masalah

5.5K 383 6
                                    

















Sudah satu Minggu Angga pergi tak ada kabar sama sekali bahkan Denis yang biasanya selalu pergi dengan Angga tak ikut membuat Gery takut ada sesuatu yang buruk terjadi kepada Angga. Saat ini Gery berdiam diri di kamar enggan keluar karena Angga tak pernah mengabarinya setelah pergi.

" Ada apa dengan mu mas, kenapa kau pergi hiks aku kesepian hiks" Gery menangis seperti hari sebelumnya membuat Lei dan leo yang berada di depan kamarnya menghela napas khawatir dengan kesehatan Gery yang naik turun bahkan beberapa hari yang lalu Gery sempat pingsan dan kata dokter hanya kelelahan.

" Apa Angga sudah mengabari mu" ujar Leo saat bertemu dengan Denis di tangga saat mereka akan turun, Denis menggeleng dan pergi begitu saja meninggalkan Lei dan Leo yang kembali menghela napas.

" Apa yang di rencanakan Angga membuat kita disini kalang kabut dengan kesehatan Gery" kesal Lei membuat Leo menghela napas dan menepuk pundak Lei menenangkan sang kembaran.




Ponsel Leo berdering terlihat nama Angga disana, Leo langsung mengangkat.

" Jaga Gery beberapa hari lagi karena pekerjaan saya hampir selesai dan sampaikan kepada Gery untuk bersabar beberapa hari lagi" hanya itu Angga langsung mematikan telponnya.

" Ada apa"

" Angga akan kembali dalam beberapa hari lagi dan kita harus tetap bersama Gery sampai hari itu tiba" Lei mengangguk dan tanpa mereka sadari Gery mendengar pembicaraan mereka.




Gery kembali ke lantai atas dan masuk ke ruang kerja Angga karena di kamar aroma Angga sudah mulai pudar karena tidak adanya pemilik aroma itu disana jadi Gery memilih ke ruang kerja yang emang tidak boleh sembarang orang yang masuk jadi Gery berharap masih ada aroma Angga disana. Ketika membuka pintu aroma Angga langsung menyambutnya membuat Gery tersenyum dan masuk namun saat Gery sudah duduk di kursi kebanggaan Angga, mata Gery melihat sebuah amplop dan entah perasaan penasaran dari mana Gery mengambil nya dan membuka dan berapa terkejutnya ketika melihat isi.

Prang

Gery melempar semua barang yang ada di ruangan Angga dan pergi keluar kembali ke kamar, dari lantai satu Lei dan Leo terkejut mendengar suara pecahan barang. Mereka berdua langsung lari ke arah lantai atas dan melihat ruang kerja Angga terbuka, mereka langsung masuk dan terkejut melihat surat perceraian yang di minta Angga tergeletak di lantai dengan cepat mereka berdua berlari ke kamar Gery namun kali ini terkunci.

" Ger, Gery buka pintunya sayang Gery ini Abang please Gery" teriakan Leo tidak di hiraukan Gery, Gery masih marah dan melempar semua barang yang ada di kamarnya membuat semua maid dan bodyguard yang mendengar nya langsung berkumpul.

Leo menggeram kesal dan langsung menghubungi Angga namun tak di jawab membuat Leo semakin marah dan khawatir.

" Sialan dimana kau Angga" teriak Leo membuat semua orang terkejut dan memilih diam, Denis yang memang sudah dari tadi ada disana mencoba menghubungi seseorang yang mungkin tahu dimana Angga

" Kau tahu dimana tuan Angga" pertanyaan Denis membuat orang di sebrang sana menghela napas

" Hmm, dia sedang melakukan tes yang mungkin menghabiskan waktu 2-3 hari jika pun itu berhasil atau dia akan menghilang" ucapan orang itu membuat tubuh Denis menegang.

Denis langsung ke pintu kamar Gery dan mengetuk nya " nyonya tuan sedang ada beberapa tes yang mungkin di lakukan untuk kesembuhannya dan jika itu gagal akan membuat tuan pergi" ucapan Denis membuat semua orang panik bahkan Gery yang di dalam langsung berhenti dan menatap nanar pintu kamar.

Gery berjalan gontai dengan air mata yang masih mengalir meski marah Gery tak mau kehilangan Angga karena Gery butuh penjelasan tentang semua ini. Gery membuka pintu dan menatap Denis.

" Hiks dimana dimana hiks mas Angga hiks katakan Denis hiks dimana" teriak Gery dengan suara seraknya.

" Maaf nyonya saya tidak tahu karena bawahan bos mengatakan bahwa bos dalam masa tes penyembuhan dan kemungkinan bisa gagal dan berhasil" penjelasan Denis semakin membuat Gery berpikir yang tidak-tidak, apa ini maksud dari surat itu jika Angga gagal dia akan bercerai dan memberikan semua harta nya kepada Gery, tidak Gery tidak mau hak itu Gery hanya ingin Angga kembali karena Gery sudah nyaman dengan Angga yang menggantikan lingga.

" Hiks tidak hiks jangan tinggalin Gery hiks mas " Gery kehilangan kesadarannya membuat Leo dan lei langsung mengambil alih tubuh Gery dan membawanya ke kamar lain karena kamar Gery sudah berantakan karena ulah Gery sendiri.


























3 hari berlalu, Gery masih terbaring di ranjang karena nutrisi tubuhnya yang berkurang banyak, dan Angga akan pulang sekarang kata Denis tadi pagi. Gery antara bahagia dan takut karena malam sebelumnya Gery mimpi Angga meninggalkan nya bersama wanita cantik.

" Ger angga sudah kembali" ucapan Leo membuat senyum tipis yang sudah lama hilang di bibir sang adik terlihat, Gery yang akan beranjak dari sana di hentikan Leo.

Angga dan seorang wanita cantik masuk ke kamar Gery dan Angga. Senyum yang tadinya terlihat langsung hilang saat melihat wajah wanita yang sama dengan wanita yang ada di mimpi Gery, Gery sudah berpikir yang tidak-tidak apalagi melihat tangan Angga yang di gandengan wanita itu, sebulir air mata mengalir begitu saja di pipi Gery membuat Angga terkejut dan mendekat namun bukannya sebuah pelukan yang di dapat Angga melainkan penolakan.

" Ada apa" pertanyaan Angga membuat Leo beranjak dari sana dan membiarkan Angga dan Gery berbicara begitu juga dengan wanita itu yang ikut keluar bersama Leo.


" Hiks kau mau apa hiks" tak ada lagi embel mas yang di sematkan Gery di dalam kalimatnya membuat Angga semakin terkejut dan takut. Entahlah yang jelas Angga takut melihat Gery yang menatap nya dengan tatapan kosong.

" Apa maksud mu, apa kau tidak senang aku pulang" ujar Angga membuat Gery semakin menangis, Angga ingin memeluk tubuh yang sangat dirindukan itu tapi Angga tidak bisa karena Gery terus menolak

Gery berusaha tenang dan menghapus air matanya kasar dan menatap Angga " apa maksud mu dengan surat cerai itu dan siap wanita itu apa kau sudah bosan dengan ku hiks apa aku tidak bisa memuaskan mu hiks hingga kau hiks memilih dia hiks memilih untuk bercerai dengan ku hiks kau jahat hiks kau jahat Angga" di curahkan oleh Gery semua yang selama ini di rasakan membuat Angga terkejut dan menatap penuh arti ke arah Gery, Angga tak lagi peduli dengan apa yang akan di lakukan Gery karena saat ini Angga sangat ingin memeluk sang istri yang sudah di tinggalkan seminggu lebih hanya untuk membuat jiwa lingga permanen di dalam tubuh Angga.

Gery tidak menolak namun perkataan Gery membuat Angga terkejut " mari berpisah"


















Thanks you guys udah mau membaca cerita ini, maaf jika banyak typo, jangan lupa vote dan coment ya, sampai jumpa di chap selanjutnya bye.

transmigrasi "who are you"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang