" Kau seharusnya melihat dan memperhatikan murid kau, tidak hanya melihat kesalahan mereka yang belum tentu mereka yang berbuat jika kau hanya melihat dari sisi pandang mu maka semua yang di bully akan disalahkan sialan" teriak Gery menggebu-gebu, sudah cukup selama ini Gery menderita Glen tidak akan membiarkan itu terjadi lagi karena Gery sekarang adalah dirinya.
Semua orang terdiam termasuk semua guru yang melihat hal itu. Tak ada yang berani berbicara bahkan kini air mata Gery sudah mengalir membasahi pipinya " tuan muda kau tidak apa" ujar salah satu bodyguard Angga yang memang bertugas menjaga Gery dan baru saja dia mendapatkan kabar bahwa tuan mudanya di bully di sekolah.
" Gue baik kau urus mereka jika bisa kau keluarkan mereka dari sekolah ini mas Angga tidak akan keberatan jika gue yang mengatakannya" ujar Gery mengambil kembali celana olahraga yang di pegang bodyguard nya. Gery menggunakan celananya dan berjalan kearah mejanya.
Gery mengambil ponselnya dan mengetik sesuatu " hallo mas" ujarnya saat sambungan tersambung.
" Ya sayang ada apa kenapa suara mu berubah" panik Angga di sebrang sana
" Gery baik mas, jika mas pulang dan banyak orang yang keluar dari sekolah itu karena gery, Gery muak dengan mereka" ujarnya yang langsung di matikan secara sepihak.
Gery kembali menatap semua orang termasuk bodyguardnya " lakukan apa yang gue katakan, jangan menatap jika kau tak ingin seperti dia" ujar Gery dingin dan datar. Gery keluar dari kelas, membiarkan bodyguardnya yang mengurus.
" Mencari lawan yang bukan sebanding dengan kalian" ujar bodyguard itu remeh menatap semua orang masih mematung karena tindakan Gery barusan.
" Kalian semua beres kan barang kalian terutama kau pak Dirga" ujar bodyguard itu menatap remeh orang di depannya.
Dirga kasatria putra, salah satu guru di sekolah Angga, Dirga salah satu guru yang sudah mengabdi di sekolah itu karena Dirga saat ini sudah berumur 48 tahun jadi sudah hampir 7 tahun dia mengajar disana. Dirga juga merasa berhak tas sekolah karena dia juga merupakan orang kepercayaan Angga di sekolah.
Dirga menatap bodyguard Angga dan tersenyum " anak itu tidak akan bisa berbuat itu karena saya orang kepercayaan tuan Erlangga" ujarnya percaya diri selepas dari keterkejutannya terhadap apa yang di katakan Gery
Dirga tidak akan berhenti hanya karena Gery dan Dirga tidak akan menyerah membuat hidup Gery hancur secara berlahan.
Bodyguard Angga tersenyum miring " apa yang di katakan tuan muda Gery akan menjadi kenyataan termasuk kau keluar dari sekolah ini" ujarnya dingin dan datar memilih meninggalkan kelas yang sudah semakin kacau semenjak Gery keluar. Bahkan banyak guru yang urung untuk mengajar dan memilih untuk kembali ke kantor.
Angga yang ada di luar kota mengeraskan rahangnya setelah mendapatkan info dari bawahan nya tentang apa yang terjadi kepada Gery. " Denis hancurkan Dirga jangan biarkan dia mendapatkan pekerjaan di manapun" ujar Angga membuat Denis langsung pergi dari sana dan menelpon bawahan Angga yang lain.
Angga mengambil ponselnya dan menghubungi Gery lagi, cukup lama Gery mengangkat telpon hingga akhirnya di dentuman terkahir sambungan terhubung.
" Hallo mas" ujar Gery sedikit serak dan berusaha untuk menormalkan suara nya.
" Ada apa hmm, kenapa suaranya masih serak" ujar Angga seolah tak tahu
" Tidak apa mas, maaf mas Gery lagi sekolah nanti Gery hubungi"
Sambungan terputus sepihak, Angga menatap ponselnya hingga layar ponsel Angga retak karena terlalu kuat Angga menggenggam nya. Angga menghela napas dan menatap jauh di depan.
" Siapa pun yang menyakiti kau akan berkahir mengenaskan begitu juga dengan ku jika aku menyakitimu maka aku akan membunuh diriku sendiri" ujar Angga mendorong kursi rodanya ke arah luar kantor dan pergi entah kemana, tanpa Denis di sampingnya bahkan bodyguard lainnya pun tak ada bersama Angga.
Angga masuk mobil dan mengemudi jangan heran bagaimana Angga bisa menyetir karena Angga hanya lumpuh di bagian pinggang saja kakinya masih bisa di gerakkan tapi tak bisa berdiri terlalu lama. Angga melajukan mobilnya secepat mungkin hingga mobil yang di ke dari angga berhenti di sebuah gubuk kecil di tengah hutan. Angga keluar menggunakan kursi roda dan masuk ke dalam. Terlihat ruangan yang di penuhi oleh ramuan dan juga buku-buku kuno.
" Kau datang" ujar seseorang keluar dari ruangan yang tak jauh dari Angga berdiri
" Hmm, bagaimana kau berhasil menemukan ramuan yang bisa membuat jiwa ini digantikan seutuhnya oleh ku" ujarnya membuat orang itu menghela napas.
" hampir namun serangga kecil menggagalkannya hingga aku harus mencari bahan lagi" jelas orang itu membuat Angga semakin kesal.
" Temukan secepatnya atau adik mu dalam bahaya" Angga keluar dari gubuk itu meninggalkan gadis itu yang menggeram kesal.
" Jika saja adik ku tak bersama mu akan aku bunuh kau lingga" teriak gadis itu membuat Angga yang belum sepenuhnya pergi mendengar teriakan gadis itu. Angga tersenyum miring
" Jika kau bisa membunuhku maka kau akan selamanya disini dan adik mu akan berakhir menyedihkan" ujar Angga membuat gadis yang ada di dalam gubuk semakin geram namun apa yang di katakan Angga memang benar adanya karena dia berada disini karena kegilaan lingga dan agar ceritanya tak terlalu berubah banyak gadis itu harus di sembunyikan dengan lingga mengambil alih tubuh Angga.
Sedikit cerita tentang lingga yang berhasil masuk ke tubuh Angga. Ketika kecelakaan yang di alami Glen, lingga langsung pergi ke rumah sakit dan mendapati sesuatu yang ganjal dari kematian Glen karena Glen kehilangan detak jantungnya ketika keadaannya baik-baik saja. Lingga yang memang sangat menyayangi Glen tidak terima dan berakhir pergi ke rumah yang sudah lama di tempati dan bertemu dengan gadis itu. Gadis itu selain ilmuan dia juga keturunan penyihir yang memang kala itu tidak di percayai oleh siapapun termasuk lingga namun karena ke putus asaan lingga mendatangi gadis itu dan menyuruh nya membawa kembali jiwa Glen namun perkataan gadis itu membuat lingga berbuat nekat dengan ikut masuk ke dalam novel itu dan meminta agar jiwanya benar-benar menempati tubuh Angga yang cacat yang akan menikah dengan Gery atau jiwa Glen.
Cukup lama gadis itu dan Glen berhasil masuk dan ketika lingga mengambil alih tubuh Angga saat jalan cerita novel sudah berjalan dan saat makan malam lingga sengaja membawa bunga edelweiss bunga kesukaan Glen. Sebenarnya lingga sudah banyak memberikan petunjuk kepada Glen namun Glen terlalu naif untuk mengakuinya. Lingga semakin yakin untuk mengambil alih tubuh Angga ketika lingga mengetahui tujuan Angga menikahi Gery. Tapi sayang keinginan lingga terhalang karena banyak musuh Angga yang menghalanginya karena mereka lebih dulu mengetahui keberadaan gadis itu dan yang di katakan gadis itu benar karena ramuan yang di buat hampir siap namun musuh Angga menghancurkannya dan untuk gadis itu memiliki sihir hingga dia bisa selamat dari musuh Angga. Untuk adik gadis itu memang benar lingga menahan nya di dunia asli dan meminta bawahannya untuk menyekapnya hanya lingga yang tahu dan tak bisa di tembus sihir gadis itu hingga akhirnya gadis itu terjebak di dunia novel bersama lingga.
KAMU SEDANG MEMBACA
transmigrasi "who are you"
RandomGlen pemuda tampan yang harus bertransmigrasi kesebuah novel yang pernah di baca saat pulang sekolah namun naas saat akan menyeberangi jalan menuju komplek perumahan, glen di tabrak truk hingga membuat Glen harus menghentikan kehidupan pertama dan m...