penjelasan

5.4K 380 0
                                    














Gery tidak menolak namun perkataan Gery membuat Angga terkejut " mari berpisah"

Angga melepaskan pelukannya dari Gery dan menatap mata basah gery yang menatap kosong kearahnya " apa yang kamu katakan sungguhan ger" pertanyaan Angga yang seperti itu semakin membuat hati Gery sakit. Gery kembali menangis tak ada lagi pelukan dari Angga hanya ada tatapan yang menuntut.

" Sakit ngga, sakit saat aku menemukan surat cerai di ruang kerja kamu hiks sakit saat aku mimpi kamu pergi bersama wanita itu dan hiks sakit ketika kau pulang bersama wanita itu hiks sakit ngga aku nggak sanggup hiks" penjelasan Gery membuat Angga menghela napas dan memeluk tubuh kurus milik sang istri.

" Hei lihat aku, aku Angga suami kamu, kita sudah melewati semua ini bersama bagaimana kamu bisa berkata seperti itu hmmm, apa kamu mau aku pergi bersama Diana hmm" pertanyaan Angga membuat Gery menggeleng ribut.

" Nggak hiks jangan hiks jangan pergi hiks aku sudah kehilangan orang tua ku dan juga sahabat ku hiks jangan lagi hiks jangan tinggalkan aku hiks, aku tak memiliki siapapun di dunia ini, aku sendiri hiks aku sendiri ngga hiks hiks" Gery memeluk erat tubuh Angga yang sudah lama tak di rasakan, aroma tubuh Angga yang menjadi candu untuk Gery kini kembali di rasakan Gery.

Angga sangat mengerti apa yang di rasakan Gery karena Angga pun tak memiliki siapapun disini, Angga memeluk tubuh Gery yang masih menangis terisak. Cukup lama Gery menangis dan kini di gantikan dengan dengkuran halus oleh Gery, Angga tersenyum dan mengembalikan Gery untuk berbaring. Angga keluar kamar dan turun ke lantai satu dimana ada Lei, Leo dan Denis ah ya ada Diana juga disana.

Angga menghela napas harus menjelaskan semuanya kepada Lei dan Leo yang terlihat marah melihat Diana ada disana apalagi tadi Diana sempat memegang lengan Angga bukan bermaksud lain tadi tanpa Diana tubuh angga yang kini ditempati lingga bisa saja kembali di ambil alih oleh Angga karena ramuan yang di buat Diana masih belum jelas keakuratan nya.

Denis berdiri dan membungkuk saat Angga datang sedangkan si kembar hanya menatap datar Angga dan Diana. Diana menatap Angga dan menghela napas juga.

" Sudahkah kalian menatap tajam diriku hmm, kalian butuh penjelasan atau pertengkaran" ujar Diana

Leo menatap Diana dengan tatapan yang sulit diartikan dan menghela napas " gue percaya sama Lo" ujar Leo membuat Lei terkejut dan menatap tak terima Leo.

" Bagus kalau kau percaya karena saya juga enggan untuk menjelaskan sesuatu yang menurut gue nggak perlu gue jelaskan, yang perlu kalian tahu gue hanya disini sementara sampai Angga benar-benar bisa gue tinggal" ujar Diana lagi membuat Lei dan Denis bingung meski Leo juga bingung tapi Leo seolah mengerti walau hanya sedikit.

" Diana adalah orang yang membantu saya sembuh dan juga Diana adalah orang yang saya pekerjakan untuk hal itu tak ada apa-apa antara kami dan untuk surat perceraian itu, itu bukan untuk saya dan Gery melainkan untuk adik saya dan suaminya yang meminta tolong kepada saya" jelas Angga membuat rahang Lei yang sedari tadi mengeras mulai melembut.

" Baiklah " final Lei melihat tidak ada kebohongan dari mata Angga dan juga Diana tidak terlihat seperti yang mereka pikirkan.

" Tuan" ujar Denis membuat Angga dan Diana menoleh berbeda dengan Leo dan Lei yang sudah tahu apa yang akan di katakan Denis, Angga menatap Denis membuat Denis mengangguk mengerti dengan apa yang di Isyaratkan oleh sang bos.

" Nyonya beberapa hari ini kesehatannya sangat memprihatinkan bahkan sempat drop dan kata dokter jika itu terus berlanjut nyonya bisa " ucapan Denis menggantung membuat Angga menghela napas mengerti apa yang akan disampaikan Denis.

" Saya akan menjaganya" balas Angga pergi meninggalkan mereka semua dan pergi ke lantai atas.






" Kak Diana" Diana yang kini sedang berada di taman belakang mansion di kejutkan dengan panggilan seseorang yang sudah lama di rindukan, Diana menatap langit merasa itu hanya halusinasinya saja karena sangat merindukan sang adik.

" Kak Diana" sekali lagi panggilan itu terdengar membuat Diana menoleh dan terkejut saat melihat salah satu kakak Gery berada di belakangnya, Diana berdiri dan menatap Leo dengan tatapan tanya.

Leo tersenyum dan memeluk Diana membuat Diana terkejut bukan main, sungguh Diana masih lemot dan terkejut dengan apa yang baru saja terjadi. Lei tersenyum melihat wajah bingung Diana.

" Kak kau tak berubah" ujar Leo semakin membuat Diana bingung namun beberapa menit setelahnya Diana memeluk Leo dan menangis di dalam pelukan Leo.

" Hiks kenapa hiks kenapa kau kesini hiks seharusnya kau menungguku disana hiks " ujar Diana saat Leo memberikan sinyal menggunakan kekuatannya membuat Diana tahu siapa Leo sebenarnya.

Leo mengelus lembut punggung Diana " maafkan aku kak, aku tidak tahu jika kakak ada disini juga karena sedari awal aku sudah berada disini setelah Glen di nyatakan meninggal, kau tahu sebelum lingga menculik ku, aku sudah berada disini dan karena itulah lingga membawamu kesini agar kau bisa bertemu dengan ku, lingga sangat baik karena itu tolong bantu lingga agar dia bisa bersama dengan Glen karena Glen cinta pertama dan sejatinya lingga" ujar Leo membuat Diana menangis semakin keras namun di sela tangisnya Diana mengangguk karena tujuan diana ada disini hanya untuk menyelamatkan adiknya tapi karena sekarang adiknya disini dan tentu saja setelah mendengar cerita adiknya Diana akan semakin serius membantu lingga.

Diana melepas pelukan nya dari Leo dan tersenyum " baiklah kau dan aku akan membantu lingga karena dia sudah mempertemukan kau dan aku" ujar Diana mantap membuat Leo mengangguk dan tersenyum.

Sudah waktunya makan malam jadi Angga membangunkan Gery yang masih tidur karena kelelahan mungkin " sayang hei honey bangun yuk kita makan malam bareng yang lain" Angga mengelus kepala Gery membuat tidur Gery terganggu dan berlahan Gery membuka matanya dan terlihatlah wajah tampan dan tatapan tajam milik sang suami, Gery tersenyum dan mengalungkan tangannya di leher Angga.

Cup

Sebuah kecupan di berikan Gery sebelum Gery bangun, Angga tersenyum dan membantu Gery untuk bangun dan menggendong nya ala koala ke kamar mandi guna untuk mencuci muka Gery yang baru bangun.

Sesampai di ruang makan sudah ada si kembar dan juga Diana, Gery menatap sekilas Diana dan duduk di sebelah Angga tanpa berkata sepatah katapun, Diana yang dilihat seperti itu hanya bisa menghela napas karena tahu bahwa Angga belum memberi tahu gery tentangnya. Makan malam berjalan lancar dengan keheningan begitu juga dengan Lei yang hanya menatap datar makanan nya entah kenapa mood Lei sangat buruk malam ini.












Thanks you guys udah mampir dan baca cerita ini, makasih juga buat yang udah vote jangan lupa ikutin terus cerita ini sampai akhir dan ya hanya tinggal beberapa chap lagi hingga selesai, bye

transmigrasi "who are you"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang