pulang

8.5K 547 0
                                    

















Angga usai dari gubuk itu langsung meminta Denis untuk membawanya kembali karena Dirga kembali membuat ulah dengan beberapa guru yang ada sekolah itu dan juga berimbas kepada Gery.

Lima jam perjalanan hingga akhirnya Angga sampai disana dan juga mereka langsung melaju ke sekolah. Denis dan Angga keluar dari mobil dan pergi ke kelas Gery. Sebelum masuk Angga menghela napas dan membuka pintu kelas yang terlihat banyak murid namun tak ada guru disana.

Angga masuk dan melihat ke semua penjuru mata Angga berhenti ketika melihat Gery yang hanya fokus dengan pemandangan di luar jendela. Angga mendekat dan menggenggam tangan Gery. Gery tersentak kaget dan melihat Angga ada di depannya.

" Mas" lirih Gery tak lagi sanggup menahan air matanya, Gery langsung memeluk angga menangis di dalam pelukan Angga. Angga mengelus kepala Gery membiarkan anak itu menangis.

Angga memberikan kode kepada Denis membuat Denis mengangguk dan keluar dari kelas, Angga mengangkat Gery kedalam pelukannya dan membiarkan Gery menangis dalam pelukannya, semua hal itu membuat semua orang terkejut dan menatap tidak percaya apa yang terjadi. Banyak yang bertanya apa hubungan Gery dan Angga bahkan mereka berdua terlihat sangat dekat.

" Hiks mas Gery nggak kuat lagi hiks Gery mau pulang hiks Gery nggak mau sekolah hiks mereka jahat hiks Gery sakit" ujar Gery membuat Angga mengeraskan rahangnya melihat kesayangannya menangis seperti itu.

Angga menjalankan kursi rodanya dan sebelum keluar Angga menatap ke arah semua murid " jika ada luka di tubuh Gery kalian akan mendapatkan lebih dari itu" ujar Angga dingin membuat semua murid takut karena setelah Gery menegur Dirga, Dirga membabi buta dan menyerang Gery hingga ada luka lebam dan pukulan di punggung Gery, jika benar apa yang di katakan Angga maka mereka akan mendapatkan imbas dari hal itu.

Semuanya berkeringat dingin tak ada yang bisa berbuat karena memang mereka salah karena membully Gery selama ini. Jika benar apa yang mereka lihat barusan maka Gery sudah mengatakan hal itu kepada Angga dan mereka hanya harus menunggu giliran.

Angga masuk keruang guru dengan Gery yang sudah tertidur di dalam pelukannya dan hal itu membuat semua guru terkejut bukan main, terutama Dirga yang masih ditenangkan oleh guru lain. Dirga berdiri di ikuti oleh semua guru dan menunduk kepada Angga namun tak di gubris Angga sama sekali. Angga menjalankan kursi rodanya dan berjalan ke arah meja Dirga.

Dirga sudah berkeringat dingin karena Angga tak pernah seperti ini sebelumnya dan untuk masalah sekolah Angga jarang ikut campur namun sekarang hanya karena Gery Angga turun tangan bahkan Denis sekretaris pribadi Angga ikut turun tangan.

Dirga mengambil ponselnya " kalian datang ke sekolah Gery dan lakukan sesuka kalian kepada orang yang sudah menyakiti Gery" ujar Angga dingin dan menarik pin di baju Dirga yang memperlihatkan setinggi apa Dirga di sekolah itu. Di sekolah Dirga ada beberapa pin yang di gunakan salah satu pin di gunakan Angga sebagai kepala sekolah dan Dirga salah satu kepercayaan Angga di sekolah dan itu pun kedua namun sekarang pin itu sudah di lepas secara tak berperasaan oleh Angga dari baju Dirga membuat semua orang terkejut.

" Setelah ini kau bukan lagi kepercayaan saya dan kau di pecat" ujar Angga dingin dan datar dan pergi dari sana membiarkan semua guru terkejut bahkan bawahan Angga yang ada di luar ikut terkejut karena mereka tahu Dirga adalah orang kepercayaan Angga di sekolah.




Leo dan Lei sampai di sekolah Gery dan langsung menemui Angga yang ada di ruang pribadinya, dapat Leo dan Lei lihat Gery yang tidur di pangkuan Angga.

" Ada apa kau memanggil kami kesini" ujar Lei yang memang sedikit terbawa emosi saat Angga mengatakan bahwa adiknya di bully oleh siswa dan guru.

Angga tak menjawab hanya memberikan rekaman cctv yang selama ini di kumpulkan Angga asli untuk mengancam Gery namun tidak oleh lingga yang ingin Leo dan Lei membungkam orang yang membully Gery.

" Sialan, brengsek itu harus mati di tangan gue" ujar Lei hampir saja membanting tap milik Angga namun terhalang oleh Leo yang menghentikan. Untuk Leo sendiri sudah keluar rumah sakit setelah sadar. Dan mereka berdua berpikir bahwa baik Gery ataupun keluarganya tak mengetahui tentang hal itu.

" Jadi kau ingin kami ngapain" ujar Leo menatap angga, Angga tersenyum dan memberikan beberapa data dari pembully Gery

" Mereka semua yang pernah membully Gery secara langsung baik fisik maupun mental namun hampir semua yang membully Gery namun tak terlalu berlebihan hanya kata-kata mereka saja, gue ingin kalian membalas mereka dengan cara kalian" ujar Angga membuat Leo menghela napas dan mengangguk.

Leo sungguh bingung dengan perubahan Angga karena Angga tidak akan pernah melakukan hal ini apalagi untuk Gery karena Angga sangat menolak pernikahan nya dan Gery, Angga sudah tertarik dengan Selena sehingga Angga membuat hidup Gery dalam neraka itulah yang di katakan Angga dulu kepada Leo saat Leo mendatangi nya di kantor. Bahkan Angga tahu Gery di bully dan memilih menutup mata.

Leo menatap angga yang sudah banyak berubah dan menghela napas " baiklah sesuai yang kau mau tapi kami butuh beberapa anak buah mu" ujar Leo lagi membuat Angga tersenyum tipis dan mengangguk. Angga memanggil Denis dan meminta Denis mengikuti semua permintaan Leo dan Lei.

Setelah kepergian Leo, Lei dan Denis, Angga kembali melihat Gery yang masih tertidur di dalam pangkuannya, Angga mengelus lembut rambut dan wajah Gery bergantian membuat sang empu terganggu namun bukannya berhenti Angga semakin gencar mengelus kepala Gery hingga membuat Gery terbangun dan menatap Angga tajam membuat Angga hanya tersenyum tipis mau bagaimana pun Angga tidak bisa tertawa karena saat ini Angga masih berpura-pura buta.

" Mas jangan ganggu Napa Gery masih ngantuk" Gery kembali menyandarkan kepalanya di dada Angga membuat Angga terkekeh dan membiarkan Gery kembali tidur dengan Angga yang mengelus kepala Gery agar cepat tidur.

Gery tidur kembali di pelukan Angga, Angga keluar dari ruangannya dan pergi ke parkiran tempat dimana mobilnya berada, bodyguard Angga langsung membukakan pintu untuk Angga dan membantu Angga untuk masuk, Angga duduk di sebelah Gery dan kembali ke rumah Angga karena hanya itu tujuan mereka dengan keadaan Gery yang sedang tertidur karena masalah yang terjadi.



Di lain sisi, Lei, Leo dan Denis sudah berada di depan Dirga yang menjadi dalang dari semua yang terjadi kepada Gery, bahkan Lei sudah mulai bermain dengan Dirga hingga yang terdengar hanya suara teriakan kesakitan Dirga. Lei sebelas dua belas dengan Gery jika dalam menyiksa seseorang tapi masih jauh dari Angga atau lingga karena mampu membuat musuh bertahan tanpa mati oleh siksanya dan mati secara berlahan hingga tak ada lagi kata sanggup dalam hidup musuh dan tak ada lagi makna kehidupan oleh mereka yang pernah mati di tangan Angga.











Thanks you very much sudah membaca cerita ini, semoga kalian suka dan jangan lupa vote dan coment, sampai jumpa di chapter berikutnya bye

transmigrasi "who are you"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang