menikah

11.4K 792 0
                                    










Beberapa Minggu hidup bersama Angga membuat Gery mengetahui banyak hal tentang Angga bahkan Angga sangat menjaganya karena Angga membiarkan Gery tidur sendiri di kamar yang berbeda dengan Angga bahkan Angga membuatkan Gery dapur sendiri hanya khusus untuk Gery tak ada yang bisa menyentuh dapur itu.

Dan selama hidup dengan Angga Gery kembali merasakan hidup dan kini Gery sedang menatap wajahnya di kaca melihat beberapa orang yang merias dirinya dengan make up tipis karena hari yang di tunggu-tunggu akhirnya datang yaitu pernikahan Angga dan Gery.

Selama hidup dengan Angga mereka mulai menyiapkan baju pengantin dan juga gedung yang akan mereka gunakan bahkan Angga memberikan tiket honeymoon ke sebuah pulau pribadi milik Angga yang tentu saja di terima baik oleh Gery karena disana mereka akan menghabiskan waktu tanpa ada yang mengganggu.

" Sudah siap tuan muda" ujar perias membuat Gery kembali dari lamunannya dan menatap dirinya di cermin sangat manis batin Gery.

Gery mengangguk dan mengucapakan terima kasih kepada perias dan menunggu di panggil untuk melaksanakan pernikahan yang sudah di tunggu. Gery menyentuh cincin yang sudah terpasang di jari telunjuk miliknya yang memang itu cincin saat Angga melamarnya tadi malam sebelum acara pernikahan mereka.

Gery tersenyum menatap cincin itu hingga pintu ruangan Gery terbuka dan terlihat Leo dan Lei yang datang. Gery tersenyum dan berjalan kearah saudaranya dan memeluk mereka, untuk kepindahan Gery waktu itu cukup membuat Leo dan Lei menjemput Gery namun Gery meyakinkan mereka hingga akhirnya mereka mau menerimanya Bahkan Lei lebih parah memberikan nasehat baik untuk Gery maupun Angga, Gery terkejut dengan sikap posesif milik Lei terhadap dirinya bahkan Lei sangat menjaganya semenjak di ketahui kebohongan sang ayah.

" Sudah siap" ujar Leo yang di balas anggukan oleh Gery, Lei mengelus kepada sang adik dan menciumnya sebentar

" Jaga dirimu baik-baik jika dia bertindak kasar cukup balas dan tinggalkan dia" ujar Lei yang di balas dengan geplakan dari Leo. Lei tersenyum manis dan menatap Leo penuh penyesalan yang di balas anggukan oleh Leo.

" Dia tidak akan pernah menyakiti ku bang, meski ingin dia tidak akan bisa" ujar Gery tersenyum dan mereka bertiga melangkah keluar dari ruang hias Gery menuju altar karena acara akan segera di mulai saat Gery masuk ke dalam ruangan tempat dimana ia akan mengikat janji dengan Angga.

Gery di dampingi kedua abangnya dan sampai di depan Angga, Leo memberikan tangan Gery kepada Angga " jaga dia jangan sakiti jika kau lelah dan ingin pergi kembalikan dia jangan buat dia sakit karena itu sama saja kau menghancurkan kami" ujar Leo yang di balas anggukan oleh Angga.

" Permata mu juga permata ku jadi seperti apa kau menjaganya maka seperti itu juga aku menjaganya atau mungkin aku akan lebih berhati-hati dalam memperlakukan nya" ujar Angga mantap membuat semua orang yang hadir terharu mendengar ucapan tulus Angga. Gery ikut tersenyum dan menjabat tangan Angga mereka menghadap pendeta dan pendeta memulai acara pernikahan mereka. Tak ada yang tidak bahagia kecuali Andika maheswara dan keluarga kecilnya.

" Sekarang kalian pasangkan cincin masing-masing dan berciuman lah" ujar pendeta yang di balas anggukan oleh Gery, Gery menuntun Angga untuk mengambil cincin dan memasangkannya di jari Gery begitu juga dengan Gery yang memasangkan cincin di jari manis Angga. Gery mendekat dan mencium sebentar bibir Angga membuat tepuk tangan para undangan terdengar. Gery tersenyum di balas senyum juga oleh Angga.


Usai ikrar janji suci kini Angga dan Gery bersalaman dengan beberapa undangan dan menerima ucapan selamat dari undangan dan keluarga " jaga dia tuan Erlangga yang terhormat" ujar Lei menatap datar Angga membuat Gery menghela napas setelah kejadian ayah mereka Andika Lei semakin protektif kepadanya bahkan Lei nggak segan-segan untuk berkata kasar kepada orang yang menyakiti Gery.

" Jangan berbicara seperti itu bang" tegur Gery namun tak di hiraukan Lei yang masih saja menatap tajam Angga.

Angga tersenyum " kau tak perlu khawatir tuan Lei maheswara karena Gery adalah permata saya jadi saya akan menjaganya bukan seperti mu yang menatap dia sebelah mata" ucapan Angga membuat Gery terdiam bahkan Lei tak bisa berkutik setelahnya karena yang di katakan Angga benar adanya tapi itu dulu bukan sekarang.

Lei pergi meninggalkan angga dan Gery, semuanya berjalan lancar namun saat akan di penghujung acara sebuah tembakan membuat tempat pernikahan Angga dan Gery ricuh

" Denis bantu aku membawa mas Angga" teriak Gery membuat Denis langsung ke arah mereka dan menuntun Gery membawa Angga ke tempat lebih aman.

" Mas kau baik-baik saja" tanya Gery saat melihat darah di bahu Angga.

" Aku baik-baik saja" ujar Angga menggenggam tangan Gery agar Gery tenang sedangkan Denis kembali keluar melihat situasi. Gery pergi mengambil kotak p3k dan mengobati luka tembak Angga. Sungguh Gery tidak suka melihat Angga terluka bahkan Gery merasa familiar dengan rasa yang di rasakan saat ini

" Hiks kenapa harus terjadi hiks" Isak Gery membuat Angga kembali kesadarannya dan menggenggam tangan Gery

" Hei aku baik-baik saja tidak ada yang perlu di tangisi oke" ujar Angga namun tangis Gery semakin kencang bahkan Angga dibuat kalang kabut dibuatnya karena Gery tak berhenti menangis.

" Hiks mereka jahat hiks Gery tidak suka hiks mas Angga terluka hiks huwaaaaaaa" Angga menarik Gery kedalam pelukannya dan menenangkan Gery di dalam pelukan nya sembari mengelus punggung Gery.









Di luar tempat acara pernikahan tadi kini semakin kacau karena kini Lei, Leo dan Denis main senjata dengan orang yang mengacau acara pernikahan Gery, suara tembakan saling bersahutan dan untung para tamu sudah di amankan oleh bawahan Angga. Denis terus menembak bahkan beberapa pelurunya berhasil membuat lawan kewalahan sedangkan Leo dan Lei kini mereka sedang adu ketangguhan dengan mereka

Bugh

Brak


Krek

" Akhhhh" teriakan kesakitan semakin menjadi ketika Lei dan Leo berhasil mematahkan kaki dan lengan lawan. Cukup lama mereka berkelahi hingga akhirnya Denis, Lei dan Leo berhasil melumpuhkan lawan bahkan Denis berhasil menangkap salah satu dari mereka yang masih hidup. Denis langsung membawa orang itu keruangan yang biasa di gunakan Angga untuk membunuh pengkhianat dan juga musuhnya.

Lei memeluk Leo yang terkena pisau saat bertarung, darah terus mengalir membuat Lei takut bukan main, Lei membawa Leo kerumah sakit tanpa di ketahui oleh siapapun. Lei sangat menyayangi Leo meski mereka sering berkelahi, Lei tidak ingin kehilangan lagi setelah sang ibu meninggal kan mereka.

" Hiks kau harus bertahan hiks jangan tinggalkan aku" inilah sisi Lei jika sedang bersama Leo, Leo yang masih sadar hanya tersenyum tipis dan mengelus lembut pipi Lei yang masih saja menangis. Lei tak peduli tubuhnya yang harus terkena darah oleh Leo yang Lei pedulikan bagaimana bisa membuat Leo tetap sadar hingga mereka sampai di rumah sakit.










Thanks you very much udah mampir di cerita ini, makasih juga udah vote jangan lupa dukung terus ya, sampai jumpa di chap selanjutnya bye

transmigrasi "who are you"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang