pertemuan

16.3K 1.1K 32
                                    
































Gery keluar dari mansion dan pergi ke bagasi mengambil motor pemberian bundanya yang tidak pernah di gunakan, Gery akan menggunakan motor pemberian bundanya dari sekarang. Gery melajukan motornya membalas jalan menuju sekolah yang akan memberikan sedikit ketenangan untuk Gery itulah yang di pikirkan Gery saat ini.

Gery masuk kedalam pekarangan sekolah dan memarkirkan motornya di tempat parkiran. Hal itu membuat atensi semua kearah Gery. Banyak bisik-bisik yang terdengar dari penduduk sekolah.

" Apakah dia murid baru"

" Siapa kah dia"

" Tubuhnya mungil tapi dia terlibat keren"

" Sial dia sangat cantik"

" Bidadari yang nyasar"

Itulah bisikan yang terdengar saat Gery turun dari motornya dan membuka helm. Menunduk ramah kepada mereka sebelum pergi meninggalkan mereka menuju kelasnya. Selama di koridor sekolah pun banyak bisik-bisik yang terdengar bahkan mereka terkejut melihat kecantikan Gery. Gery hanya bodoh amat dan masuk kelas duduk di kursinya. Oh ya Gery kelas IPA 1 kelas 12. Gery termasuk anak berprestasi namun karena sikap nakalnya membuat Gery di pandang sebelah mata di sekolahnya.

Gery menghela napas lelah setelah setengah hari belajar dan. Usai istirahat sebuah pengumuman dimana semua kelas 12 di minta untuk berkumpul di aula karena akan ada sedikit pengumuman untuk mereka akan akan menjalani ujian akhir sebelum benar-benar meninggalkan sekolah.

Gery berjalan santai masuk ke aula yang sudah di padati oleh murid kelas dua belas namun ketenangan Gery harus terhenti ketika seorang pemuda menghampiri nya dan mencolek dagunya dengan seenak jidat. Teman-teman pemuda itu tertawa melihat hal itu. Gery menoleh dan menatap tajam mereka.

" Ck sampah " ujar Gery dingin membuat pemuda itu tersebut emosi.

" Yak sialan siapa yang kau katakan sampah ha" ujarnya teriak membuat semua mata kearah mereka.

Gery tersenyum miring " kau sampah yang hanya membanggakan orang tua Lo untuk kekuasaan disekolah ini" balas Gery santai namun terlampau santai membuat Gery harus menerima sebuah pukulan di pipinya. Gery menggeram kesal dan memegang pipinya yang terasa sakit dan sedikit robek mengeluarkan darah yang terasa sedikit asin itu.

Gery mendongak menatap pemuda itu dengan tatapan remeh dan menarik kra baju pemuda itu hingga tubuh mereka hampir menempel " Gilang Angga putra kau salah mencari masalah dengan saya, jika hal ini terjadi lagi kau akan tahu akibatnya" ujar Gery dingin bahkan auranya sangat kuat membuat mereka semua yang ada disana terasa tercekik.

Gery melepaskan kra baju Gilang dan pergi ke arah depan aula yang langsung berhadapan dengan panggung menunggu guru yang akan menyampaikan hal penting menurut mereka. Cukup lama menunggu hingga akhirnya pintu aula terbuka dan memperlihatkan seorang yang duduk di kursi roda dengan kaca mata di wajahnya. Gery cukup terkejut dengan apa yang di lihat karena pria itu pria yang akan menikah dengannya beberapa hari lagi. Gery menatap kearah belakang pria itu terlihat pria berbadan cukup besar mendorong kursi roda milik pria itu ke atas panggung.

Pria itu terlihat kesulitan dengan cepat Gery bergerak dan mendekati kedua pria itu " biar saya bantu tuan" ujar Gery membuat semua orang terkejut melihat itu.

" Terima kasih tuan" ujar pria yang mendorong kursi roda tadi di balas anggukan kecil oleh Gery

Gery mengambil roda kursi itu dan mengangkatnya di bantu pria berbadan besar itu, Gery kembali menurunkan roda itu " saya permisi tuan" ujar Gery namun tangannya di tahan oleh pria yang duduk di kursi roda. Gery berhenti dan menatap pria itu " ada apa tuan" tanya Gery membuat tangan yang tadi menahan Gery terlepas.

transmigrasi "who are you"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang