35. Comes From You

3.8K 478 17
                                    

Sejak pagi kiriman bouquet masih terus berdatangan mengisi rumah empat lantai milik Papa dan Mama. Bahkan area di lantai pertama rumah itu sudah hampir penuh dengan bunga-bunga yang dikirim oleh teman, keluarga, hingga kolega Papa dan Mama.

"Joan, Gre... makan dulu."

Suara teriakan Mama terdengar cukup nyaring, membuat Joan dan Greta yang berada di entertaining room langsung berjalan keluar.

Joan merapikan sedikit rambut panjangnya yang terjepit dengan hair claw berwarna rose gold.

Mama sudah duduk di salah satu kursi meja makan bersama Jess dan tiga anggota termuda di rumah itu: Celeb, Brianna, dan Brigitta.

Joan memilih duduk di samping Jesslyn, berseberangan dengan Mama yang duduk bersama Caleb dan Greta. "Mie panjang umur ya?" ucap Joan melihat menu yang sudah tersaji di atas meja.

Mama tersenyum, "iya dong, wajib," balas Mama sebelum mengambil olahan mie itu. "Ayo makan, nggak boleh ada yang diet hari ini," titah Mama melirik Joan dan Jess bergantian.

Mereka memilih makan siang tanpa para laki-laki dewasa keluarga itu. Jangan tanya dimana, karena hanya ada satu jawaban pasti. Keempatnya sedang sibuk golf di Graha Family.

Ada banyak canda yang keluar selama makan siang itu, bahkan Greta dan Jess yang tak henti-hentinya menggoda Joan disana. Membuat suasana hangat seolah bersaing dengan panasnya Surabaya siang ini.

"Terus bunganya mau diapain deh Mam? lebih banyak dari tahun lalu nggak sih?" tanya Jess dengan wajah heran membayangkan deretan bunga yang ada di lantai atas.

Mama menaikan kedua alisnya, "entahlah, Mama juga bingung," balas Mama dengan setelah meminum air dari gelasnya. "Dirangkai aja apa ya? nanti kalian bawa pulang juga," gumaman Mama setelah memikirkan sesuatu.

Mendengar ucapan Mama, Greta langsung menatap wajah Joan dan Jess bergantian, "serius? mau seharian suntuk buat rangkai bunga?" ucapnya memastikan.

Mama langsung mengangguk, "nggak akan sampai sehari, sekalian aja kita ajak itu empat Pak Jago, itung-itung kita quality time," sahut Mama dengan cepat.

Membayangkan betapa riuhnya para laki-laki itu saat merangkai bunga saja berhasil membuat Joan tertawa sedikit ragu. "Tapi kenapa Joan malah nggak yakin ya, Ma," potong Joan.

Mendengar ucapan Joan, kedua anak perempuan Mama langsung mengangguk seolah setuju dengan ucapan si adik ipar.

"Nggak papa, daripada rusak sia-sia kan," terang Mama menenangkan. "Atau mau Mama panggilin florist langganan Mama buat teaching?"

Ketiga perempuan lain disana hanya bisa tersenyum tipis, menatap satu sama lain bergantian. Tidak habis pikir dengan ide Mama yang cukup random itu.

Sebenarnya memanggil seorang yang berpengalaman di acara sederhana bukan hal aneh bagi seorang Veragina Tantono.

Untuk acara malam nanti, yang hanya makan malam keluarga saja Mama mengundang salah satu profesional chef yang bekerja di Marriot. Seorang profesional sekaligus selebriti chef, anak salah satu teman arisan Mama, Agasta Bhanupraja.

Iya, Chef Aga akan datang dan memasak di open kitchen yang ada di rumah itu. Sebuah special request langsung dari si pemilik acara hari ini.

Sungguh luar biasa bukan?

Belum sampai disana, Mama bahkan mengirimkan semua keluarga, teman, maupun kolega dengan bingkisan berisi lapis legit langganannya. 'Anggap aja lagi syukuran' itu kata Mama ketika Jeff dan Joan kebingungan dengan banyaknya bingkisan kemarin sore.

Your TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang