chapter 12

4.8K 339 11
                                    

Viola berlari menghampiri Nathan yang tengah mengeluarkan motornya dari parkiran.

Tidak ada Alice, ada Alice pun viola juga nggak bakal liat kan?

"Nathan!" Panggil viola dengan senyum merekah biar terlihat cantik, ya walaupun emang cantik sih.

Nathan mendengus, ia sudah hafal dengan suara itu. Jengkel banget nggak si Nat?

"Apa?" Tanya Nathan tanpa melirik viola, ia sudah duduk di atas motornya bersiap untuk pergi.

"Aku ikut nebeng ya?" Ucapnya, kini ia sudah di depan motor Nathan entah dari kapan?

"Nggak," balas Nathan, lihat viola aja dia udah malas apalagi kalo nebengin viola? bisa gila kali ya?

Viola memanyunkan bibirnya, padahalkan dia pengen nebeng ama Nathan.

"aish, kalo besok gimana?" Tawar viola, ia tak akan menyerah untuk bisa nebeng bareng Nathan.

Nathan menghela nafas kasar, jika dia terus ngeladenin viola maka urusanya nggak akan kelar kelar.

"Viola," panggil nathan dengan suara beratnya.

Viola tersenyum mendengar suara Nathan yang kayak ngajak nikah itu:)

"Iya Nathan, gimana?" Tanya viola, ia masih mertahanin senyumannya nyampe giginya kering:)

"lo kan anak orang kaya, pasti punya supir buat jemput kan?" tanya Nathan, netra matanya menatap lurus ke depan.

Viola mengangguk antusias, kan emang bener dia anak orang berada. Tinggal minta sesuatu pasti langsung di Kabulin.

Tapi anehnya dia selalu ngemis ngemis minta nebeng ke Nathan kayak nggak punya supir aja buat jemput.

Mending supir sama mobilnya buat aku aja Vi:)

"Jadi kenapa selama ini lo selalu minta nebeng ke gue?"

"Ya karena ingin di bonceng sama kamu lah, gitu doang pake nanya," ucap viola di akhiri manyungin bibirnya karena ngerasa selama ini Nathan nggak peka sama dia. Kan dedek viola jadi sedih :(

"Tapi gue nggak mau."

"Ya harus mau!" nah, muncul kan sifat pemaksa viola.

"Nggak!"

"Ish, pokoknya Nathan harus boncengin aku!" tekan viola menatap Nathan marah, ya walaupun jatuhnya imut sih?

"Ck, minggir!"

Viola menggeleng, ia tak akan membiarkan Nathan pergi tanpa memboncengnya.

"Minggir atau gue tabrak?!" tekan Nathan, ia sudah capek dan pengen pulang woy!

"Tabrak aja kalo berani," tentang viola, karena menurutnya pasti Nathan nggak akan berani nabrak dia.

'wah, nantangin ni parasit satu' batin Nathan jengkel, kalo nggak inget gender mungkin viola udah dia sepak dari tadi. Ngeselin soalnya!

transmigrasi ghost alice [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang