6. Door That Opens

4.6K 497 15
                                    

Joan masih sibuk dengan beberapa laporan dari tim risk management yang sudah ada di atas mejanya.

Matanya masih sibuk dengan beberapa jurnal serta laporan yang sudah dikirimkan timnya melalui e-mail yang sudah terbuka di PC hadapannya.

Ada banyak finance report yang sudah dikirimkan departemen yang ada di bawah pimpinan seorang Joandra Carey.

Akhir tahun seperti sekarang ini, biasanya beberapa laporan keuangan seperti tax report dan juga budgeting report biasanya sudah mulai disusun oleh seluruh departemen terkait untuk pengajuan rencana kerja tahun yang akan datang.

Seorang mengetuk pintu ruangannya, membuat Joan sedikit menengadahkan kepalanya guna melihat siapa yang ada disana.

"Masuk," ucapnya membuat pintu kaca disana terbuka.

Renata berdiri disana, perempuan itu terlihat tersenyum menatap Joan. Membawa sebuah outner hitam di tangannya.

Joan berdiri, memeluk teman masa kuliahnya itu singkat. "Aduh, akhirnya udah mulai kerja lagi Mamanya Lea," ucap Joan.

Renata Nursaid adalah satu dari empat manajer yang membawahi divisi pada departemen keuangan. Renata memegang peranan penting untuk sektor pajak perusahaan real estate itu.

Mempersilahkan ibu satu anak itu duduk, "akhir tahunnya ngeri," gumam Joan bergidik ngeri.

"Iya, beberapa laporan emang minta di belai banget nih, awalnya bilang 'no need' eh pas invoice masuk langsung gubrak," sahut Renata setuju.

Keduanya tertawa pelan, "emang lumayan ya, setiap akhir tahun gini banyak banget yang minta dijamah tuh," tambah Joan.

Tadi, Joan meminta Kina untuk mengabari Renata agar datang dan membawa laporan beberapa keperluan pelaporan pajak.

Menggeser sedikit PCnya, Joan segera membuka laporan yang tadi Renata kirim.

"Aku masih miss buat poin ini sih, Ta, kok tiba-tiba dia presentasenya naik ya?" tanya Joan membuat bentuk lingkaran pada salah satu jajaran angka yang sudah tampil di sana.

Rena membuka map yang dibawanya, memastikan lebih dulu angka yang dimaksud Joan sama dengan angka yang akan dirinya jelaskan.

"Iya, ini ada perubahan. Peraturannya ini nih," balas Renata menunjukkan Joan kalimat yang ada di file yang dirinya bawa.

Keduanya hanyut dengan diskusi mengenai laporan pajak itu. Adanya beberapa transisi perubahan serta biaya-biaya lain yang berubah disana.

Ada banyak yang harus Joan bahas, terutama mengenai beberapa vendor, yang sempat bermasalah dalam bagian dokumen perpajakan.

"Terus, bukannya ini pernah ada revisi invoice, Ta?" tunjuk Joan pada salahs atu dokumen yang terlampir. "Seingetku, ini mereka salah nulis quantity, tapi sama tax team, dokumen pajak udah lebih dulu jadi," lanjutnya.

Dengan pelan kedua perempuan itu melanjutkan diskusi mereka. Dua perempuan yang memiliki peranan cukup besar bagi perusahaan. Meskipun Renata berada di bawah Joandra, tapi seorang key person seperti Joan tetap akan membutuhkan orang-orang yang mengawasi langsung seperti Renata serta manajer lain di bawah Finance Departement.

Hampir tiga puluh menit keduanya sibuk membahas permasalah yang berhubungan dengan pajak, ketika akhirnya pintu ruangan Joan kembali diketuk dari luar.

Dua orang laki-laki masuk bersamaan. Tadi Joan meminta Kina untuk memanggil satu dari dua laki-laki yang tersenyum lebar itu.

"Loh, Pak Gunawan kok malah kesini?" tanya Joan keheranan.

Laki-laki yang dipanggil namanya malah sibuk menarik salah satu kursi yang ada di ruangan Joan.

Your TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang