chapter 9.

7.7K 663 89
                                    

Alice duduk termenung di meja makan, tak jauh darinya ada bi huna yang lagi masak di dapur.

"Di dunia gue dulu, kalo hari Minggu pasti gue joging, lari lari sama Satya," monolog Alice.

"Lah sekarang? Jangankan lari, nginjek tanah aja nggak bisa .." -_-

Alice menghela nafas berat, tanganya mengetuk ngetuk meja makan. "Jadi kangen Satya ...." Gumamnya, dia kangen pacarnya beneran lho.

"Berasa ldr, anjir." Nah, mulai ngawur ni setan.

"Kira kira Satya sedih nggak waktu gue mati?"

"Trs Satya langsung move-on nggak ya dari gue?"

"Kalo langsung move-on gimana?"

"Terus Satya nyari cewe lagi gimana?"

Alice menggeleng. "no no, Satya nggak boleh sama cewek lain! Gue nggak rela!"

"Pokoknya kalo gue bukan jodoh Satya, maka akan ku jadikan Satya jodoh gue."

"Lo gila?"

Alice tersentak, ia hampir terjungkal ke belakang. Ia menoleh kebelakang menatap Nathan kesal, sementara Nathan mengangkat bahunya acuh lalu duduk di samping Alice.

"Ngagetin aja lo," kesal Alice, untung aja ia udah jadi setan. Kalo enggak kan, nanti malah kena serangan jantung.

Nathan tersenyum penuh arti. "lari yuk," tumben tumbenan nih si Nathan ngajak jalan Alice, sedikit mencurigakan.

"Lari? Kemana?"

"Taman."

Mata Alice berbinar. "kalo ketaman sih ayo!" Ucapnya penuh semangat, lagian Alice memang paling suka sama taman.

Nathan terkekeh, lalu bangkit. "yaudah ayo."

Alice mengangguk, ia ikut bangkit menyusul Nathan.

**********

Taman POV.

Alice menghentikan langkahnya, membuat Nathan ikut berhenti.

"Lo ngapain berhenti?" Bingung Nathan.

Alice duduk di kursi taman "gue capek Nat, istirahat bentar ya?" Pinta Alice, sumpah demi apapun Alice nggak bohong kalo dia capek.

Nathan mengernyit. "elu kan melayang, ngapain capek?" Bingung Nathan, Alice kan cuma melayang, bukan jalan. Masa melayang doang capek?

Alice terdiam karena ucapan Nathan, iya juga ya? Dia kan melayang, kok bisa capek?

"Bomat, pokoknya gue capek!" Balas Alice cuek, kan dia emang beneran capek.

Nathan terkekeh. "mau gue beliin minum?" Tawarnya.

Alice mengangguk antusias. "mau!" Jawab Alice, kan jarang si Nathan baik hati kayak gini, orang aslinya dia pelit setengah mampus!

Nathan mengangguk, lalu ia pun pergi membelikan air mineral dingin buat Alice dan dirinya.

Beberapa menit kemudian....

transmigrasi ghost alice [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang