Whitney adalah salah satu marga keluarga paling berpengaruh di dunia, jika kalian menebak mereka adalah mafia atau yakuza, kalian salah besar. Mereka tidak menjual manusia, tidak melakukan prostitus, mereka juga bukan sindikat yang menjual narkoba.
Mereka adalah yang mengatur bisnis dari perusahaan perusahaan besar, mereka adalah bayangan, tapi kekayaan yang mereka miliki bahkan lebih dari setengahnya harta semua orang yang ada di bumi.
Bisnis mereka bagaikan gurita yang mencakup segala bidang, banyak dan tentunya menjanjikan.
Banyak para gangster yang tunduk pada mereka, tentunya karena kekuasaan keluarga whitney yang begitu luas, semua anggota whitney memang tidak pernah membunuh, tapi jika berurusan sedikit saja dengan mereka maka dengan satu jentikan jari orang itu akan hilang bagai di telan bumi.
Satu satunya bisnis gelap yang Whitney punya adalah perdagangan senjata ilegal, biasanya yang beli senjata senjata itu adalah negara negara yang berkonflik, tak jarang pula Whitney membuat bom bagi mereka yang memesan, baik untuk perang maupun untuk dendam pribadi.
Jadi bisa di bayangkan berapa banyak pundi pundi uang yang keluarga Whitney hasilkan perharinya, bahkan jika mereka hanya leha leha tiduran di rumahpun harta mereka tidak akan pernah habis.
Di mansion empat lantai milik keluarga Whitney sedang dalam keadaan yang tegang dan mencekam sekarang, raut wajah mereka menyiratkan ketidaksukaan yang sangat kentara akan kehadiran orang yang paling tidak di harapkan, tapi masing masing dari mereka hanya terdiam sambil mengepalkan tangan, karena sebenci apapun perasaan mereka, orang yang berdiri di depan mereka adalah yang berkuasa atas segalanya.
Tyan menghela napas, Tyan tau, sangat tau malah, jika kehadiranya tidak pernah di inginkan lagi di mansion miliknya sendiri, ini memang salahnya, tapi untuk kali ini Tyan akan melawan semua kebencian yang keluarganya berikan, bahkan dia tidak segan segan untuk melukai mereka jika perlu.
"Wajah kalian serius sekali nak," Tyan tersenyum, "kalian tenang saja ayah kalian ini tidak akan lama disini,"
Tyan menarik Nala, yang sedari tadi bersembunyi di belakang tubuh tingginya, "aku ingin memperkenalkan anggota baru keluarga Whitney," raut wajah mereka begitu terkejut mendengar perkataan Tyan.
Baru saja ingin memprotes, Tyan langsung meyela, "anak ini yatim piatu, tidak punya siapa siapa, dan aku ingin Jotham menjadi ayah dari anak ini," tanpa beban Tyan mengatakannya. Mereka tentu saja heran dan begitu terkejut, Tyan adalah orang yang egois sekali dalam hal kesempurnaan, Tyan tidak akan membiarkan mereka yang tidak memiliki ikatan darah yang sama untuk masuk kedalam keluarga Whitney, lalu mengapa secara tiba tiba Tyan melakukan ini.
Sedangkan yang di sebut namanya tersentak, terkejut mendengar perkataan barusan, tidak lama ekspresinya menjadi sangat datar, "apà*, kau tidak pernah berubah, selalu membuat keputusan sesuai kehendakmu tanpa bertanya,"
(Apà= sebutan ayah untuk orang² spanyol, biasanya jika masih kecil mereka akan menyebut ayah dengan papi, tapi menjelang beranjak dewasa mereka memanggil ayah dengan sebutan Apà)
"Apà memang tidak perlu bertanya karena apà tidak perlu jawaban, keputusan ini mutlak, kau harus menerimanya suka ataupun tidak," Tyan dengan tenang menjawab, sedangkan Jotham hanya terdiam dengan tatapan yang menajam, ayahnya ini memang benar benar makhluk paling egois yang pernah ia tau.
"Baik jika itu memang maumu apà, tapi jangan salahkan aku, jika anak ini tidak akan bahagia, karena aku tidak akan pernah menganggapnya anak," setelah mengatakan itu Jotham pergi meninggalkan ruang tamu tersebut. Terlalu malas untuk kembali berdebat dengan orang tua yang ia sebut apà itu, karena sudah di pastikan dirinya pasti akan kalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAGNALA
FanfictionDia hanya ingin bahagia Hanya sesederhana itu Tapi dia lupa bahwa bahagia itu tergantung alasan Sedangkan alasannya tidak pernah menginginkannya bahagia °•°