zone of Overlap=

.

.

.

[40 days left]

.

.

.

~~~~

Apa yang kutakan benar-benar apa adanya. Jujur pertamakali aku bertemu dengannya dia seseorang yang banyak celah, ceroboh dan gampang sekali terpengaruhi. 

Dengan wajah bodonya itu dia berdiri di stage meski berpenyakitan. 

Namun aku justru terkejut dengannya yang bisa memberikan performa sempurna, bergairah, dan serius. 

Aku yang takkan lagi bernyanyi dengan serius tertegun hati untuk mewujudkan impianku juga. Makannya dia yang sangat ceroboh, ternyata memiliki sisi serius juga dan pantang menyerah. Dapat diketahui kalau dia juga berjuang dan itu murni hasil kemampuan dirinya.

Dia benar-benar hebat...

Apa yang dia katakan ada benarnya, dan aku juga bergerak hati....

Dengan menjadikannya orang berharga bagiku juga...

"Touma-san itu baik, aku juga tau semenjak aku melihatmu dengan band yang terdahulu. Touma-san yang seperti itu pekerja keras. Makannya aku tidak terima saat kau berkata takkan nyanyi dengan sungguh-sungguh lagi...."

"Setelah bertemu ZOOL, syukurlah Touma-san dapat menemukan mereka! Menemukan teman-teman yang mau bernyanyi sungguh-sungguh denganmu!"

Nadanya yang begitu lembut dengan senyuman lebarnya itu.

"Terimakasih karena banyak menolongku! Padahal aku dari grup lain, tapi Touma-san selalu perhatian! Aku senang juga punya rival seperti mu! Dan bangga ku nyatakan sebagai teman!"

Diriku berusaha untuk tidak terbawa suasana sendu ini, senyum ku bergetar hanya dengan mendengarnya. Aku yakin jika ekspresiku kali ini mudah terbaca olehnya, makannya dia tersenyum lembut begitu padaku.

A Certain Future with YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang