chapter 18

3.3K 206 6
                                    

Alice menghela nafas, kenapa sekarang semuanya rumit? Otak kecilnya kan nggak bisa mikir yang berat berat!

Netranya menatap tembok yang ada di belakang lemari, terdapat sebuah coretan dengan foto beberapa orang.

"Huft, kalo gue gagal terus gimana?"

Alice mengambil sebuah spidol berwarna merah, lalu mencoret foto seseorang.

"Semua orang di sini jahat, tapi siapa penjahat sebenarnya?" Monolog Alice, matanya tak lepas dari foto yang baru aja di coretnya.

"Emang sialan dunia ini!" Kesal Alice, sebelum akhirnya menggeser lemari untuk menutup tembok yang berisi coretanya.

"Jangan sampai mereka curiga, dan akhirnya malah bikin gue susah lagi ..." gumam Alice sebelum menghilang.

Sementara itu, seorang cowok yang sedari tadi mengawasi Alice dari balik jendela terkekeh pelan.

"Dia udah tau rupanya," kekehnya.

"Tapi, kenapa gue yang di curigainya?"

******

Nathan menatap Luham malas, sahabatnya ini tengah mengoceh tentang pacar barunya yang ternyata udah bekas. Alias udah nggak perawan.

"Kalo bekas ya tinggal lo putusin, gitu doang susah!"ucap Nathan memberi solusi.

Luham menggeleng. "Sayang banget njir, walau bekas masih sempit dia." kekeh luham.

Nathan memutar matanya malas. "Ntar kalo hamil, lo mau tanggung jawab?" Tanyanya yang di balas gelengan oleh luham.

"Yakali gue tanggung jawab, itukan anaknya bram," balas luham bergidik ngeri.

"Bram siapa? Mantannya?" Bingung Nathan.

"Brame-rame." kekeh luham yang mendapat tonyoran di kepalanya.

Nathan mengalihkan pandangannya dan mendapati Samuel tengah menyeringai ke arahnya.

Btw, Samuel pindah tempat duduk ya.

Nathan mengacungkan jari tengahnya dan di balas kekehan oleh cowok itu.

"Gila." gumam Nathan.

Luham yang melihat itu hanya bisa menggeleng heran, ia bingung dengan kedua sahabatnya yang saat ini tengah berantem?

Entahlah, ia juga bingung.

"Lo ada masalah apa sih sama Samuel?" Tanya luham.

Nathan menoleh, ia menyeringai. Membuat luham merinding.

"Gue tau lo nggak tolol, pasti lo udah paham kan?"

Luham mengernyit sebelum akhirnya menutup mulutnya, terkejut dia. "Cuma gara gara itu?" Tanya luham tak percaya.

Nathan terkekeh. "Cuma itu? Kalo lo lupa lo juga ikut andil!" ucap Nathan sebelum beranjak pergi.

Luham masih cengo, dia ikut andil? Emang dia ngapain? Perasaan dia cuma diem di rumah sambil nganu sama pacarnya.

transmigrasi ghost alice [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang