chapter 17

3.4K 248 10
                                    

Seorang cewek menatap tajam pantulan dirinya di cermin, netra merahnya berkilat marah.

Pyar!

Tangannya mengepal memukul cermin di depannya, untuk melampiaskan kekesalannya.

"Argh! Kenapa jadi gini sih?!" Teriaknya frustasi.

Ia sangat kesal lantaran rencana yang telah ia susun bertahun tahun hancur cuma gara gara seorang tikus kecil pengganggu.

"Gue harus puter otak supaya rencana gue nggak gagal!" gumamnya berusaha mencari cara.

Sebuah seringai muncul di wajah cantiknya. "Kenapa gue nggak pernah kepikiran sampe sana ya?"

Ia tertawa. "Ya, satu rencana gagal masih ada seribu rencana di otak gue,"

"Yang pasti, jangan sampe gue gagal lagi!"

"Udah cukup 24 kali gue gagal, dan ngulang waktu," gumamnya menyeringai.

"Haha, nggak sabar buat ketemu sama kamu lagi my Phu ...."

********

Alice menatap nyalang cowok di depannya, tangannya terkepal menahan emosi.

"JADI ELO YANG BIKIN GUE NYASAR KE SINI! HAH?!" Sentak Alice, ia sudah kelewat emosi.

Cowok itu menyeringai. "ck, bodoh!" Umpatnya, membuat Alice ingin sekali mencakar wajah sok tampannya.

"LO BILANG APA TADI?! GUE BODOH?! TERUS KALO GUE BODOH ELO APA?! TOLOL GITU?!"

"MINIMAL NGACA ASU!" teriak Alice tak terima di anggap bodoh, walau emang bener sih.

Cowok itu memutar matanya malas. "Gini ya, inget baik-baik ucapan gue ini," ucapnya.

Alice mendelik. "Dih, ogah gila." balasnya bodo amat.

"Terserah mau lo percaya atau enggak," cowok itu menghela nafas.

"Intinya, semua orang berpotensi bikin hidup lo hancur."

"Termasuk elo kan?" Tuding Alice, membuat cowok itu menyeringai.

"Bukan gue sih,"

"Terus?" Tanya Alice.

"Tapi diri lo sendiri." balas cowok itu.

Alice mengernyit tak mengerti. "Maksut lo?" Bingungnya, nggak mungkin kan dia ngehancurin dirinya sendiri?

Cowok itu terkekeh. "Pantes mereka gampang jebak lo, orang lo aja tolol banget." kekehnya.

"Elo kali yang tolol!" Balas Alice tak terima.

Cowok itu tersenyum tipis. "Jangan percaya siapapun, mereka semua bisa aja ngancam nyawa lo"

"Nyawa apaan coba? Orang gue udah mati!" balas Alice tak habis pikir.

"Lo percaya gitu aja kalo lo itu cuma jiwa tanpa raga?" Tanya cowok itu.

Alice refleks mengangguk, emang bener kan? "Ya percaya lah! Kaki gue aja nggak nyentuh tanah, orang orang juga nggak bisa lihat gue!" jawab Alice yakin [?].

transmigrasi ghost alice [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang