" Aku sudah lama tidak menggunakan ini tapi jika untuk Lei aku akan lakukan" mata Leo berubah menjadi merah menyala bahkan rambut Leo sudah tidak lagi hitam legam melainkan merah legam.
Syiuwwwwwwwwww(anggap aja suara angin bertiup)
Angin besar menyapu semua barang yang ada di dalam gedung tersebut bahkan pesta yang sedang berlangsung hilang begitu saja. Angin hilang bersamaan dengan Leo yang berdiri di tengah-tengah gedung.
Leo menatap Andika dan keluarga maheswara yang hadir di sana, Leo tahu mereka menghilang dari novel asli karena campur tangan penyihir itu namun tidak dengan Angga dan Leo yang merupakan boneka sang penulis yang di isi oleh jiwa yang sudah lama di simpan penyihir itu.
Leo mengeraskan rahangnya melihat wajah Angga sedang memeluk mesra pinggang Melisa dan Leo yang sedang berdansa dengan seorang wanita cantik. Leo menutup matanya tidak menemukan Lei.
" Andika maheswara kau apakan adik ku, kau hancurkan hidupnya hanya untuk menghancurkan hidup ku sialan" teriak Leo yang kini barang berterbangan.
Keluarga dan para tamu terkejut melihat hal yang tidak pernah mereka lihat namun tidak dengan Selena dan Melisa yang sudah mengetahui tentang Leo yang asli.
" Siapa kau" teriak Andika, Leo berjalan santai ke arah Andika dan mencekik leher Andika hingga tubuh Andika tidak lagi berpijak di lantai, semua orang mundur begitu juga dengan melisa dan Selena. Mereka tidak pernah melihat kemarahan Leo bahkan sang penulis pun tidak mengatakan apapun tentang kemampuan Leo.
" Kau akan masuk ke dalam permainan yang kalian buat kau akan membusuk disana hingga Jiwa kau tidak sanggup lagi tetap untuk menahan semuanya dan tetap waras dan tubuhmu yang tidak sanggup menahan semua rasa sakit seperti yang kau berikan kepada lei, apa yang kau lakukan kepada Lei akan kau alami juga di dalam permainan itu" leher Andika memerah bahkan wajahnya sudah berubah warna dalam sekejap mata Andika menghilang. Kehilangan Andika membuat mereka semua terkejut terutama selena dan Melisa yang menjadi dalang dari semua ini.
Kini Leo menyapa orang tertua di keluarga maheswara siapa lagi kalau bukan nenek dari Lei. Leo berjalan kearah wanita yang sudah di penuhi keriput namun kecantikannya masih terlihat.
" Kau yang tertua disini kau yang memegang kendali tapi kau menghancurkan kembaran ku dengan mempercayakan mereka untuk mengasuh nya" tekan Leo menatap penuh kebencian nenek Lei, wanita itu menatap nanar Leo tangannya terulur untuk menyentuh wajah Leo tapi Leo menepisnya tanpa perasaan.
" Kau bukan lagi nenek dari Lei, detik ini juga kau bukan lagi keluarga Lei hanya ada aku, Gery dan suaminya, kalian akan terjebak dalam dunia ini tapi tidak dengan Lei, Lei akan ikut dengan ku" Leo mengeluarkan kabut hitam untuk memenuhi ruangan itu dan pergi begitu saja. Leo menghilang di antara banyak manusia di sana.
Leo menatap nanar tubuh buatan penulis itu dengan jiwa Lei, Leo mendekat dan memeluk tubuh Lei. Leo menangis tidak sanggup melihat wajah Lei yang sudah memar di mana-mana bukan hanya wajah bahkan lengan, kaki dan perut Lei. Leo mengepalkan tangannya dan menyelimuti tubuh Lei dengan sihirnya.
Jiwa Lei berlahan keluar dari tubuh itu dan dalam sekejap mata jiwa Lei menghilang namun tidak dengan Leo yang keluar dari gudang dan menatap rumah maheswara yang terlihat indah dari sebelumnya. Leo menjentikkan jarinya dan api mulai membakar rumah itu bahkan pembantu yang ada di sana kalang kabut mematikan api yang bahkan tidak akan pernah bisa mati tanpa Leo.
Leo menatap cermin di sana " kau mencari masalah dengan orang yang salah jika kau punya muka datanglah ke novel yang kau buat sebelumnya, jika tidak aku yang akan menemukan mu dan membunuhmu seperti yang di lakukan vesanira nenek buyut ku" senyum miring terlihat di bibir Leo.
"Jangan sampai kau membuat ku menunggu" Leo langsung menghilang setelah mengucapkan mantra.
Di mansion Gery, Gery tersenyum melihat Diana ada di sana. Diana menatap Lei yang masih terbaring, Diana bisa merasakan jiwa Lei yang semakin melemah.
Diana menyelimuti tubuh Lei dengan mantra pelindung dan mulai mencoba menemukan keberadaan Leo yang bahkan sampai sekarang tidak bisa di temukan. Diana sangat frustasi melihat tubuh Lei yang semakin melewati dan jiwanya yang tidak lagi di rasakan. Di tengah kepanikan Diana Leo kembali bersama jiwa Lei yang lemah, Leo langsung membaringkannya di tubuh Lei.
" Viasana alesara" dalam sekejap jiwa Lei memasuki tubuh Lei.
" Dia akan sadar" ujar Leo di balas anggukan semangat oleh Gery, Gery memeluk Leo meski terhambat oleh perutnya yang sangat besar. Angga ikut tersenyum dan menepuk pundak Leo yang berhasil membawa kembali lei.
" Tunggu kalian bilang Selena dan Melisa ada disini tapi tidak dengan ayah" ujar Leo mengingat sesuatu.
Gery mengangguk " benar, Selena dan Melisa terus berkeliaran di dekat kami tapi tidak dengan ayah bahkan aku pernah mendengar bahwa ayah menghilang begitu saja di rumah maheswara sehari sebelum Lei koma" jelas Gery menggenggam tangan Lei. Gery bahagia karena denyut nadi Lei kembali normal bahkan deru napasnya mulai teratur.
" Terima kasih bang tanpa mu aku tidak akan bisa membawa bang Lei kembali" Leo mengangguk dan mengelus kepala Gery.
" Ger setelah ini akan banyak yang terjadi salah satu rumah tangga kalian, Melisa sudah menjalani kontrak dengan penulis dan dia bisa saja mengacaukan semuanya dan menjebak Angga dengan mudah, sebelum mengambil keputusan ingat semua yang telah kalian korbankan hingga sampai seperti ini dan aku juga akan menjaga Lei" Gery mengangguk dan tersenyum melihat Leo.
" Tidak salah bang Lei mencintai mu bang kau memang orang yang baik" ucapan Gery membuat Leo menatap tidak mengerti Gery bahkan Angga ikut tersenyum dan menepuk pundak Leo.
" Kau berhasil menyelamatkannya, itu sudah membuktikan kau juga mencintai nya, untuk masalah penulis kau mungkin akan terkejut jika kau tahu siala penulis yang selama ini kalian cari" ujar angga membuat Leo dan Diana menatap angga.
Angga menarik tangan Gery agar berdiri dan menatap Leo dan Diana "orang yang kau cari ada di depan mata mu sendiri le, kau terlalu baik hingga kau tidak menyadarinya" Leo mengernyit tidak mengerti, Angga sudah menahan Gery di belakang tubuhnya dan tangan Angga mengarah ke arah Diana.
"Dia dia yang sudah membuat orang terkasih mu seperti ini, jika kau tak percaya buka mata hati mu untuk melihatnya, Diana pernah bilang jika kau tidak percaya maka kau bisa melihatnya dengan mata hati mu" Leo semakin tidak mengerti apalagi Diana sudah mulai mengeluarkan sihirnya dan menyerang Angga yang masih melindungi Gery di belakang tubuhnya.
Leo langsung menahan sihir Diana "kak" tekan Leo namun Diana sudah di butakan oleh dendam dan menyerang Leo dan angga.
" Dia bukan Diana, Diana mungkin tidak berhasil masuk ke sini karena karakter Diana terus ada di sini setelah kepergian kalian" Leo mengangguk dan mulai membuka mata hatinya untuk melihat siapa penghancur itu.
" Hai"
Thanks guys udah membaca dan setia dengan cerita ini, jangan lupa vote dan coment oke, mungkin dua atau tiga chap cerita ini akan tamat. See you guys dichap selanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
transmigrasi "who are you"
RandomGlen pemuda tampan yang harus bertransmigrasi kesebuah novel yang pernah di baca saat pulang sekolah namun naas saat akan menyeberangi jalan menuju komplek perumahan, glen di tabrak truk hingga membuat Glen harus menghentikan kehidupan pertama dan m...