chapter 13

4.4K 297 10
                                    

Seorang gadis duduk angkuh dengan mata memandang remeh seonggok daging. eh, maksutnya seorang manusia yang tengah meringkuk di bawahnya.

"Jadi?" gadis itu menggantungkan ucapanya, ingin tau apa jawaban korbannya ini.

"S-saya tak uhuk melakukannya"

Gadis itu tertawa saat melihat korbannya memuntahkan sesuatu, jijik? Sama sekali tidak.

Justru dia senang melihat korbanya tersiksa, apalagi saat melihat ekspresi terkejut korbanya. Benar benar menyenangkan...

Mungkin korbanya sudah sadar kalo daging yang di makan tadi adalah daging sahabatnya sendiri.

Ya, beberapa menit lalu gadis itu memberi makan korbanya dengan sebuah daging. Daging manusia:)

"S-sial huek!"

Gadis itu terkekeh, sudah lama ia tak sesenang ini. Mungkin efek karena dia harus berpura pura baik, ramah, sok polos. Sungguh menyebalkan!

drt.. drt.. drt..

Gadis itu mengambil hpnya, mengecek sipa yang menelponnya.

"Daddy, huh?"

Ya, ayahnya yang menelpon.

"Gimana dad?" Ucap gadis itu saat panggilan sudah terhubung.

"..............."

"Owh, aku sudah mengurusnya."

"..............."

Wajah gadis itu memerah, pertanda tak suka dengan apa yang di ucapkan ayahnya itu.

"No, I've done it before dad!"

"................"

Tut.

"Sial!" Gadis itu mengepalkan tangannya, kenapa ayahnya itu brengsek sekali?

"Hei!" Gadis itu memanggil salah satu bodyguard.

"Ya nona?"

"Urus dia," ucapnya dan langsung menggelenggang pergi, moodnya benar benar sedang buruk.

"Tua Bangka sialan!" desisnya.

Baru beberapa langkah pergi, seseorang memanggil namanya.

"Nona viola."

Gadis itu menghentikan langkahnya, ia menoleh. Tak lupa seulas senyum menghiasi wajah cantiknya.

"Ya?"

******

Saat ini Nathan tengah bersantai di ruang TV, matanya memandang lurus film yang tengah di tonton nya itu.

Alice? Entahlah ia pergi tanpa pamit tadi, hilang aja tiba tiba.

"NATHAN!!"

transmigrasi ghost alice [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang