Jenaka

938 70 2
                                    

Bangunan itu kumuh, terlihat telah lama sekali terbengkalai, dinding dindingnya terkelupas berlumut, lantainya memiliki retakan hampir disetiap bagian, tidak ada perabotan rumah tangga disana, hanya terdapat bebarapa lukisan tua orang orang bermata sipit, terlihat menyeramkan, apalagi jika malam hari.

Jika kita telisik lebih dalam, diantara lukisan lukisan itu ada salah satunya yang memiliki cekungan yang tidak begitu kentara, sangking tidak kentaranya orang awam tidak mungkin bisa mengetahui, hanya orang orang yang tertentu yang tau.

Cekungan yang tidak begitu kentara itu tepat berada dimata sipit orang yang dilukis, jika ditekan maka bangunan satu lantai yang tidak terlalu besar itu akan sedikit bergetar, lalu salah satu dari lantai retak yang lebar akan terbelah, memperlihatkan sebuah tangga kecil nan gelap menuju ke bawah tanah.

Tangga itu memiliki sisi yang saling berdekatan, hanya orang bertubuh kurus yang bisa memasukinya. Sepanjang tangga itu melintang, hanya ada kegelapan, sama sekali tidak ada penerangan, membuat siapun yang melewatinya harus ekstra berhati hati.

Tepat setelah pijakan kaki menyentuh undakan tangga terakhir, maka akan diperlihatkan bangunan bawah tanah yang  luas dan terlihat sangat terawat, disana terdapat ruangan bertarung yang dilengkapi ring tinju, dan macam macam peralatan beladiri yang sangat lengkap.

Ada sebuah pintu berwarna biru disana, ketika pintu itu dibuka maka akan terlihat koridor panjang yang terdapat beberapa ruangan dikedua sisi sisinya, ruangan ruangan itu merupakan kamar, ruang komputer, ruang pusat, dan juga ruang privasi.

"Sudah selesai menjadi mata matanya?, dapat apa kau selama disana?," suara bass itu mengisi kekosongan ruang. Bermaksud bertanya pada seseorang yang baru saja melangkah masuk.

Lelaki berpakaian ninja yang serba hitam itu berhenti mendengar pertanyaan dari sang lawan bicara, "dapat hikmahnya," jawabnya ketus.

"Hei, aku serius bro, kenapa jutek sekali?," pria bertelanjang dada yang hanya mengenakan boxer itu menghampiri pria berbaju ninja, tersenyum lebar lalu merangkul pundaknya, "sini duduk bersamaku, siapa tau aku bisa memberikan solusi untuk masalahmu," mereka bersama sama duduk di sisi dari ring tinju yang ada disana.

"Mau merokok?," pria berboxer yang biasa dipanggil Rex itu menyodorkan sebatang rokok pada temannya, yang diterima dengan baik olehnya.

"Dengan kau diam itu sudah cukup membantu, lagian solusimu sama sekali tidak ada yang bisa diandalkan," pria itu menghisap rokoknya, menikmati sekali, lalu menghembuskan asapnya hingga berterbangan kesana kemari.

"Kau meremehkan ku heh!, aku ini adalah pembunuh bayaran paling ditakuti tau!,"

"Oh ya?," pria itu menaikan satu alisnya, "kau itu hanya bisa membunuh tanpa menggunakan otak sama sekali, bahkan aku yang terus bertindak untuk menyelasaikan semuanya," ia berkata dengan jujur, temannya itu memang bodoh dalam hal apapun kecuali membunuh.

Mereka adalah Jubata, sekelompok orang dari berbagai negara yang bergabung membentuk sebuah organisasi pembunuh bayaran yang sudah terkenal sekali di dunia gelap, tugas mereka hanya membuat rencana dan membunuh target yang yang telah ditentukan.

Anggota Jubata memang hanya empat orang, tapi jangan pernah remehkan kekuatan mereka dalam serangkaian rencana pembunuhan, mereka bisa jauh lebih kuat dan cerdas ketimbang lima puluh orang sekalipun.

Rex, adalah salah satu anggota jubata, dia adalah penyerang paling fleksibel disana, badannya selalu saja bisa dengan lihai mengahabisi lawan tanpa kenal ampun, kelemahan hanya satu, terlalu bodoh untuk berpikir panjang.

Rex memiliki wajah kebarat baratan, tampan tapi membosankan, dirinya merupakan keturunan pengusaha eropa yang cukup terkenal dan tentu saja kaya raya, mungkin bagi sebagian orang terlahir kaya adalah sebuah anugrah tapi tidak bagi Rex, anggota keluarganya tidak ada bedannya sama sekali dengan seekor ular berbisa yang selalu saja berdesis, berisik dan beracun, bagi Rex mereka adalah salah satu spesies hewan melata yang menyedihkan.

RAGNALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang