10

1.6K 90 0
                                    



"Aunty…"

Melody berlari di lorong taman kanak-kanak, melewati para orang tua beserta para murid yang berada di sana menuju ke arah Mouren dan juga Zia yang berdiri di depan kelas kepompong.

Mouren berdiri di atas lutut kaki lalu memeluk Mouren yang sudah berhamburan masuk ke dalam pelukannya.

"Gimana tadi lomba mengambarnya sayang. Lancar?"

Melody melonggarkan pelukannya lalu mengangguk merespon pertanyaan Mouren dengan muka berseri-seri. "lihat tante, aku di kasih bintang lima sama miss Dala," ucap Melody mengulurkan tangannya yang di bubuhi oleh lima stempel bintang berwarna biru ke arah Mouren.

Mouren mencium pipi gembul Melody singkat. "ponakan aunty memang hebat, aunty bangga sama kamu."

Zia mengulurkan tangannya, mengusap pucuk kepala Melody penuh sayang. "sebagai hadiah dari tante Zia, gimana kalau hari ini kita makan es krim sepuasnya?"

Melody mendongak menatap Zia yang berdiri bersebelahan dengan Mouren, ia mengangkat kepalan tangannya ke udara disusul binar bahagia terpancar di retina gadis kecil itu. "asyik. Melo bisa makan es klim sepuasnya!" 

Zia mengulurkan tangan lalu mengangkat tubuh Melody dengan enteng seolah mengangkat sebuah kapas. "yeay. Melody beli es krim, Melo beli es krim," ucap Zia bersorak-sorai.

¤¤¤¤

Disinilah mereka saat ini duduk mengitari salah satu meja yang berada di toko es krim yang baru saja mereka datangi. 

"Mba saya pesen es cream varian strowberry satu ya," ucap Zia menunjuk sebuah gambar es krim di buku menu yang sedang ia pegang. Zia setengah mencondongkan tubuh ke arah Melody yang duduk bersebelahan dengannya, "kamu pesen yang mana sayang?" 

"Aku boleh pesen semuanya ngga tan. Soalnya aku lihat es klimnya enak-enak semua," sahut Melody ambigu.

Zia mengulum senyum, ia menarik diri dari Melody lalu mendongak menatap karyawan outlet di sebelahnya. "satu lagi, kasih kita semua varian es krim disini ya mba."

Mendengar hal itu Mouren pun angkat suara. "jangan mba, sayang nanti ngga kemakan." 

Zia mengerlingkan mata ke arah Mouren di seberang meja. "gapapa Mou, sekarang kan harinya Melody," balas Zia dengan suara deepnya.

"Sesekali kita juga berhak mengatakan tidak untuk permintaan yang diajuin, biar dia paham kalau ngga semua keinginannya harus diturutin." 

"Kan cuma es cream doang Mou," bantah Zia.

"Ngga bisa Zia, aku ngga mau nanti Melody demam habis pulang dari sini." Mouren kembali menatap karyawan outlet tersebut, "ganti sama dua es krim varian Milk Chocolate Cashew aja mba."

Zia tak menyanggah penuturan Mouren setelah ia mempertimbangkan lebih lanjut apa yang di katakan Mouren ada benarnya juga toh mencegah lebih baik daripada mengobati.

Zia menoleh ke arah gadis kecil disebelahnya, merangkul bahu mungilnya sambil tersenyum simpul. "Melody sayang gapapa makan es krimnya satu aja kan? Melody tenang aja, habis dari sini kita beli boneka teletubis yang paling gede ya."

Wajah masam Melody sontak berubah bersinar mendengar janji manis Zia, "selius tante?"

Zia mengangguk sebagai gestur mengiyakan. "asyik. Aku boleh beli semua boneka teletubbies tante?"

Zia mengacak pucuk kepala Melody penuh sayang, "iya boleh sayang."

"Zia " 

Zia berusaha menoleh kebelakang, di sana berdiri Kevin CS, raut datar mereka membuat bulu kuduk Zia bergedik ditambah sorot dingin Kevin yang membuatnya tak bisa berword-word lagi. Namun sebisa mungkin Zia mengatur ekspresinya agar terlihat biasa saja di mata mereka. 

Unexpected Love ( Tamat ✔ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang